BS. 7

994 109 63
                                    

SPAM KOMEN YA!
INI PERJUANGAN BANGET NGETIKNYA SETELAH HILANG SATU BAB KARENA JARINGAN ᥬ😭᭄

SPAM KOMEN YA! INI PERJUANGAN BANGET NGETIKNYA SETELAH HILANG SATU BAB KARENA JARINGAN ᥬ😭᭄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ke dua di Jepang, tak ada kendala berarti. Sikap Rich masih sama, kesal setiap kali Kay berinteraksi dengan Tuan Shin, —pria lajang berusia 35 tahun yang merupakan rekan bisnisnya.

Kekesalan itu bertambah saat tiba-tiba Kay menghilang pada jam makan siang. Berulang kali menghubungi, tapi ponselnya tidak aktif.

Sementara yang dicari tengah berlari tergesa di koridor rumah sakit dengan menggendong boneka kelinci yang nyaris sebesar dirinya.

Kay terengah di depan pintu kamar dimana orang yang sangat dia cintai berada, sedikit mengatur nafas agar kembali normal.

"Tuan Kay."

Baru saja memegang handle pintu, seseorang menyapa.

"Suster?"

"Khani sedang bermain dengan anak-anak yang lain di taman belakang, sepertinya dia merindukan anda, terlihat murung sejak kemarin, tapi tak menunjukkannya kepada saya."

"Antar saya ke sana suster." Kay mengikuti kemana suster pribadi Khani membawanya.

Setiap langkah yang Kay tapaki, diiringi degupan jantung yang memompa aliran darah menjadi lebih cepat. Dia berdebar karena sudah satu tahun tidak bertemu dengan malaikatnya.

Kay berhenti di jarak 5 meter dari tempat di mana Khani duduk, adiknya terlihat sedang gembira bernyanyi bersama teman seperjuangan didampingi para suster.

"Silahkan, Tuan."

"Em, suster. Saya hanya membawa satu mainan. Khani tidak akan suka jika teman-temannya sedih melihat boneka yang dia miliki. Bisa tolong simpan di kamar Khani saja?"

Wanita berseragam putih itu menganggug setuju, menerima boneka yang Kay beri.

Mata Kay kembali berpusat pada sang adik, mereka sedang menyanyikan lagu Rohani tentang kekuatan.

Langkah Kay diiringi dengan lagu yang anak-anak itu lantunkan, hingga di bait terakhir, Kay ikut menyanyikannya.

Sejauh langit dari bumi
Begitu besarNya kasihMu
Kaulah Tuhan, kekuatanku
Sukacitaku...

Khani terkejut. Suara ini, suara yang sangat ia kenal dan ia rindu. Suara ini, —suara kakaknya.

Gadis berusia sembilan tahun yang rambutnya makin menipis itu membalik kursi roda, menatap penuh haru dan merentangkan tangan, menyambut pelukan sang super hiro.

"Kakaaaakk..." Lirihnya.

Untuk beberapa saat, kakak beradik larut dalam pelukan penuh haru juga rindu.

Anak-anak yang lain melanjutkan lantunan lagu, mengiringi pertemuan Khani dengan sang kakak. Karena mereka semua tau, pria yang sedang memeluk Khani saat ini adalah orang yang sangat dinantinya setiap hari.

BackStreet[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang