Hari Rabu pun tiba, tak disangka waktu begitu cepat, dari awal Haechan yang saat hari Senin terlambat lalu membersihkan toilet yang begitu— Ah, sudah-sudah. Haechan pasti sudah muak kalau kita obrolkan hal itu terus.
Tanpa di suruh, Haechan telah mandi lalu berangkat. Tak lupa berpamitan dengan sang ibu.
"Ma, aa angkat nya!" Kata Haechan lalu mencium tangan sang Mama.
"Kade nya, aa." jawab sang Mama.
Haechan pun menyalakan motor kebanggan nya saat 2 tahun ini. Entah mengapa ia tak sudi jika ada yang menaiki motor nya selain keluarga. Terus? Kok Renjun di bolehin naik, sih? Katanya cuma keluarga. Jangan-jangan Renjun— Dah deh, obrolin yang lain aja.
Motor Haechan membelah jalanan Bandung. Sungguh indah Bandung di pagi hari. Begitu pun Renjun— Kenapa ngomongin Renjun terus sih, Chan? Naksir ya?
< Best Part. >
Haechan masuk ke dalam kelas 10 yang tepat nya di paling ujung. Saat telah sampai, tak lupa ia menyimpan tas nya. Tapi ini tumben nya dia tak melemparkan tas nya seperti biasa nya.
"Chan, lu kemarin nganterin siapa? Sosweet amat, sih." kata Jeno tiba-tiba.
"Saha weh, kepo!" jawab Haechan dengan logat Sunda nya.
"Idih, fak kata gue teh." kata Jeno tertawa sedikit.
Setelah bermalas-malasan, karna ternyata jam pertama itu jamkos, kesempatan Haechan untuk pergi ke kantin.
Saat Haechan melewati kelas 11-2, ia reflek menoleh ke kaca kelas 11-2 mencari keberadaan Renjun.
Bom!
Renjun tengah mem-presentasikan sesuatu, Haechan yang melihat nya pun ikut mendengarkan lewat kaca bersama Jaemin.
"Kita ngapain anjir!" Kata Jaemin sadar akan apa yang mereka lakukan.
"Eh bentar, jangan ke kantin dulu. Liat dulu itu." kata Haechan menahan lengan Jaemin agar tidak duluan pergi ke kantin.
Seakan-akan di hipnotis, akhirnya Renjun menyadari keberadaan Haechan. Dan membuka HandPhone nya.
Haechan '24 (waketos)
gue nya jangan di liatin, malu
Ting!
Haechan reflek membuka HandPhone nya, terlihat notif dari Renjun.
Haechan '24 (waketos)
gue nya jangan di liatin, malu
lo cantik
Deg!
APA YANG DI KETIK NYA? APA MAKSUD NYA? APA TUJUAN NYA?
Renjun ter-blush blush, ga biasa nya dia di gombal kayak gini. Mana lagi sama adkel (T__T).
Setelah Haechan mengetik, ia jadi malu sendiri tadi gue ngetik paan sih, anjir.
Haechan pergi dari kaca kelas 11-2 bersama Jaemin yang awal nya niat ke kantin, malah berakhir jadi saling malu antara Renjun dan Haechan.
"Lo sus banget, ege! Dari tadi gue perhatiin senyum-senyum mulu dah anjir, lama-lama jadi gila lo, hati-hati dah." kata Jaemin dengan ke-asbunan nya.
"Kagak ye! Gue masih waras. Cuma agak gila dikit." jawab Haechan canda nya.
"Pantes gila dikit,"
< Best Part. >
Skip lah ya ke pulang nya, Haechan kini sedang menyalakan motor kebanggan nya. Tiba-tiba Renjun menghampiri Haechan lalu berkata "eh, gue boleh numpang lagi, gak? Kalau gak boleh, gue paksa lo sampe mau."
"Hah? kok maksa." jawab Haechan.
"Oh, jadi lo ga mau anterin gue?"
"Mau, kata siapa engga mau?"
"Loh tadi." jawab Renjun kebingungan.
"Kenapa lo mikir gue ga mau? Gue mau kok, ayok naik." kata Haechan lalu menepuk jok belakang nya.
Seakan-akan di buat melayang oleh aa Bandung ini, ia ingin sekali mengatakan 'kok ada orang se-ganteng lo sih.'
Renjun pun naik ke jok belakang milik Haechan.
"Gue siap, Chan."
"Oke, kita berangkat. Ya!" jawab Haechan.
Motor Haechan membelah jalanan Bandung, begitu indah ya.
Tiba-tiba, Haechan bertanya "kak, kenapa lo tinggal di Bandung padahal lo sendiri anak luar Bandung?"
"Ouh, kalau itu sih ayah gue pindah kerja nya di Bandung. Abis itu gue keluar dari sekolah lama, pindah deh kesini." jawab Renjun.
"Emang sekolah lama lo dimana?" tanya Haechan.
"Dimana, ya? Gue juga kurang tau." jawab nya.
"Oh."
"Lo sendiri? Emang orang Bandung atau luar Bandung?" tanya Renjun.
"Kenalin, gue mah asli Bandung. Aa Bandung rill cuy," jawab Haechan dengan mengangkat tangan nya lalu berpose peace.
"Wah, lo asli Bandung? Enak dong ya setiap hari liat ke-indahan Bandung." tanya Renjun.
"Iya lah, gue mah suka banget menikmati ke-indahan Bandung ini."
"Kenapa Bandung?" tanya Renjun,
”Karna Bandung menyimpan semua kenangan."
**
VOTE GA LU PADA
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part. √ < hyuckren >
JugendliteraturLaki-laki bernama Lee Donghyuck confess ke pada crush-nya, Donghyuck menyembunyikan perasaan nya selama 1 tahun. Akankah Huang Renjun menerima perasaan Lee Donghyuck? "Pada akhir nya, hanya Bandung yang menyimpan banyak kenangan terindah. Saya rindu...
