chaepter kenangan terakhir

540 56 12
                                    

Sebelum kalian baca cerita renjun boleh nggak kalian baca isi hati aku siapa tau kalian punya kalimat yang membuat aku lebih baik. Jujur semenjak aku pindah aku nggak punya teman sampai sekarang cuma kalian teman aku, komen kalian itu salah satu cara aku bertahan hidup.

Aku mau curhat gimana kalau ada salah satu keluarga kalian yang bilang "nggak ada yang bisa mereka banggakan dari kamu" apa respon kalian?
Aku sangat merasa rendah diri aku merasa aku memang hanya figuran untuk semua orang aku tidak pantas untuk apapun.
ASAL USUL CERITA INI
Cerita ini sebenarnya doa dan harapan aku di dunia ini. Ayah aku meninggal di umur aku tiga tahun, dan itu membuat aku sangat haus kasih sayang ayah makannya aku selalu buat renjun lebih dekat dengan ayahnya. Dan kenapa tidak terlalu dekat dengan ibunya karena aku tumbuh dengan ibu yang pekerja keras jadi aku tidak terlalu banyak mendapatkan hati ibuku karena aku anak tengah.

Dan kata kalian, kalian suka renjun yang disayang semua orang itu juga doa aku, aku kesepian aku haus cinta aku haus kelembutan, karena aku tidak mendapatkan itu makannya aku bikin cerita ini.

OKEH CUKUP SEDIH SEDIHNYA,
Ini mungkin chapter terkahir atau aku nggak tau kapan aku mulai lagi...

___________________________________________

Siwon melangkah di sebuah taman, perlahan dia melihat danau yang memutar video dimana bungsunya lahir.

Air matanya menetes bayi mungilnya sangat menggemaskan.

Setelah selesai dia melangkah lagi, dari kejauhan dia melihat seseorang berbaju putih duduk di kursi taman melambai ke arahnya.

Setelah selesai dia melangkah lagi, dari kejauhan dia melihat seseorang berbaju putih duduk di kursi taman melambai ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Renjun anakku" siwon langsung berlari dirinya langsung memeluk tubuh orang yang membuat dia hancur saat ini.

"Adek, ayah kangen nak. Kenapa adek pergi ninggalin ayah nak" siwon mencium kedua pipi renjun. Bungsunya terlihat sangat sehat bahkan tubuh renjun tidak ada bekas suntikan atau bekas alat medis lainya. Wajahnya berseri memancarkan kebahagiaan.

"Ayah jangan sedih adek nggak kemana mana, adek ada di hati ayah" renjun memegang dada siwon menatap ayahnya dengan wajah yang sumringah.

"Ayah jagain semua kakak aku ya, adek nggak akan pergi dari kalian suatu saat nanti kita akan ketemu lagi di kehidupan kedua dimana kita semua hidup bahagia dengan takdir berbeda" renjun menghapus air mata siwon.

Memeluk ayahnya erat bahkan renjun bisa mendengar detak jantung ayahnya.

"Ayah mau disini, ayah nggak mau ninggalin adek. Ayah mau sama adek" siwon terisak di pundak bungsunya.

"Ayah jaga abang aku dulu, nanti setelah tugas ayah selesai aku yang akan jemput ayah pertama kali di sini" renjun mengelus pundak siwon

"Adek sendiri, ayah nggak mau ninggalin adek" siwon memeluk erat renjun dia tidak ingin bangun dia ingin disini selamanya dengan putranya.

"Ayah adek sayang banget sama ayah, tapi abang abang di sana pasti sedih kalau kehilangan super hironya ini. Disini adek nggak sakit lagi adek bisa main sepuasnya" siwon menatap netra mata anak bungsunya, sangat indah sampai dirinya tidak berkedip.

"Ayah akan pergi tapi ayah ingin disini lebih lama ayah ingin memeluk kamu lama sekali. Ayah rindu nak" siwon mencium pelipis anaknya.

"Main sama adek sepuasnya tapi janji ayah akan kembali lagi. Mengerti super heronya adek" renjun tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.

Mereka berdua berkeliling di taman, berlari lari mengejar satu sama lain. Saling memeluk hingga tidak sadar siwon tertidur di pundak anaknya.

"Adek akan selalu di samping ayah, ayah nggak usah khawatir kita akan bertemu lagi dengan takdir yang berbeda suatu saat nanti" renjun mengelus rambut siwon dengan lembut agar ayahnya nyaman dan kembali ke dunianya.

Siwon terbangun dirinya sadar telah kembali ke dunia asalnya. Dia melihat anak anaknya memeluk peti putih itu.

Siwon menangis histeris ternyata tadi hanya mimpinya saja, anaknya pergi tidak ada lagi yang menunggu dirinya pulang tidak ada lagi yang bisa dia gendong dan peluk sepuasnya. Tidak ada obat lara, dunianya pergi.

Siwon berlari ke arah peti mati anaknya dirinya langsung mencium wajah dingin anak kesayangannya.

"ANAKU MASIH HIDUP KALIAN PERGI DARI RUMAH SAYA TIDAK ADA YANG MATI DISINI. NAK BANGUN SAYANG INI AYAH JANGAN TINGGALKAN AYAH" siwon mengguncangkan tubuh kaku anaknya.

"Ayah, ayah harus ikhasin adek yah. Adek sudah nggak sakit. Ayah jangan kaya gini yah" ketiga anaknya memeluk siwon saling menguatkan.

"Adek nggak mungkin ninggalin ayah, adek jahat ninggalin ayah. Ya tuhan aku ayah yang buruk. Tuhan izinkan aku me nyayanginya lagi di kehidupan selanjutnya"

Tepat hari itu cuaca mendung tidak ada pelangi maupun hujan. Hanya ada awan gelap seakan akan dunia juga bersedih kehilangan anak manis sekuat renjun

Aku bakal updite juga di kehidupan keduanya. Maafin aku kalau aku ada salah aku nggak tau akan melanjutkan ceritanya kapan. Kalau aku nggak bisa maafin aku ya bay semoga kalian bahagia dan hidup dengan penuh kasih sayang.

RestrainedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang