HAPPY READING!!
Hari ini adalah hari pemakaman Oline. Erine bersama keluarganya berada di area pemakaman, mengantarkan Oline pada peristirahatan terakhirnya.
"Erine Papa, Mama, Sama Kimmy ke mobil duluan ya, kalau Kamu udah selesai nanti samperin kita aja ya sayang" Ucap Papa Erine mengelus pucuk kepala Erine
"Iya Pa, Erine mau ngobrol sebentar" Jawab Erine sambil tersenyum
Erine duduk di samping makam orang tersayangnya. Orang lain pasti berfikir Erine akan sangat terpuruk dan kondisinys akan memburuk akibat kepergian Oline. Benar memang tidak mudah untuk menerima kepergian Oline tapi jika saat di dunia Oline hanya merasakan sakit, Erine rasa inilah cara terbaik dari Tuhan untuk melindunginya dari rasa sakit, maka jalan terbaik adalah mengikhlaskan.
"Hai Oline, apa kabar? Kamu sekarang sombong ya Lin, dulu Kamu cuek sih, tapi sekarang lebih dari itu bahkan jawab satu kata pun engga hehe"
"Sesuai sama yang Aku bilang.. Aku bakal nganter Kamu pada peristirahatan terakhir Kamu"
"Tenang Oline, memang sakit buatku, tapi akan lebih sakit buat Kamu kalau kamau terus berada di dunia ini, Aku gapapa.. Oline"
"Kita itu definisi selesai sebelum memulai yang sesungguhnya ga sih Lin?"
"Oline.. Kalaupun waktu akan terputar kembali, dan harus mengenal Kamu lagi, Aku ga akan pernah nyesel"
"Jika ada kehidupan lagi setelah ini, dan harus mengulang cerita kembali, Aku harap cerita itu adalah Kamu. Aku masih disini dan bakal tetep disini Oline, selalu, dan seterusnya"
"Aku bakal sering-sering kesini, nanti aku cerita banyak yaa, sekarang Aku pulang dulu, bye Oline love you, and always.." Ucapan terakhir Erine sembari memeluk gundukan tanah di depannya, ia sudah berusaha sebaik mungkin untuk tidak menangis, namun gagal air matanya keluar bahkan saat ia tidak mengizinkannya
***
"Sudah sayang?" Tanya Papa yang melihat Erine memasuki mobil
Erine menanggukkan kepala dan tersenyum "Udah Pa, yuk pulang"
Erine memandang keluar kaca mobil, menahan tangis lagi dan lagi. Papa melihat putrinya itu dan mengisyaratkan pada Kimmy untuk menemani Erine dan mengajaknya berbicara, Papa tau betul Erine tidak sekuat itu sekarang.
"Kak.." Lirih Kimmy
Erine menoleh memandang sang adik "Hm, kenapa Kimmy?"
Mata Kimmy berkaca-kaca, ia memeluk sang Kakak, kenapa harus sok kuat, dikala orang lain menangis, kakaknya justru memaksakan diri untuk tersenyum.
"Gausah sok kuat, Kimmy tau kakak" Ucap kimmy di balik pundak kakaknya
Erine menyembunyikan wajahnya pada bahu milik Kimmy, tangis yang sedari tadi ia tahan akhirnya ia keluarkan pada bahu adiknya. Kimmy mengelus punggung Erine, menenangkan sang kakak. Biasanya Oline yang memenangkan Erine dikala bersedih, namun sekarang yang membuatnya bersedih justru Oline, lantas bagaimana?
"It's okay kak, Kimmy ga mungkin bisa gantiin posisi kak Oline, tapi Kimmy akan berusaha sebaik mungkin untuk jadi adik yang baik buat kakak"
"Kak Oline ga pernah maksa kakak untuk selalu terlihat kuat kan? Sesekali bersedih wajar aja, apalagi kehilangan orang yang disayang bukan perkara yang sepele kak" Ujar Kimmy yang masih setia mendekap tubuh kakaknya
"Makasih Kimmy.." Jawab Erine yang menjauhkan wajahnya dari pelukan Kimmy, ia tersenyum, sedikit lebih tenang rasanya
"Ada Kimmy kak, selalu.
"Oline marah ga ya liat Aku nangisin Dia ahaha" Ucap Erine tertawa namun tawanya terasa hambar
"Denger deh kak, kak Oline pasti udah cukup bangga liat kakak yang udah berusaha"
Papa dan Mama tersenyum melihat interaksi anaknya, beruntung keluarga ini di beri kehangatan satu sama lain.
"Maaf Oline Nyatanya Aku ga sekuat itu"
"Mau mampir ke suatu tempat dulu ga?" Ujar Papa
Erine mengernyitkan dahi sedikit bingung, memangnya kemana Papa akan mengajaknya pergi?
"Kemana?" Jawab Erine
"Ada deh suatu tempat yang selalu Kamu sukai"
Erine tak mau ambil pusing, terserah pada Papanya saja ingin membawa nya kemana.
***
Erine terdiam mematung saat Papa memberhentikan mobilnya pada temapt yang dituju. Ternyata Papa mengajak nya ke danau yang biasa Erine datangi bersama Oline.
"Gimana, mau keluar jalan-jalan sebentar?" Ucap Papa sembari tersenyum ke arah Erine
"Boleh Pa, Papa bener, temapt ini akan selalu jadi tempatfavorit Erine samapi kapanpun" Jawabnya sembari tersenyum ke arah sang Papa
Erine bersama keluarganya keluar dari mobil, berjalan kaki di tepian danau, menikmati angin sore yang menerpa kulitnya.
"Sekarang yang nangis disini bukan Kamu lagi, tapi Aku ahaha"
"Papa tau tempat ini dari mana?" Tanya Erine smanil menoleh ke arah Papa nya
Papa menunjukkan cengirannya, kemudian menoleh pada Kimmy.
"Peacee hehe, Kimmy selalu cerita ke Mama Papa kalau kakak sering disini"
Erine hanya mengangguk-anggukan kepala, ia kembali menatap sekitar, temapt yang penuh kenangan bagi Erine, dan tidak akan pernah Erine lupakan.
Kali ini Erine tidak menangis, dia juatru tersenyum, namun dibalik senyumnya tentu tersimpan sebuah kesedihan.
***
Halo, aku memutuskan melanjutkan cerita ini dengan kehidupan Erine setelah kepergian Oline, ending di cerita "you are not alone" Adalah setahun setelah kepergian oline, dan cerita yang ku tulis di sini sebelum itu, alias benar-benar menceritakan kehidupannya setelah kepergian Oline.
Selain melanjutkan cerita ini kemungkinan aku bakal up cerita baru juga, aku sudah menemukan jalan ceritanya tp belum menemukan tokohnya 😃
Jika ada saran silahkan tulis saja di kolom komentar, terimakasih yaa
See you next chapter👋
KAMU SEDANG MEMBACA
After Losing You
Teen FictionMenceritakan kehidupan Erine setelah kehilangan Oline, bagaimanakah kehidupannya kedepan tanpa Oline? cerita ini berhubungan dengan cerita pertamaku yang berjudul "You Are Not Alone" jadi bagi yang belum baca silahkan baca terlebih dahulu sebelum me...