Mawar Biru 14.

12 11 0
                                    

"Kamu ini balas banget udah sekarang buat tugas-tugas yang di suruh, lihat ni nilai-nilai kamu, hancur semua, gimana mau naik kelas kalau kayak gini, udah pulak ini nilai untuk kelulusan di ambil dari kelas dua, tapi nilai kelas dua kamu hancur kayak gini, malahan kelas satu yang bagus," ucap wali kelas Kara mencerahi Kara.

"Maaf buk, maaf" jawab Kara yang hanya mampu meminta maaf, bukan ia tidak mengerjakan tugas-tugas yang di berikan namun, ia harus terlebih dulu mengerjakan tugas-tugas murid yang membully nya, karna itu tugasnya sering tak selesai.

Setelah cukup lama di ceramahi Kara akhirnya keluar dari kantor guru menuju kelasnya, baru saja ia berjalan masuk ke dalam kelas dengan tiba-tiba dari atas jatuh air pel yang membasahi dirinya, Kara hanya bisa terdiam melihat teman-teman kelasnya menertawai dirinya, itu ulah murid-murid cowok di kelasnya yang berdiri di atas kursi di balik pintu, Kara yang memakai seragam putih membuat hal itu menjadi transparan, murid-murid cowok yang melihat itu mulai bersiul-siul kepada Kara yang menutup dadanya dengan kedua tangannya.

Setelah nya, Kara hanya bisa pergi dari kelas dengan rasa malu bercampur sedih di dalam hatinya, ia berlari ke arah toilet, di dalam toilet itu Kara terduduk menangis, ia benar-benar sendiri di sini tidak ada yang bisa membantunya, bel pulang sekolah pun terdengar semua murid di sekolah itu dengan gembira pulang, Kara yang udah cukup lama di dalam toilet menangis tiba-tiba mendengar suara ketokan pintu dengan sangat keras.

"Keluar lo cewek jelek!" ucap murid yang membullynya bernama Lisa, yang kebetulan sama dengan murid yang membully Kara saat SMA.

"Keluar gak lo anj*r!" ucap murid satunya bernama Naleta yang juga namanya sama dengan murid yang membully Kara di SMA.

Mereka berdua adalah ketua pembully di sekolah Kara, mereka berdua tidak sengan-sengan melakukan pembullyan itu di karna kan, orang tua mereka yang sangat perbengaruh di pemerintahan.

Kara yang keluar langsung di tarik di bagian rambutnya oleh Naleta, dan menghempaskan Kara kelaitai sampai Kara membentur lantai ruang toilet, setelah itu Lisa yang berdiri di pintu keluar membuka pintu dan mempersilahkan murid-murid cowok masuk, dua murid cewek di suruh memegangi tangan Kara di kedua sisi, sedangkan Lisa dan Naleta merekam dengan ponsel mereka.

Kara yang tau akal busuk mereka semua yang ada di ruang toilet itu mencoba memberontak tapi tidak bisa, ia di paksa memuaskan napsu murid-murid cowok yang ada di hadapannya saat ini, murid-murid itu adalah murid-murid yang juga membully nya.

"Tenang aja Cantik kami mainnya gak kasar kok" ucap salah satu dari murid cowok itu ingin menyentuh wajah Kara.

Sampai suatu suara membuat semuanya menoleh, pintu ruang kamar toilet itu di tendang dengan kuat membuat suara yang begitu keras, seseorang pun berjalan masuk dengan gagahnya ke dalam toilet.

"Jangan sentuh milik gue dengan tangan kotor lo itu!" ucap Putra dengan emosi melihat murid cowok itu ingin menyentuh wajah Kara.

"Siapa lo, gak usah sok jadi pahlawan.." ucap murid cowok yang ingin menyentuh wajah Kara, murid itu berdiri dan berjalan ke hadapan Putra dengan sombong.

Tanpa banyak basa-basi Putra langsung menuju wajah murid yang berdiri di hadapannya, dengan satu tindujuan murid itu langsung terkabar tak sadarkan diri di lantai, melihat hal itu murid-murid yang lain sontak terkejut, dan memilih mengeroyok Putra, tapi dengan mudah Putra mengalahkan mereka semua, Kara yang melihat hal itu tidak ingin kalah, dia juga mulai beraksi dengan melepaskan tangannya yang di pegang di kedua sisi oleh dua murid cewek.

Kara menarik mereka berdua sampai berhadu dan menendang mereka berdua hingga terjatuh, setelah itu mulai beraksi lagi memukul abis-habisan Lisa dan Naleta, setelah membuat mereka semua tak berdaya lagi Putra mengambil dua ponsel milik Lisa dan Naleta, lalu menarik Kara pergi dari sana, mereka langsung ke parkiran, tidak lupa Putra juga memakaikan Kara jeket miliknya dan juga topi miliknya yang ia kenakan saat itu.

Mawar Biru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang