Bab 17

173 21 4
                                    

     bagi takemichi sekarang.. hal yang awalnya di anggap buruk namun seiring berjalannya waktu...baginya sekarang kehamilan yang ia alami mungkin baginya sekarang sangat berbeda...bagaimana tidak ? selama takemichi tinggal di sini beberapa bulan di markas tenjiku... sekarang dirinya malah terlihat lebih bahagia dan puas menatap tenjiku sekarang... tenjiku sendiri bahkan rela melayani dan selalu menurut serta menuruti keinginan takemichi bak ratu di sana.... takemichi sangat suka dan puas dengan keadaan ini...

Seperti Mochi yang rela pergi ke luar kota...untuk mencari bahan masakan yang sulit di cari di jepang.. di karenakan perintah izana untuk memberikan gizi terbaik untuk kandungan takemichi..

Shion...bahkan ia rela bersama mucho mencari desert kekinian yang tengah trend di kota tokyo...ya tahu sendirilah mood ibu-ibu hamil..

Kedua haitani bersaudara begitu... mereka bahkan rela mengantar takemichi kemanapaun ia mau.. alasannya karena mood takemichi yang tak menentu.. bahkan jika tak di turuti ya takemichi akan menangis sejadi-jadi nya dan mereka berdua terpaksa harus kena amuk izana...

Kakucho sendiri bertugas memasak di dapur...izana sendiri sangat ketat mengatur pola makan takemichi di kediaman tenjiku... bahkan ia mempercayai kakucho untuk membuatkan makanan yang harus bernutrisi tinggi..

Sedangkan izana.. ya dia masih menjadi boss..hanya saja...ia terus mengawasi takemichi... seperti ia rela memijat kaki takemichi jika ia merasa pegal-pegal..

"...bagaimana enak tidak..." izana tengah memijat bahu takemichi di sana.

"Lumayan...kau pintar juga memijat..." takemichi menikmati.

Izana tersenyum di sana mendengar pengakuan takemichi.

"Menurutmu apa aku sudah pantas.." izana memerah.

"Pantas ? Maksudnya gimana..." takemichi bingung.

"Eto...ya...itu....gimana...ya...em...
menjadi...a...a..yah..." izana gugup.

Takemichi melirik ke arah izana dengan tatapan penuh arti dan curiga di hadapannya.

"Apa kau bilang...coba ulang..." takemichi.

"A....ah....lupakan saja..." izana gelagapan di kala wajah takemichi yang sangat dekat.

Takemkchi masih menatapnya curiga, sedangkan sang pelaku tampak kalang kabut dengan kecurigaan takemichi di sana.

"Ku dengar tadi katanya ayah ?.." takemichi kesal.

"Anu...ku rasa bukan hanya ayah si.. suami yang baik juga..." izana kelepasan.

Takemichi tercengang mendengar perkataan izana, ia mendengus kesal dan duduk ke posisi semula..

"Kalau ayah si oke...tapi kalau suami...
Payah..." takemichi acuh memakan kue yang baru saja si bukanya.

Izana diam dan tak percaya dengan perkataan takemichi, sedangkan tenjiku ? Oh ya mereka semua syok mendengar pengakuan takemichi.

"P...p...payah..." izana masih mencoba berfikir positif.

"Bukan payah...lebih tepatnya.... buruk
...dah ah aku mau ke kamar...aku mau istirahat...makasih untuk pijatannya.." takemichi perlahan bangun dan berjalan menuju sebuah ruangan yang di kenal dengan kamar.

Izana hanya tertunduk lesu mendengar pengakuan takemichi, ia benar-benar rapuh.. baginya lebih baik mendengar hal yang menyakitkan di mulut orang lain di banding dengan perkataan lembut takemichi namun menyakitkan ke dalam hati.

"Kasihan boss..." mucho.

"Apa boleh buat.. namanya mood ibu hamil.. jadi belajar maklum.." shion.

Mereka mengangguk setuju, membiarkan bossnya tengah membungkuk dan masih mencerna pernyataan takemichi di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obsesion To You (Iza X Take)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang