BAGIAN 17

7.3K 471 26
                                    

Alucca membuka matanya dengan pelan saat sinar matahari menerpa wajahnya dengan lembut. "Ughh..." Suara leguhan pelan terdengar dari bibir mungil Alucca, disusul dengan kedua mata yang terbuka.

"Shh...pusing," gumam Alucca sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing dan berat. Entah apa yang terjadi dengannya semalam, Alucca sungguh tidak bisa mengingatnya dengan jelas.

Ceklek~

Alucca menolehkan kepalanya kearah pintu, terlihat ada Abecca yang tengah berdiri diambang pintu dengan wajah terkejut saat melihat Alucca yang sudah sadar dari pingsannya.

"Alucca?" Abecca segera berjalan cepat mendekati Alucca. Ia meletakkan box kue yang tadi ia bawa ke atas nakas, lalu memeluk tubuh mungil Alucca yang duduk diatas branker dengan sangat erat.

Grep!

"Syukurlah kamu baik-baik saja, sayang. Mommy benar-benar cemas saat kamu tiba-tiba demam," kata Abecca dengan suara yang sedikit bergetar, sepertinya ia sedang menahan tangisannya.

"Loh, emangnya aku demam, ya? Kapan? Bukannya aku cuma tidul?" gumam Alucca kebingungan karena ia pikir, saat jiwanya bertemu dengan Lucifer, raga Alucca hanya tertidur seperti biasanya.

Namun, siapa yang akan menyangka jika raga Alucca ternyata demam dan hampir dingin seperti mayat saat jiwa Alucca yang baru ditarik pergi ke dunia lain untuk bertemu dengan sosok Lucifer.

Syut~

Abecca melepaskan pelukannya pada Alucca, lalu menatap kedua mata Alucca dengan dalam. Alucca pun sempat tertegun saat melihat tatapan Abecca yang biasanya tajam kini penuh kehangatan.

"Percaya atau tidak, Mommy rela jika harus kehilangan apapun di dunia ini termasuk nyawa Mommy sendiri. Tapi, Mommy tidak akan rela jika harus kehilangan kamu dari kehidupan Mommy."

Deg!

"Don't go, Alucca...." Abecca kembali memeluk tubuh Alucca, namun kali ini lebih lembut dari yang tadi, Alucca bahkan hanya bisa terdiam saat rasa hangat menjalar ke sekujur tubuhnya.

Setelah puas memeluk Alucca, Abecca pun melepaskan pelukannya dan segera mengambil box yang tadi ia taruh diatas meja untuk diberikan kepada Alucca. "Ini untukmu," kata Abecca sambil tersenyum.

Alucca pun menatap Abecca dan box itu secara bergantian. "Untukku?" tanya Alucca dengan menunjuk dirinya sendiri. Abecca mengangguk semangat, lalu membuka tutup box yang ternyata berisi kue.

Clak~

"Woahh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woahh...sepeltinya enak, tapi aku ndak tellalu suka manis," batin Alucca sambil menatap rumit kue yang ada di tangan Abecca. Disatu sisi ia ingin kue itu, namun disisi lain ia tidak terlalu suka manis.

"Mau makan sekarang?" tanya Abecca yang membuat Alucca sontak menatap wajah Abecca dengan cepat. "Tenang, kue ini tidak terlalu manis," lanjut Abecca seolah tau isi pikiran Alucca.

Jadi Sepupu AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang