Mawar Biru 23.

8 6 0
                                    

"Alica!!" kata Alexa yang terkejut karna Alica tiba-tiba keluar dari barisan anggotanya, Alica sendiri tadi menyamar menjadi anggota Alexa.

Alica yang menembak Alvin dengan pistol yang ia pegang, membuat semuanya terkejut melihat aksi Alica terutama anggota Alvin, dan Kara, mereka sudah kehilangan dua pemimpin mereka.

"Sekarang kita lanjut bunuh semua anggota Alvin dan Kara," ucap Alica dengan santainya ke pada Alexa yang masih terkejut.

"Alvin benar.. Dia gak ngebunuh lo, tapi kenapa lo malah bunuh dia!?" tanya Zora dengan emosi.

"Gue cuma ngehujutin keinginan dia untuk nyusul Kara," jawab Alica lagi masih santai dengan pistol yang di todongkan pada Zora.

"Gak seharusnya kita kayak gini!!" ucap Auli dengan emosi sudah tidak percaya lagi dengan anggota mana pun.

"Oh jadi lo belain anggota musuh kita?" tanya Alica pada Auli lalu berbalik menodong Auli dengan pistol di tangannya.

"Gue gak percaya dia pergi gitu aja.." ucap Arselio pula menatap mayat Kara lalu berlutut di tempat ia berdiri.

Arselio, Zora, dan Alin, adalah anggota Alvin dan Kara, sedangkan Auli, Zieken, dan Akandra, adalah anggota Alexa, dan Alica, mereka sebagai anggota sudah merasa pasrah dengan keadaan dan tidak memercayai satu sama lain lagi.

"Padahal gue belum sempat mengucapakan kata perpisahan.." ucap Arselio yang sebenarnya menyukai Kara namun mundur karna Kara menyukai Alvin di drama ini.

"Arselio, lo terlambat mengungkapkan perasaan lo," ucap Alin memegang bahu Arselio dengan satu tangannya, Arselio menundukkan kepalanya lalu menangis dengan kedua mata yang di tutup dengan kedua tangannya.

"Ini salah gue karna memberikan informasi salah, maafin gue Alexa..!" ucap Zieken yang menunduk juga.

"Gak.. Ini salah gue, karna gak percaya sama perkataan Alvin, padahal dia teman gue sendiri," jawab Alexa menatap Alica dan langsung menembak kakaknya.

"Xa..! Apa yang lo lakuin!" ucap Auli yang terkejut.

"Ini pembalasan karna dia udah ngebunuh Alvin," jawab Alexa dan lalu mengarahkan pistol ke arah kepalanya sendiri setelah itu.

"Dan ini adalah balasan gue, karna udah buat Kara mati!!" ucap Arselio langsung menembak Alexa sebelum ia menembak dirinya sendiri.

"Udah!! Kita harus saling percaya!!" ucap Akandra pada teman-teman yang masih hidup, namun ucapannya tidak di hiraukan.

Setelah itu mereka yang masih hidup saling menembak sampai tidak ada yang tersisa, mereka semua mati karna mereka sendiri yang sudah tidak saling percaya pada satu sama lain.

Tepuk tangan riuh pun mulai terdengar, semuanya bangun dan berdiri berjejeran lalu saling berpegang tangan, setelah itu dengan serentak membungkuk berterima kasih, acara selesai begitu saja dan di menangkan oleh teman-temannya Kara dan dia sendiri tentunya termasuk.

Sore pun tiba Kara duduk sendiri di ruang Buk Rahmi, ia ingin mengatakan sesuatu pada Buk Rahmi namun Buk Rahmi terlebih dulu memberikan selamat padanya.

"Selamat ya Kara.. Kamu sama teman-teman kamu menang.." ucap Buk Rahmi sambil tersenyum senang.

"Iya Buk.." jawab Kara yang juga tersenyum.

"Kamu kenapa Kara?" tanya Buk Rahmi melihat mata yang mulai berkaca-kaca.

"Buk boleh minta peluk gak?" tanya Kara dan Buk Rahmi langsung memeluk Kara, Kara, yang di peluk langsung menangis terisak-isak di dalam pelukan Buk Rahmi.

"Kamu kenapa sayang..?" tanya Buk Rahmi yang paham Kara sedang sedih.

"Kara lagi capek aja Buk.." jawab Kara di tengah-tengah isak tangisnya.

Mawar Biru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang