BS. 12

544 93 67
                                    

Tolong Like teasernya di Youtube ya gays 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tolong Like teasernya di Youtube ya gays 😭
.
.
.

Pagi-pagi sekali, Rich sudah menunggu Kay di basement khusus seperti biasa. Tapi hingga jam kantor di mulai, Kay tak kunjung datang. Berulang kali menghubungi via telpon, nomornya masih belum aktif.

Rich memutuskan naik ke ruangannya seorang diri dan disana, dia baru mendapatkan kabar bahwa Kay mengambil cuti tahunan selama tiga hari.

"Cuti tahunan?" Tanya Rich tak percaya.

"Ya, Kay mengajukannya sejak kemarin." Jawab Tn. Hakeem.

"Tapi dia tidak mengatakan apapun padaku."

"Bukankah kamu tidak bisa dihubungi?"

Rich terdiam karena yang dikatakan Papinya adalah benar.

"Sekarang nomor Kay juga tidak aktif, ke mana dia pergi?"

"Itu bukan urusan kita. Kay sudah menyelesaikan semuanya sebelum dia berlibur, jadi jangan mengganggu priviasinya. Dia hanya milik kita ketika berada di kantor, selebihnya itu hak pribadi."

"Tapi dia milikku baik di kantor ataupun di rumah." Rich hanya berteriak dalam hati.

Tak ada hal baik yang Rich lewati hari ini, semua terasa menyiksa karena tak ada Kay di sisinya.

Puluhan pesan yang ia kirim, tak satupun terkirim karena ponsel Kay belum juga aktif.

***

Sementara yang dikhawatirkan, kini tengah menahan tangis melihat Khani begitu tegar menjalani kemoterapi.

Sesekali, tangan di genggamannya meremas teramat kencang. Kay tau Khani kesakitan, tapi gadis kecil itu berusaha keras menunjukkan senyumnya.

"Sayang, menangis tidak akan membuat cantikmu hilang, kakak ada disini untuk menghapus air matamu." Kay mengusap punggung tangan Khani dalam genggaman.

"Ini tidak sakit, kak. Cantikku memang tidak akan hilang, tapi tampanmu akan berubah mendung jika aku menangis." Khani terkekeh, mengusap setetes kristal yang mengalir di pipi Kay.

***

"Ukurannya semakin besar dan penyebarannya semakin cepat. Organ disekitar mulai rusak. Kita harus sesegara mungkin melakukan pembedahan."

Kay terduduk lemas di bangku taman, teringat akan penjelasan dokter setelah selesai melakukan kemoterapi tadi.

"Ada dua metode pembedahan, menggunakan laser atau operasi terbuka. Keduanya memiliki keunggulan serta kelemahan masing-masing, dan yang jelas itu memerlukan biaya yang tidak sedikit."

BackStreet[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang