HAPPY READING!
Jam menunjukkanan pukul 09.00 pagi, seperti yang Papa janjikan kemarin, hari ini ia akan mengantar Erine membeli bibit bunga yang ia inginkan bersama dengan Kimmy. Saat ini Erine sedang duduk di depan cermin dan bersiap di dalam kamarnya, begitupula dengan Kimmy.
"Erine! Kimmy! Siap-siap nya sudah belum? Papa tunggu di meja makan ya, kita sarapan dulu" Teriak Papa agar daapt didengarkan oleh anak-anaknya
"Iya Pa sebentar kita turun!" Sahut Erine dari dalam kamarnya
Dirasa sudah rapih Erine pun keluar kamarnya kemudian menuju kamar kimmy dan mengetuk pintu kamarnya untuk memastikan apakah sang adik sudah siap atau belum.
*Tok tok
"Dek udah belum?" Ucap Erine sembari mengetuk pintu kamar Kimmy
Tanpa menunggu lama Kimmy membuka pintu kamarnya dan menampakkan diri yang sudah rapih dan cantik di depan Kakaknya.
"Udahh" Jawab Kimmy sembari tersenyum menampakkan deretan gigi nya
"Yuk turun kita sarapan dulu"
"Oke!" Jawabnya sambil mengacungkan jempolnya, Kimmy pun berjalan mendahului Erine, dan di susul oleh Erine di belakangnya
Kini Erine dan keluarganya melaksanakan sarapan pagi bersama-sama, seperti biasa dengan diselingi obrolan kecil dan sedikit candaan yang membuat keluarga ini terasa hangat.
Usai melaksanakan sarapan Erine bersama Papa dan juga Kimmy bergegas menuju tempat yang ingin mereka tuju, yaitu toko bunga.***
Sesampainya di tempat tujuan Erine tercengang saat memasuki toko yang penuh dengan bunga-bunga yang indah, matanya berbinar memandang setiap sudut yang dipenuhi bunga. Ia kemudian teringat tujuannya datang kemari, yaitu membeli bibit bunga matahari.
"Permisi kak ada bibit bunga matahari ga?" Tanya Erine pada gadis penjaga toko tersebut yang terlihat masih muda.
"Bunga matahari?" Bukannya menjawab penjaga toko tersebut justru balik bertanya pada Erine
Dengan cepat Erine menganggukkan kepalanya mengiyakan
"Ah iya ada kok sebentar ya" Jawab penjaga toko itu.
Tanpa menunggu lama penjaga toko itu kembali sembari mebawa bibit yang Erine pinta.
"Ini dek bibitnya, mau di tanem?" Ujar penjaga toko sembari bertanya tujuan Erine
Erine menerima bibit yang diberikan penjaga toko tersebut dan memandangnya sembari tersenyum penuh arti.
"Iya kak, Aku mau tanem depan rumah, biar Aku selalu inget sama dia" Ujar Erine sembari menoleh ke atas di akhir kalimatnya
Penjaga toko itu mengangguk pelan, ia nampak faham dengan apa yang Erine maksud, tidak jarang seseorang membeli bibit bunga matahari dengan tujuan yang hampir mirip seperti nya.
"Ah jadi berapa ya kak?" Ucap Erine yang tersadar
"Dua puluh ribu" Jawab penjaga toko itu sembari tersenyum ramah
"Ini kak, terimakasih yaa" Ucap Erine memberikan uang kepada penjaga toko sembari tersenyum manis
"Sama-sama cantik, senyumnya jangan pudar ya" Jawab si penjaga toko dan mengelus pucuk kepala Erine
"Kakak juga cantik, dahh kak makasih sekali lagi!" Ucap Erine yang mulai menjauh
"Kapan-kapan mampir lagi yaa!!"
Kini Erine sudah duduk kembali di dalam mobil Papa nya disertai senyuman nya yang manis, hal tersebut tentu mengundang atensi Papa nya.
"Udahan? Gimana seneng ga?" Tanya Papa sembari mulai menjalankan mobilnya
"Bangettt" Jawab Erine bersemangat
"Syukur deh, sekarang anak-anak Papa mau kemana? Biar sekalian, sayang kalau keluar cuma beli bibit bunga" Ujar Papa sedikit terkekeh
"Anterin Kimmy ke rumah Egie dong Pa, Kimmy mau main ke rumah Egie aja, tadi udah chat kok" Ucap Kimmy pada Papa nya
"Yeuu dasar bucin" Sahut Erine
"Yaudah sihh" Jawab Kimmy
"Okey siap, Erine ga mau kemana-mana?" Kini Papa yang berbicara
"Engga Pa Erine mau pulang, mau tanem bunga nya hehe"
"Yaudah dehh" Jawab Papa dengan pasrah
***
Setelah mengantar Kimmy, Papa dan Erine kembali ke rumah atas permintaan Erine, karena Erine bilang ingin menanam bibit bunga yang baru saja ia beli.
Baru saja mereka sampai Erine buru-buru keluar dari mobil Papanya dan memasuki rumah untuk mencari Mamanya."Mama bantu Erine tanem bibit bunga nya dong" Setelah menemukan keberadaan Mama nya, Erine langsung meminta Mama nya untuk membantunya menanam bibit bunga tersebut
"Yaudah boleh" Jawab sang Mama dan menghampiri putrinya itu
Usai menanam bibit tersebut, Erine sedikit mengobrol pada calon bunga matahari itu. Ia berdo'a agar bunganya dapat tumbuh dengan baik, dan indah seperti halnya dia.
"Jadi kangen, kapan-kapan mampir ke mimpiku lagi ya, Oline" Batinnya
"Udah?" Tanya Mama pada Erine
"Udahhh"
"Yaudah bersih-bersih gih, kalau capek istirahat aja ke kamar" Perintah Mama
Setelahnya ia pun membersihkan tangannya juga beberapa bagian tubuhnya yang dirasa kotor. Ia kemudian menuju ke kamarnya untuk beristirahat.
Lagi-lagi Erine melihat kotak yang berada di atas meja nya, ia masih penasaran dengan kotak tersebut namun belum ingin membukanya, mungkin ia akan membukanya sebentar lagi pikirnya.
"Nanti deh bentar lagi" Batinnya sebelum ia membaringkan tubuhnya di atas kasur, memejamkan matanya kemudian terlelap, sepertinya ia sedikit kelelahan.
Tanpa di sadari di luar kamarnya ada Papa yang sedari tadi memperhatikan, ia nampak sedikit lega dapat melihat kecerian dari putrinya yang mulai kembali setelah melewati banyak hal yang menyakitkan.
"Hidup lebih lama ya sayang"
***
Halo kawan, ada yang menunggu? Kalo ga yaudah sihh.
Segini dulu yaaa, maaf baru semapt up, yaaa seperti biasa sedang banyak kesibukan (asli no fek² hehe)
Oh iya cerita ini tidak akan panjang, mungkin ga sampai 20 aku akan selesaikan cerita ini.
See you next chapter kawan👋

KAMU SEDANG MEMBACA
After Losing You
Teen FictionMenceritakan kehidupan Erine setelah kehilangan Oline, bagaimanakah kehidupannya kedepan tanpa Oline? cerita ini berhubungan dengan cerita pertamaku yang berjudul "You Are Not Alone" jadi bagi yang belum baca silahkan baca terlebih dahulu sebelum me...