Yang baru mampir, jangan lupa Follow Mom_Zii yaaa... ᥬ😚᭄
Banyak negara di seluruh dunia merangkul inovasi teknologi medis, merevolusi pengobatan kangker dengan menawarkan terapi radiasi kelas dunia, salah satunya Negara Jepang.Jepang memadukan praktik perawatan kesehatan tradisional dengan teknologi mutakhir. Fasilitas terapi radiasi di negara ini dikenal dengan teknik canggih dan tingkat keberhasilan tinggi dalam pengobatan kanker.
Tanpa berpikir panjang, Kay langsung menyetujui permohonan mengatur ulang jadwal kunjungan ke Jepang, yang harusnya itu masih terscedule satu bulan lagi.
Rich tercengang saat Kay memberitahu jadwalnya, karena tidak biasanya Kay seperti ini.
"Sekretaris Kay tidak sedang di rasuki malaikat, kan? Mengatur ulang jadwal adalah kejadian langka yang nyaris tak pernah terjadi selama satu tahun ini." Rich mengatakannya dengan tangan menggores tanda di atas berkas, tanpa menoleh.
Suasana masih terasa canggung, karena selama satu pekan ini, Kay menjaga jarak dari Rich, sedang Rich juga tak berusaha mendekati karena sekarang ibunya masih marah atas penangkapan Paman Sam.
"Anda tidak punya pilihan lain selain menyetujui, Tuan. Ini proyek besar, tidak ada salahnya mengesampingkan yang kecil untuk meraih yang lebih besar."
"Terserah kau saja!"
Kay mengumpulkan kembali berkas yang telah selesai Rich tanda tangani, lalu membungkuk hormat sebelum pergi.
Ponsel Kay berdering. Pria itu mempercepat langkah kembali ke ruangannya untuk menjawab telpon.
Beberapa saat kemudian, ia mendatangi Rich lagi dengan kotak makan siang.
"Ini makan siang anda, Tuan. Maaf ada sedikit urusan pribadi yang harus saya selesaikan, saya akan kembali secepatnya."
"Kemana kau akan pergi?" Tanya Rich datar.
"Ini urusan pribadi, saya mengambil jam makan siang, tidak mengganggu jam kantor. Permisi."
"Kayyyyy...!"
Teriakan Rich tak di pedulikan lagi.
Persetan dengan makan siang, Rich harus tau kekasihnya kemana.
Pip!
"Alo dataaang..."
Tapi Rich harus menunda keinginannya karena sang adik lebih penting.
"Mengapa sudah disini, baby?"
"Alo tidak suka makan di sekolah."
"Heii, mana boleh seperti itu. Ayoo sekarang baby makan, setelah itu kakak antar kembali ke sekolah ya?"
"Tapi Alo ingin makan ayam krispi."
Rich membungkuk di depan Alo, menyuruhnya naik ke punggung.
"Ayoo kita cari ayam krispi yang baby inginkan."