Jika pada sebagian orang mungkin akan angkat kaki saat tiba-tiba mendengar pengumuman bahwa kekasihnya bertunangan dengan orang lain, tapi tidak dengan Kay. Pria itu menyaksikan semuanya sampai selesai, bahkan turut memberi selamat.Alo tak melepaskan tangan Ley, bahkan saat Kay memberi selamat, bocah itu menjulurkan lidah untuk mengejeknya, begitu juga dengan Ny. Anita yang memberi tatapan sinis.
Itu bukanlah hal yang dapat menyakiti hati Kay, dia tak semudah itu dihina. Baginya digilai Rich hanyalah satu dari sejuta kebetulan yang menguntungkan.
Tak ada tangis apalagi ratapan pilu, Kay tetap berjalan tegak, meninggalkan tempat itu dengan langkah pasti. Tak perlu berlari karena dia yakin, Rich tak mungkin mengejar.
'Aku terbiasa berjuang seorang diri, sedangkan kau tak bisa hidup tanpa orangtuamu, kita memang tak akan pernah setara dalam segala hal.' Langkah Kay diiringi ucapan batinnya sendiri.
***
Segelas susu hangat seperti biasa, lalu melakukan panggilan vidio bersama Khani.
"Maaf sayang, kakak baru saja kembali dari pesta ulang tahun perusahaan. Mengapa belum tidur?"
"Sebenarnya sudah tidur, tapi terbangun."
Wajah sang adik semakin tirus, bohong jika Kay tak teriris melihatnya.
"Sekarang princess istirahat ya, ini sudah sangat larut."
"Kakak juga beristirahat ya, Khani sayang kakak."
"Kakak juga mencintai Khani."
Setelah mematikan telepon, Kay bergegas menandaskan isi gelasnya, mengecek beberapa email lalu merebahkan diri di ranjang. Besok pagi-pagi sekali dia harus kembali ke Selatan, perjalanan yang akan sangat melelahkan.
***
Kay bukan tipe orang yang akan mengakhiri sesuatu tanpa penyelesaian. Malam tadi, cukup banyak panggilan dari nomor Rich, dia sengaja membiarkan, karena baginya tak akan selesai jika hanya melalui panggilan telepon.
"Pesawat take-off jam 10, aku akan mendengarkanmu bicara sebelum aku pergi."
Mendapat pesan seperti itu, Rich bergegas mendatangi apartemen Kay. Pesan itu berarti Kay menyuruhnya datang.
Tak ada drama mengemis untuk dibukakan pintu, Rich memiliki akses masuk ke sana dan Kay tak mempersulit.
Pria itu sudah rapi dengan setelan casual dan mini koper, siap kembali ke Selatan.