Renjun tersentak di alam tidurnya. Jaemin dan haechan langsung mendekat ke arah ranjang adiknya.
Renjun tampak menangis walapun matanya masih terpejam. Bahkan perlahan isakan renjun mulai terdengar. Apa adiknya mimpi buruk itulah pikiran mereka berdua.Karena tangisannya tak kunjung reda haechan mambangunkan renjun pelan pelan.
"Adek bangun, hei adek kenapa" haechan menepuk pelan pipi renjun.
Perlahan renjun terbangun, renjun mencari dimana ayahnya. Apa tadi nyata, apa dia akan tersingkirkan.
"Adek nyariin ayah ya" siwon datang membawa makanan untuk renjun. Dia tadi memasak di dapur menyiapkan makanan untuk anak anaknya.
Siwon meletakan makanan di depan anaknya.
"Ini kimchi jjigae buat abang haecha. Kemarin kamu yanh riquest kan" siwon meletakam mangkuk di depan haechan. Lihat saja mata beruang itu sudah berbinar.
"Biasa aja chan" jeno yang baru datang membawa handuk langsung duduk di samping haechan.
"Apa sih lo ganggu aja, makasih ya ayahku tercinta" haechan mencium pipi ayahnya.
"Sama sama abang, besok riquest lagi biar ayah nggak bingung masaknya.
"Nah ini buat abang nana" siwon meletakan di depan jaemin.
"Semangat ngegym nya yaa, ini dari dada ayam katanya bagus soalnya tinggi protein" siwon selalu mendukung kemauan anaknya, mau itu gym basket band asalkan masih baik akan dia izinkan.
"Makasih , sayang ayah" jaemin
"Ini buat abang jeno, jangan keseringan telat makan. Kapten basket harus banyak isi tenaga" jeno hanya mengangguk.
Memang si sulung ini sangat cuek.