BS.3

1.1K 134 52
                                    

Happy Reading Taiiyankk...

.
.
.

Tubuh Kay mematung, lumatan Rich pada bibirnya semakin liar, membuat dadanya sesak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Kay mematung, lumatan Rich pada bibirnya semakin liar, membuat dadanya sesak.

Bayangan bocah laki-laki yang merintih minta di lepaskan, menari di matanya. Membuat tubuh Kay berkeringat dengan hawa dingin yang menguar.

Lama Rich memangut penuh gairah hingga akhirnya bibir itu mendarat di kening Kay.

"Terimakasih sudah menerimaku." Tersenyum dengan tatap penuh cinta.

Kay mendorong pelan tubuh Rich. "Sudah selasai, kan? Ayo kembali bekerja."

Rich membanting kepalanya di sandaran sofa, tersenyum menatap kepergian Kay, dengan ibu jari meraba bibirnya sendiri. "Sangat manis." Pujinya.

***

Sampai di ruangan yang hanya berbatas dengan dinding Kaca, Kay menekan remote control untuk menutup tirai. Kemudian bersandar di kursinya, menarik dasi yang terasa mencekik leher dengan nafas masih memburu.

Tangannya bertumpu di kening, membiarkan beberapa kancing kemejanya terbuka agar hawa dingin dari air conditioner yang menyala menetralkan suhu tubuhnya.

Isi kepalanya seolah kaset rusak yang berputar tak beraturan.

Dua puluh menit bertahan dengan posisi itu, sampai teriakan suara bocah yang sangat tidak ia sukai, mengembalikan lamunannya pada dunia nyata.

"Kakaaaaaaaaak... Alo dataaaaang... "

Kay memutar matanya malas, membenahi pakaian dan kembali fokus pada pekerjaan. Tak lupa menyumpal telinga dengan earphone, karena suara Alo sangat mengganggu telinganya.

Seperti biasa, Alo langsung duduk di pangkuan sang kakak. Menatap sinis pada sekat ruangan Kay.

"Bagus sekali pria itu menutup tirainya, jadi Alo tidak harus melihat dia."

Rich hanya tersenyum, membelai punggung sang adik. "Baby pulang lebih awal?"

"Um! mungkin ibu gurunya malas, jadi menyuruh kami cepat pulang."

"Hahaha... Tidak seperti itu sayang, tadi pihak sekolah memberi informasi bahwa para guru melakukan rapat bulanan, jadi siswa di pulangkan lebih awal."

"Oh... Begitu."

"Baby nya kakak sudah makan?"

"Belum, Alo ingin makan donat kak." Rengek si bocah.

"Kakak akan menyuruh Pak Wan membelinya."

"Pak Wan sudah pergi, beliau harus menjemput Mommy karena mobil Mommy berada di bengkel. Suruh sekretarismu saja kak."

"Jangan mengganggunya sayang, dia sedang bekerja."

BackStreet[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang