8

344 43 3
                                    

HAPPY READING!!

Keesokan harinya Erine masih berada di rumah sakit karena orang tuanya yang memintanya.
Jam pulang sekolah Erine tiba-tiba kedatangan beberapa orang, seingatnya Dia tidak bilang jika Dia berada di rumah sakit, ia hanya izin tidak masuk karena tidak enak badan.

Lana, Nala, Fritzy, dan Lily memasuki ruangan Erine, mereka berdiri di smaping kasur Erine tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Erine yang masih terkejut juga terdiam, hening dan canggung, akhirnya Erine memilih untuk membuka percakapan.

"Kalian kok di sini?" Tanya Erine pada teman-temannya

Tidak ada yang menjawab, mereka hanya menatap sendu pada Erine, kenapa tidak bilang jika ia masuk rumah sakit.

"Eh, bisa minta tolong tinggalin kita berdua dulu ga? Sebentar aja" Lana meminta pada teman-temannya yang lain untuk meninggalkan mereka berdua dua dalam, karena ada hal yang ingin Lana bicarakan dengan Erine, teman-temannya pun mengangguk faham.

"Kenapa ga bilang?" Tanya Lana dengan wajah datar

"Ah gapapa kok, ini Mama Papa aja yang lebay, Aku cuma kecapean dong" Jawab Erine mencoba menyembunyikan.

"Bohong. Kamu kira Aku gatau? Aku ga sengaja denger percakapan antara Kamu dan adik Kamu di UKS beberapa waktu lalu, Kamu sakit.. Kamu punya penyakit jantung kan?" Tutur Lana yang kini mengeluarkan air matanya

"Erine, kita temen kan? Kalaupun Kamu ga mau cerita ke yang lain cukup sama Aku, Aku ga mau liat Kamu terus-terusan nutupin segala hal nya" Lanjutnya, dengan air mata yang semakin deras

"Aku ga mau nyusahin orang lain, lagian sejauh ini Aku baik-baik aja kok" Ujar Erine sembari tersenyum hangat

"Sekarang? Kamu masuk rumah sakit dan masih mau bilang gapapa?"

Erine tidak menjawab perkataan Lana, ia justru memalingkan wajahnya ke arah lain. Lana juga tak lagi melanjutkan perdebatan ini, ia memilih keluar untuk memanggil teman-temannya yang lain untuk menjenguk Erine.

"Kamu beberapa hari ini lagi kurang sehat ya?" Tanya Lily pada Erine

"Iya tuh, beberapa hari ini kayaknya lagi kurang vit, dari kemarin wajah Kamu pucet, terus waktu jam pelajaran olahraga tiba-tiba pingsan" Sahut Nala

"Emang iya ya? Mungkin Aku kecapean aja" Ucap Erine menggaruk tengkuk yang tak gatal, disertai dengan cengiran nya

"Kalian tau dari mana Aku di sini? Kayaknya Aku titip izin ga ada bilang kalau lagi di rumah sakit deh" Tanya Erine penasaran

"Kamu lupa punya adik? Siapa lagi yang tau selain keluarga kamu" Jawab Fritzy

"Regie hehe" Jawab Erine seadanya sembari terkekeh

Mereka semua menghembuskan nafas lelah, terserah pada Erine saja.

Mereka mengobrol menghabiskan waktu, kecuali Lana, ia yang biasanya banyak bicara hari ini tak begitu mengikuti pembicaraan, hanya menyahut sesekali. Hanya Lana yang mengetahui kondisi Erine untuk saat ini.

Di rasa sudah menghabiskan waktu cukup lama, mereka akhirnya berpamitan pada Erine dan keluarganya untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

"Cepet sembuh ya Rin, kita pulang dulu" Ucap Lana yang lebih dulu meninggalkan ruangan Erine

Erine tersenyum hangat sembari melambaikan tangan ke arah mereka, sampai mereka menghilang dari pandangan Erine. Erine menyandarkan tubuhnya pada hard board kasur, menghembuskan nafas lelah, kemudian memejamkan matanya dan berkelahi dengan pikirannya sendiri.

***

Erine membuka matanya, ia melihat sekelilingnya di penuhi rerumputan hijau juga bunga-bunga yang indah, namun pandangannya terkunci pada satu hal, ia melihat seseorang yang berdiri membelakangi dirinya di kejauhan, orang itu kemudian membalikkan tubuhnya dan tersenyum manis ke arah Erine, senyum yang telah lama ia rindukan.

"OLINE!!" Teriak Erine mencoba menghampiri gadis tersebut, namun semakin di dekati gadis itu justru semakin menjauh

Erine menghentikan langkahnya, ia sangat frustasi dan menangis sejadi-jadinya, ia sangat merindukan Oline, tapi kenapa ia tidak bisa menjangkaunya sedikitpun, rasanya dekat namun tidak bisa di gapai, Erine hanya ingin memeluknya sebentar saja.

Oline tidak mengucapkan satu kata pun, ia hanya berlarian dan tertawa. Erine menghentikan tangisnya, ia menyadari satu hal, tawa lepas yang tak pernah Oline perlihatkan semasa di dunia kini dapat dilihatnya di sini.

"Se bahagia itu ya kamu sekarang? Tawa lepas yang ga pernah Aku lihat, tapi sekarang Aku bisa lihat itu"

Oline berhenti berlari, ia berdiri dan memandang ke arah Erine di kejauhan, ia tersenyum lebar dan melambaikan tangan pada Erine.

Erine melihat tubuh Oline mulai memudar, ia kembali menangis dan mencoba mendekatinya lagi, tetapi tetap sama, semakin di dekati entah kenapa semakin menjauh, tubuhnya ambruk pada rerumputan hijau ini, ia tak kuasa menahan tangisnya.

"Oline.. Ajak Aku, Aku ga bisa tanpa Kamu.." Lirih Erine dengan tangis nya

Oline tersenyum tipis, ia menggelengkan kepalanya dan kembali melambaikan tangan, seolah tanda perpisahan, tubuhnya semakin memudar hingga menghilang.

"OLINEE!!" Pekik Erine yang terbangun dari tidurnya

Kimmy yang mendengar teriakan dari Erine pun segera memasuki ruangan Erine dengan raut wajah khawatirnya.

"Kenapa kak? It's okay ada Kimmy" Tanya Kimmy sembari memeluk tubuh Erine dan mengelus punggungnya

Erine tidak menjawab, ia justru menangis di balik pundak Kimmy. Kimmy sepertinya tau bahwa kakaknya baru saja memimpikan orang yang selama ini ia rindukan, karena ia tak ingin semakin membuatnya bersedih jadi ia tidak bertanya kembali, ia memilih membiarkan kakaknya menangis di pelukannya hingga ia merasa lebih lebih tenang.

***

Haiii baru sempat up, maaf yaa lama huhu, banyak sesuatu yang harus aku kerjakan:(
Selamat membaca, vote jika suka, semoga next chapter aku bisa up secepatnya yaaa
See youu!!

After Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang