Hari Selasa pun tiba, dan disinilah seorang laki-laki berkulit sawo matang tengah tertidur di kasur. Mungkin mimpi nya lebih menyenangkan dari pada hidup Haechan.
"Woi anak jahanam, bangun! Lo mau telat lagi?" tanya kakak nya yang lebih tua.
"eungh~" leguhan Haechan mengucek-ucek mata nya.
"Bangun pepe-"
"IYA IYA INI GUE BANGUN!" Kata Haechan memotong perkataan kakak nya.Haechan berjalan ke arah kamar mandi, membawa handuk nya ke pundak.
Pukul 06.00
Haechan telah sampai ke sekolah, dan senang nya lagi ia tidak bertemu kakak kelas killer itu.
Haechan berjalan ke arah kelas nya. Terlihat beberapa teman nya yang sedang mengerjakan tugas, apa lagi Jeno dan Jaemin yang sibuk nyontek sana-sini.Haechan melempar tas nya ke bangku, dan bertanya "hah, emang ada peer?" tanya Haechan.
"Iya, kan guru IPA dah bilang kalau peer nya terakhir di kumpulin sekarang." jawab Jeno sedang menulis.
"Tunggu, biar gue tebak. Lo pasti ga ngerjain, kan?" tanya Jaemin.
"H-he iya, biarin lah. Kan guru IPA nya dah tua, pasti dia bakalan lupa." jawab Haechan duduk ke bangku nya dengan santai.
"Idih, awas aje lu kalau akhir nya dijemur di tengah lapang. Panas lagi." kata Jeno dan menaruh buku nya di meja.
< Best Part. >
Pembelajaran pun telah tiba, jam pertama pun di mulai. Jam pertama adalah IPA, menurut Haechan, pelajaran yang paling mudah untuk ga ngerjain tugas adalah IPA. Karna guru nya agak pikun, dan udah tua. Itu semakin membuat Haechan ga ngerjain juga tetep dapet nilai.
Guru IPA duduk di bangku paling depan, dan bertanya "eh anak-anak, kemarin ada tugas ya? Silahkan kumpulkan di meja ibu. Yang tidak mengumpulkan ke tengah lapangan, di jemur sampai istirahat." kata guru.
"elegsiah Chan, nasib lo ga ketolong." kata Jeno.
"Ih anjrit, gimana dong. Gue ga ngerjain." jawab Haechan.
"Yaudah, sekarang lo jemur di lapangan sampe jam istirahat." jawab Jaemin.
"Ahh, shibal!" kata Haechan frustasi dan keluar kelas untuk menjemur diri nya.
Haechan berdiri di tengah lapangan, dan terlihat kakak kelas yang kemarin bertemu dengan nya.
Haechan menatap Renjun dengan penuh kekesalan, karna ia masih teringat hal yang membuat diri nya muak.dia lagi dia lagi, emang shibal. Batin Haechan.
Renjun menatap balik Haechan dengan penuh kebingungan nih anak kenapa anjir.
Ternyata Renjun mendapat kan hukuman karna tidak mengerjakan tugas. Kok sama kayak Haechan? Jangan-jangan Jodoh- Balik lagi ke Renjun,
Renjun ambis gitu juga punya kesalahan, ya nama nya juga manusia. Pasti punya kesalahan masing-masing."tumben di jemur." kata Haechan.
"tumben?? gue baru pertama kali. Lagian lo siapa gue? sok-sok kenal gue baru di jemur di tengah lapang gini." jawab Renjun memutarkan bola mata nya.Nyesel gue ngomong, serba salah gue di depan mata nih kakel.
"H-hm," Haechan berdeham canggung.
"Kenapa lo? batuk?" tanya Renjun."K-Kagak," jawab Haechan menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal.
"Btw, lo mau ikut ekskul paan?" tanya Renjun."Gue mau ikut ekskul OSIS sih, kayak nya seru." jawab Haechan.
"Serius kata lo seru? Ga seperti yang lo bayang kan tau. Gue juga dulu mikir gitu, ternyata ga se-seru itu." kata Renjun berusaha meyakinkan Haechan agar tidak senasib dengan nya."Ya biarin, kalau OSIS bikin capek sekalian aja capek. Lagian gue kuat kok." jawab Haechan.
"Terserah, lo deh."< Best Part. >
Jam istirahat pun tiba, Jeno dan Jaemin menghampiri Haechan yang tengah duduk di tengah lapang. Btw, Renjun dah masuk kelas dari tadi, kata nya sih ada keperluan OSIS.
"Woi anjrit, lu kenape? Kesurupan?" tanya Jeno canda.
"Ngga ya anjir! Gue ga kuat aja sumpah, ga ngotak bet tuh guru." kata Haechan yang menutup mata nya sambil menghela nafas panjang.Fyuh~
Jangan ampe gue suka sama tuh kakel, ga lucu bat awal gue benci ama dia, tapi ujung-ujung nya gue suka.
< Best Part. >
Istirahat telah berlalu pada 5 menit yang lalu, sekarang beberapa siswa di lapang karna akan ada ekskul.
Haechan membuka HandPhone nya dan membuka roomchat diri nya dengan Jeno.Jeno syialan
woi, lu kagak ikut ekskul bareng gue? serius?
iya, serius. Gue sibuk
sibuk paan babi, alasan aja lo
emang
Haechan berdecih kecil, karna ia sekarang tidak mempunyai teman sama sekali. Hanya diri nya yang dari kelas 10-3.
"Emang sialan Jeno." kata Haechan.
"Heh, itu yang kulit sawo matang. Sini." kata seseorang."H-hah? Gue?"
"Bukan, ya elo!""O-oke.."
Haechan masuk ke ruang ketos, dan terlihat kalau ada Renjun yang sedang menanti-nanti nya.
"Lo Lee Donghyuck, bukan?" tanya Renjun.
"I-iya," jawab Haechan."Lo mau jadi ketos? Apa alasan nya?" tanya Renjun.
"E-eum.. Pengen aja sih, soalnya gue suka jadi ketos dan juga gue berpengalaman menjadi ketos. Karna gue sendiri pernah jadi ketos waktu SMP.""Okay okay, alasan lo cukup bikin gue kagum." jawab Renjun.
"Tapi, tunggu. Selain itu, pernah ga lo dapet pengalaman?"
"Gue? Pengalaman apa? Kalau di sekolah ketos, sama ekskul basket." jawab Haechan.
"Eh, tapi gue pernah pengalaman main voli sih." kata Haechan."Bukan pengalaman ekskul." jawab Renjun.
"Hah? Terus apa?""Pengalaman lo pacaran..."
***
vote gk, kalau gk vote echan gk pacaran sama njun 😜😜😜btw ini knp y susah bat publik in nya anjrit
![](https://img.wattpad.com/cover/374888554-288-k446503.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part. √ < hyuckren >
Подростковая литератураLaki-laki bernama Lee Donghyuck confess ke pada crush-nya, Donghyuck menyembunyikan perasaan nya selama 1 tahun. Akankah Huang Renjun menerima perasaan Lee Donghyuck? "Pada akhir nya, hanya Bandung yang menyimpan banyak kenangan terindah. Saya rindu...