BAGIAN 11

11K 700 18
                                    

Di tengah pertarungan sengit antara Gorden dengan Abecca. Rombongan Theo tiba-tiba datang, membuat Alucca dan para bawahan Gorden yang melihat kedatangan mereka mendesah pelan.

"Yahh...udah selesai," ucap Alucca dan para bawahan Gorden serempak. Mereka terlihat kecewa saat pertarungan sengit antara Gorden dengan Abecca harus selesai karena kedatangan Theo dkk.

"KAUU...DASAR BAJINGAN!"

BUGH!

"Aghh!" Arce menonjok rahang tegas milik Gorden dengan sangat kencang, hingga membuat sudut bibir sebelah kiri Gorden robek dan mengeluarkan sedikit cairan kental berwarna merah pekat.

"Berani-beraninya kau datang kemari untuk menculik putriku! APA KAU INGIN MATI, HAH! KAPARAT!"

BUGH!

BRUK!

Arce kembali menonjok rahang Gorden hingga tersungkur ke lantai. Wajahnya terlihat merah padam saat mengetahui bahwa tujuan Gorden adalah untuk membawa pergi Alucca, anak tunggalnya.

Zevla yang melihat kebringasan Arce dalam menonjok Gorden pun berniat untuk menutup mata Alucca. Namun, Alucca dan para bawahan Gorden justru menahan tangannya dengan kompak.

"Jangan ditutup! Ini lagi seru/selu!" ujar Alucca dan para bawahan Gorden cepat, membuat Zevla yang mendengar itu sontak memelototkan matanya kearah para bawahan Gorden yang sok akrab.

"Heii! Kalian ini musuh bukan teman! Bagaimana bisa kalian berkata seperti ini?! Apa kalian gila?!" seru Zevla tak percaya saat para bawahan Gorden tampak menikmati kesengsaraan Gorden.

"Yaa! Kita juga manusia yang butuh hiburan seperti kalian! Meski tubuh kita tidak mendukung, tapi hati kita tetap-"

"Hello Kitty," potong Alucca dengan cepat, membuat Zevla dan Theo yang mendengar itu sontak menjatuhkan rahangnya kebawah. Begitu juga dengan para bawah Gorden yang mendengarnya.

"Heii! Kau bilang apa barusan? Hello Kitty? Kau pikir kami-"

"Boty?" Alucca kembali memotong ucapan salah satu bawahan Gorden dengan cepat. Namun, kali ini Alucca memotong ucapan bawahan Gorden dengan ekspresi julid dan sedikit sinis.

Zevla kembali memelototkan matanya saat mendengar ucapan Alucca yang cukup frontal untuk ukuran anak kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zevla kembali memelototkan matanya saat mendengar ucapan Alucca yang cukup frontal untuk ukuran anak kecil. Ia benar-benar tidak habis pikir kenapa anak sekecil Alucca bisa tau istilah 'Boty'.

"Kamu tau dari mana istilah kayak gitu? Siapa yang ngajarin kamu? Bilang sama Tante Zevla, Alucca!" pinta Zevla sambil menggoyang-goyangkan tubuh Alucca hingga membuat Alucca merasa pusing.

"Le...pas...a...ku...pu...sing," ujar Alucca putus-putus. Zevla yang sadar jika ia membuat Alucca pusing pun langsung menghentikan ulahnya dan menatap Alucca yang terdiam dengan khawatir.

"Apa Tante buat kamu sakit? Maaf, Tante nggak sengaja," kata Zevla yang dibalas dengan tatapan tajam oleh Abecca yang sedari tadi diam memperhatikan tingkah Zevla terhadap anak kesayangannya.

"Dasar bodoh!"

BUGH!

"Awss!" Zevla menatap sengit Abecca saat Abecca tiba-tiba menendang pantat montok miliknya hingga membuatnya terdorong kedepan dan hampir menubruk salah satu bawahan Gorden.

"Abecca babi!" umpat Zevla dengan pelan. Abecca memutar bola matanya malas, lalu menggendong Alucca tanpa persetujuan Alucca, membuat Alucca mencebikkan bibirnya seperti bebek.

"Padahal aku mau liat Om itu gelud sama Om Golden, malah dibawa pelgi. Nasib jadi anak kecil," gumam Alucca yang masih bisa di dengar jelas oleh Abecca yang memang pendengarannya tajam.

"Anak kecil nggak boleh liat orang dewasa berantem," kata Abecca tegas. Namun, Alucca hanya berdecak kesal dan menarik anak rambut Abecca hingga membuat Abecca menatapnya tajam.

"Apaa?! Ndak takut aku sama Tante! Cuma modal mata melotot aku juga bisa!" seru Alucca sambil memelototkan matanya kearah Abecca dimana bukan seram yang terlihat melainkan lucu.

Ctak!

"Awss! Tante apa-apaan, sih?! Pake nyetil jidat aku segala? Sakit tau!" seru Alucca sambil mengelus dahinya yang memerah akibat disentil oleh Abecca dengan tenaga yang tidak main-main.

"Bacot," kata Abecca dengan tiba-tiba, membuat Alucca dan Abecca sendiri kaget karena mendengar perkataan tidak baik alias toxic yang Abecca keluarkan dan layangkan untuk Alucca.

"Elehh! Tante tuh, yang bacot!"

Plak!

"Mulutnya!" Alucca menatap Abecca sebal. Padahal, tadi Abecca dulu yang memulai mengatakan itu, tapi malah Alucca yang kena tampol karena mengatakan kata yang tidak pantas.

"Cih, ndak jelas...."

***

Sebuah mobil mewah berwarna putih terlihat berhenti tepat di depan gerbang Mansion keluarga Arce. Tidak lama dari itu, seorang pria tampan turun dari dalam mobil dengan diikuti yang lain.

"Kenapa sepi sekali? Dimana Arce dan keluarganya?" gumam pria tampan itu heran karena tidak biasanya Mansion utama keluarga Arce yang dijaga ketat terlihat sunyi dan sepi seperti saat ini.

"Iyaa, nggak biasanya Mansion utama mereka sepi kayak gini. Apa mereka pindah Mansion, ya? Tapi, kenapa nggak ngabarin kita?" timpal wanita cantik yang berada di sebelah pria tampan itu.

"Entahlah, lebih baik kita cek kedalam. Siapa tau sedang ada masalah," usul pria tampan itu yang tak lain adalah Zaiser Loren Melooze, sedangkan wanita cantik itu adalah Lezora Aylen Melooze.

***

Tidur-tidur udah malem~
Begadang mulu, nunggu apa, sih?
Nunggu dia peka, ya? Wkwk

<Canda>

Jadi Sepupu AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang