BAGIAN 07

14K 831 58
                                    

Di ruang keluarga Melooze yang mewah, Nana terlihat tengah bersantai bersama seorang pria tampan berwajah soft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruang keluarga Melooze yang mewah, Nana terlihat tengah bersantai bersama seorang pria tampan berwajah soft. Pria tampan itu adalah Daddy angkat Nana yang bernama Zeiser Loren Melooze.

"Bagaimana sekolahmu hari ini, hm? Apa menyenangkan?" tanya Zeiser sambil mengelus atas kepala Nana yang berada di pahanya dengan lembut dan penuh kasih sayang layaknya seorang Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana sekolahmu hari ini, hm? Apa menyenangkan?" tanya Zeiser sambil mengelus atas kepala Nana yang berada di pahanya dengan lembut dan penuh kasih sayang layaknya seorang Ayah.

"Tentu saja menyenangkan, Daddy! Nana punya banyak teman sekarang! Tapi...mereka nggak suka kalo Nana deket sama Xavera," jawab Nana dengan sedih, lebih tepatnya berpura-pura sedih.

Bukannya marah atau kesal karena anak bungsunya tidak disukai oleh anak lain. Zeiser justru tersenyum hangat kearah Nana yang masih senantiasa memelin jari-jarinya agar Zeiser semakin percaya.

"Tidak apa-apa, Xavera memang tidak baik untuk kamu, sayang...," kata Zeiser yang membuat Nana sontak menatap wajahnya dengan sendu. Ya, anggap saja Nana sangat pintar dalam bersandiwara.

"Tapi...Xavera 'kan anak Mommy dan Daddy, adik Nana juga. Masa Nana-"

"Syutt, anak Daddy dan Mommy itu hanya kamu, Bang Sean, dan Bang Lian," potong Zeiser cepat. Ia bahkan sampai menempelkan jari telunjuknya ke bibir Nana agar berhenti membahasnya.

"Xavera bukan siapa-siapa disini. Dan lagi, Daddy juga tidak ingin memiliki anak bodoh sepertinya," lanjut Zeiser dengan nada tak suka. Entah berawal dari mana Zeiser bisa membenci Xavera.

Padahal, dulu ia sangat menyayangi Xavera layaknya anak. Namun, semakin bertambahnya usia Xavera, rasa benci Zeiser mulai muncul saat desas-desus tak baik Xavera menyebar kemana-mana.

Nana yang mendengar perkataan Zeiser pun diam-diam tersenyum miring. Jujur, ia tidak menyangka jika Zeiser berserta keluarganya sangat mudah sekali dihasut agar membenci anak bungsu mereka.

"Hahaha...ternyata mereka lebih bodoh dari yang aku kira. Kasihan sekali Xeva harus memiliki keluarga bodoh seperti mereka," batin Nana dengan puas saat melihat kondisi keluarga Zeiser sekarang.

TING!

Suara pintu lift yang terbuka tiba-tiba terdengar, membuat atensi Zeiser dan Nana sontak beralih ke seorang wanita cantik yang baru saja keluar dari dalam lift, wanita itu adalah istri dari Zeiser.

Jadi Sepupu AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang