Mawar Biru 15.

14 12 2
                                    

"Akandra kalau mau tidur, tidur aja," ucap Putra pada Akandra yang duduk di sofa lantai satu.

"Gak papa, Akandra gak ngantuk, oh ya Lucas kemana Bang?" tanya Akandra pada Putra yang ikut duduk di sofa tepat di hadapannya.

"Dia lagi ngurus perpindahan sekolah kita, sama ngurus tiket pesawat" jawab Putra yang menoleh ke arah pintu karna mendengar suara pintu yang terbuka.

"Gue pulang.." ucap Lucas yang masuk ke dalam rumah.

"Gimana udah selesai?" tanya Putra kepada Lucas yang ikut duduk di sofa tepat di samping Akandra.

"Udah, tentang sekolah udah di urus sama Zieken, tiket pesawat juga udah gue beli" jawab Lucas meminum air yang ada di atas meja.

"Memang mau kemana?" tanya Akandra yang sama sekali tidak mengerti.

"Kita berempat bakal pindah sekolah, kita bakal nyusul Zieken dan yang lain di kita Yogyakarta" jelas singkat Putra yang membuat Akandra terkejut.

"Memangnya kenapa kita harus pindah kota?" tanya Akandra yang bingung.

"Kota Bandung ini udah terlalu banyak menyimpan luka, mending kita mulai kisah baru di tempat yang baru, lagian Kara bakal lebih bahagia kalau bisa bareng temen-temen lamanya lagi" ucap Lucas.

"Kapan kita bakal berangkat?" tanya Akandra lagi.

"Nanti malam, jadi sekarang mending lo istirahat, gue juga mau istirahat dulu sebelum penerbangan kita nanti malam," ucap Lucas yang di setujui oleh Akandra dan juga Putra mereka memilih beristirahat di pagi menjelang siang.

Malam akhirnya tiba, semuanya sudah mengemasi barang-barang yang ingin di bawa kecuali Kara dan Akandra yang sedari awal pergi dari rumah tidak membawa apapun kecuali ponsel, mereka berdua akan membeli baju saat sudah sampai di kota Yogyakarta.

Kara yang berhenti berjalan membuat Lucas menoleh ke belakang, Lucas yang bingung dengan Kara yang melihat ke kaca besar yang menembus luar memperlihatkan pesawat, dan pemandangan langit membuat ia juga ikut melihat ke arah luar.

"Kenapa Kar..?" tanya Lucas kembali menoleh ke arah Kara.

"Gue ngerasa rasa sakit yang teramat sakit di hati gue, rasanya meninggalkan kota ini tapi akan kembali lagi" ucap Kara tidak mempu mendeskripsikan perasaannya yang sakit bercampur bingung.

"Mungkin karna lo ngerasa berat meningkatkan kota kelahiran lo, kota di mana lo tinggal selama ini, udahlah Kara kita bakal mulai lembaran hidup baru di Yogyakarta, semuanya udah menunggu kita di sana," ucap Lucas pada Kara yang tidak menoleh sedikitpun.

"Lo bener, kita bakal mulai kehidupan baru di sana, kehidupan yang lebih baik, ayok" ucap Kara akhirnya menoleh ke Lucas lalu berjalan bersama dengan Lucas menuju pesawat.

__________________________________________________________________________________

Seorang gadis yang sedang membaca doa dengan membuka kedua tangannya, dan satu cowok yang sedang berdoa juga tepat di sampingnya dengan menggenggam kedua tangan.

Dengan satu orang yang duduk di hadapan mereka berdua dengan wajah yang tidak percaya, walaupun gadis itu dan peria yang duduk di sebelahnya tampak duduk bersebelahan, tapi bisa terlihat dengan jelas tembok tinggi di antara mereka berdua.

"Hebat banget hubungan kalian," ucap Alvan yang duduk di hadapan Alexa dan Bintang di kantin.

"Iya lah hebat, seorang Alexa bisa berpacaran dengan seorang wakil ketua dari Genk terkenal, yang terkenal dingin, cuek, tapi itu dulu sekarang kalau bareng Alexa selalu sosweet," jawab Aurora yang ikut nimbrung dan duduk di antara Alexa dan Alvan dengan membawa pesanannya ke atas meja.

Mawar Biru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang