BS 2

1.4K 157 62
                                    

Ingetin aku ya, kali aja aku khilaf 😆

Ingetin aku ya, kali aja aku khilaf 😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Kaynen Enzo Malik, seorang laki-laki berperawakan tinggi dengan kulit mulus, hidung mancung, mata tajam dan bibir tebal yang jarang sekali tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaynen Enzo Malik, seorang laki-laki berperawakan tinggi dengan kulit mulus, hidung mancung, mata tajam dan bibir tebal yang jarang sekali tersenyum. Rambutnya sengaja dibiarkan sedikit memanjang.

Di usia yang sekarang menginjak 25 tahun, Kaynen hanya hidup sendiri di apartemen kecil tak jauh dari kantor.

Meski balum genap satu tahun bekerja, tapi kinerja Kay sangat membanggakan di perusahaan ini. Bahkan Tn. Hakeem, ayah dari pimpinan perusahaan, merasa sangat berntung memiliki Kay di perusahaan mereka.

Saat ini, Kay tengah serius memainkan jari lentik diatas keyboard laptop, sedangkan Rich tak berkedip memandang sekretarisnya sejak tadi.

Kay melirik dengan ekor mata, lalu kembali fokus pada apa yang ia kerjakan.  Rich selalu memandangnya seperti itu, Kay sudah biasa.

" Dasar bodoh." Makinya dalam hati.

Lama kelamaan Rich bosan, sudah hampir dua jam Kay fokus pada pekerjaan. Rich ingin berbicara, ingin mendengar suara indah Kay. Pria 27 tahun itu bangkit, membuka sekat pintu masih dalam ruangannya yang terdapat Kay disana.

"Istirahatlah sebentar, aku bosan sendiri. "

"Kita disini untuk bekerja." Jawab Kay acuh.

"Iya aku tau kita disini untuk bekerja, tapi kau sudah menatap laptop berjam-jam. Kasihanilah mata indahmu."

"Saya akan berisitirahat ketika sudah waktunya."

"Ck! Keras kepala sekali."

"Saya memang keras kepala."

BackStreet[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang