BAB 13

697 89 82
                                    

Kay memilih kembali ke apartmen, tanpa berpamitan pada Rich, karena atasannya itu pasti masih sibuk menemani adiknya yang merajuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kay memilih kembali ke apartmen, tanpa berpamitan pada Rich, karena atasannya itu pasti masih sibuk menemani adiknya yang merajuk.

Perjalanan kembali ke tanah air cukup membuat tubuh Kay lelah, ditambah lagi mereka bergulat dan berkejaran dengan waktu saat bercinta tadi.

Sebenarnya, setiap kali melakukan hubungan seks, Kay masih mengalami gejala anxiety yang berusaha keras dia hilangkan. Dan kini, Kay sedikit merasa tak nyaman pada bagian bawahnya saat duduk di kursi kemudi.

"Sial, mengapa masih saja sakit?" keluhnya.

***

Tiba di apartemen, Kay berendam di dalam bathub, merenggangkan otot-otot yang terasa Kaku. Sedikit meringis karena analnya masih perih.

Baru saja matanya memejam menikmati rasa hangat yang mengir ke seluruh tubuh, ponselnya berdering. Nada yang sudah diatur khusus untuk panggilan sang kekasih.

Kay memilih abai hingga puluhan panggilan terlewat.

Selesai dengan mandinya, Kay menghabiskan segelas susu hangat lalu bergulung di dalam selimut.

"Besok saja kita berbicara lagi, aku ingin tidur lebih awal."

***

Pagi-pagi sekali, Kay sudah tiba di kantor.

Mobil Rich belum terparkir di basment, artinya pria itu belum datang. Kay memutuskan menunggu beberapa saat dan Rich tiba sepuluh menit setelahnya.

"Honey, aku meneleponmu puluhan kali, tapi kamu tidak menjawabnya." Padahal pria itu baru saja keluar dari mobil.

Secara otomatis, tangan Kay membenahi pakaian Rich, lalu memberi satu kecupan di bibir. "Aku lelah, jadi langsung tertidur saat tiba di apartemen dan melupakan ponselku."

Rich masih mengerutkan bibir, tak bisa menerima alasan Kay.

"Ayolah, jam sembilan kita harus meeting dengan perusahaan Tuan Rhitirong. Kudengar, putrinya sudah menjabat menjadi CEO, semoga saja dia bukan anak yang manja."

Kay sudah melangkah tapi Rich tetap diam.

"Ka-"

Ucapan Kay terhenti karena saat menoleh ke samping, Rich tidak ada.

"Ck! ada apa lagi?" Kay menghela nafas gusar melihat Rich masih di belakang.

Pria itu sengaja meraba bibirnya, berharap Kay mengerti.

BackStreet[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang