HAPPY READING!!
Hari telah berlalu, Erine sudah diizinkan untuk pulang dari rumah sakit, dan pergi bersekolah.
Hari ini Kimmy sudah berangkat terlebih dahulu bersama Regie, sedangkan Erine tetap diantar oleh Papa nya.
Baru saja Erine tiba di sekolah, dan saat ia menuruni mobil Papa nya, Erine sudah di sambut oleh teman-temannya di gerbang sekolah, beberapa memang sedang bertugas tapi beberapa yang lain memang sengaja menunggu kedatangan Erine."ERINEE!!!" Seru teman-temannya secara serempak
Erine tersentak kaget mendengar teman-temannya, kemudian mencoba mengatur nafas untuk menetralkan degup jantung nya
"Parah banget kalian, ntar kalau Aku jantungan gimana?" Ujar Erine memandnag temannya satu-persatu
Mereka semua hanya menunjukkan cengiran nya masing-masing kecuali Lana, ekspresi Lana justru berubah serius, dan menatap tajam ke arah Erine, kini Erine yang menunjukkan cengiran nya dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Udah ah, ke kelas ga nih? Apa kalian mau di sini aja sampe di datengin guru matematika gara-gara ga masuk jam pelajaran nya?" Ucap Fritzy yang menyadari sebentar lagi bel akan berbunyi dan pembelajaran akan segera di mulai
"Iya ah, ke kelas yuk, Aku masih pengen nafas dengan tenang" Timpal Lily
"Cuss lahh ke kelas" Sahut Nala
Mereka semua akhirnya pergi ke kelas sebelum guru matematika datang, atau tidak mereka akan mendapat hukuman, karena guru matematika terkenal sangat di siplin.
Erine mengikuti pembelajaran dengan baik, meski kesulitan di beberapa materi namun ia tetap mencoba untuk memahami nya, karena ia sadar Oline tidak akan membantunya seperti sebelumnya.
Setelah pembelajaran usai Erine dan teman-temannya pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudsh kelaparan.
"Pelajaran matematika tadi ada yang susah ga materinya?" Tanya Lana pada Erine
"Wah kalau di tanya ada yang susah atau ga, kata Aku sih semua susah, mending bahasa indo nya sih meski gurunya bikin ngantuk hehe" Jawab Erine seadanya
Teman-temannya sontak tertawa mendengar ucapan Erine, tapi memang benar, Erine tak terlalu menyukai pelajaran matematika, karena itu wajar saja jika bagi Erine materinya susah.
Di tengah-tengah perbincangan Erine dan teman-temannya, tiba-tiba Regie dan Delynn menghampiri mejanya, tentu saja Erine bingung, begitupula teman-temannya.
Sebelum Regie mengucapkan sebuah kalimat, ia memandang Delynn terlebih dahulu, Delynn kemudian mengangguk seolah mengiyakan.
"Rin nanti sepulang sekolah bisa dateng ke danau yang biasa ga? Ada yang mau kita sampein"
Erine tampak kebingungan, memangnya hal apa yang akan mereka berdua sampaikan, dari raut wajahnya nampak serius.
"Itu aja kok Rin, Aku harap Kamu dateng ya" Timpal Delynn kemudian mereka pamit dan pergi meninggalkan Erine juga teman-temannya
"Kenapa tuh?" Ucap Nala yang sepertinya penasaran
Erine hanya mengangkat kedua bahu nya dan menggelengkan kepala tanda ia juga tidak mengetahui apapun.
"Kalau ada apa-apa bilang ke kita aja" Ujar Lily yang berdiri dan menepuk pundak Erine, dan diangguki olehnya
"Yaudah balik kelas yuk, keburu bel nanti" Ajak Lana
Mereka pun membereskan bekas makan nya dan bersiap untuk pergi meninggalkan kantin, namun tidak dengan Erine.
"Kalian duluan deh, Aku mau mampir ke ruang seni sebentar, mumpung masih ada waktu" Ujar Erine sembari membuka ponselnya untuk melihat jam
Teman-temannya menangguk faham, mereka pun berjalan terpisah, Erine menuju ruang seni sedangkan temannya yang lain menuju kelas.
Seperti biasa, sebelum memasuki ruang seni Erine selalu terhenti di ambang pintu, menarik nafas dalam dan menghembuskannya, kemudian memasuki ruangan tersebut.
"Maaf ya dari kemarin-kemarin belum mampir, Aku habis sakit dan baru sembuh" Monolog Erine sembari menduduki kursi depan piano yang biasa ia duduki
Erine kemudian memainkan sebuah lagu yang kini menjadi salah satu lagu favoritnya. Sampai jadi debu, Banda Neira
Saat ia memainkan piano nya tersebut, rasanya ia seperti hanyut dalam lagu tersebut, ia tak memperdulikan sekitarnya, semua momen-momen nya bersama Oline terputar kembali dalam ingatannya, hingga ia berada di ujung lagu, menekan tuts terakhir, dan memejamkan kedua matanya, dan menghela nafas berat.
"Terimakasih sudah mampir di mimpiku, kelihatannya Kamu bahagia sekali ya, senyum indah, tawa yang lepas, semua itu Kamu perlihatkan padaku, tunggu aku ya, Oline"
***
Haii haii haiiii ketemu lagii eakk, maaf ya lama, sibuk bgt gilakkk, baru sempat up.
Next chapter kira-kira ada apa yaaa, regie dan delynn mau kasih apa tuh👀
See youuu!!👋
KAMU SEDANG MEMBACA
After Losing You
Teen FictionMenceritakan kehidupan Erine setelah kehilangan Oline, bagaimanakah kehidupannya kedepan tanpa Oline? cerita ini berhubungan dengan cerita pertamaku yang berjudul "You Are Not Alone" jadi bagi yang belum baca silahkan baca terlebih dahulu sebelum me...