"Kemarin bunda ngajak ketemuan, bunda pengen ketemu lo berdua" jaemin menceritakan awal mula dirinya bertemu.
"Nggak" jeno menolak mentah mentah dirinya sangat kecewa dengan sikap bundanya.
"Jen bunda kangen sama lo" jaemin berusaha membujuk.
"Gue juga sama kaya jeno, kalo adek ikut baru gue ikut" ucap haechan mutlak.
"Bentar gue telfon bunda dulu" jaemin mengambil hp nya di saku celana.
"Halo bun, bunda sibuk nggak" jaemin
"Enggak sayang, kenapa sayangnya bunda"
"Eum abang mau dateng tapi harus bawa adek ya, biarin adek tau bunda. Adek nggak pernah ketemu bunda"
"Paksa abangmu ya sayang, kalian bertiga saja ya"
"Tapi bun renjun anak bunda juga, anak bungsu bunda" jaemin
Bunda menutup telfonnya sepihak.
"Kan gue bilang apa, lo masih mau ketemu bunda hah" haechan
"Tapi bunda baik chan" jaemin
"BUNDA CUMA BAIK KE KITA KE ADEK??" haechan kelepasan membentak jaemin.
"Chan gue tanya baik baik, lagian pasti ada alasannya bunda kaya gitu, mungkin aja bunda nggak mau penyakit adek kambuh bunda nggak tega. Lagian nggak semuanya berpusat sama adek"
"NA YANG BIKIN ADEK SAKIT ITU BUNDA SENDIRI, NGERTI LO" Jeno
"Maksud lo?? Apa hubungannya sama bunda lagian emang dari kandungan kan adek kaya gitu" jaemin
"ADEK BISA SEMBUH WAKTU KECIL KALAU ADEK DIKASIH ASI SAMA BUNDA TAPI NYATANYA BUNDA NGGAK NGASIH SATU TETES PUN ASI BUAT ADEK. BAHKAN MEGANGPUN BUNDA NGGAK MAU. ADEK BERJUANG SENDIRI DI ICU, AYAH SIBUK NGURUSIN KITA NGURUSIN BUNDA SAMPAI SAMPAI ADEK HARUS PUNYA KELAINAN DARAH DAN PENYAKITNYA NGGAK AKAN SEMBUH. PUAS LO??? SEKARANG LO BERDUA TAU ALASAN GUE KENAPA GUE SELALU OVERPROTECTIV SAMA ADEK" jeno menangis terduduk, penjelasan bang jaehyun malam itu membuat jeno benar baner benci pada bundanya.
"Maaf" jaemin menatap kosong ruangan itu.
Haechan terdiam tanpa sadar mereka dilihat oleh objek yang mereka bicarakan. Renjun berada di balik tangga mendengar semuanya.
"Adek hei" hachan langsung memeluk adiknya. Jeno jaemin menyusul mereka bertiga berusaha menenangkan renjun.
"Minggir gue mau ke kamar" renjun
"Dek kamu boleh nangis, ayo nangis di pelukan abang" haechan
"Gue bilang minggir gue mau ke kamar gue mau ke toilet" renjun
"Dek nggak usah bohong sama gue, jangan nangis sendirian" jeno
"Gue mau berak, lepas nggak perut gue mules lagi" renjun
"Adek jangan bohong sama nana ayo nangis aja"
"Perut gue sakit minggir nggak lo pada"
Crot
Gawat renjun berak sedikit, sedikit loh.
"Awas gue nggak tahan" renjun mendorong mereka bertiga. Renjun langsung lari meninggalkan ketiga kembarannya yang membeku.
Jeno jaemin dan haechan menyusul renjun. Mereka bertiga menguping di pintu kamar mandi renjun.
Terdengar suara seperti air yang mengalir sedikit demi sedikit.
"Aws perih sakit, ungh kenapa nggak berhenti sih gue udah lemes" renjun bergumam di toilet kamarnya.
"Adek nggak papa kan jen" jaemin
"Gue nggak tau kayaknya adek diare" jeno
"Gue pangggil abang jae buat periksa takutnya adek dehidrasi" haechan.
"DIEM LO SEMUA, DASAR NGGAK PUNYA KERJAAN YA LO PADA. KELUAR DARI KAMAR GUE. NGGAK ADA GUNANYA NGUPING ORANG BERAK" Renjun
Mereka bertiga langsung diam bukannya keluar mereka malah duduk di depan pintu menunggu adiknya ke luar.
Setelah keluar renjun tampak pucat dengan keringat yang membanjiri wajahnya.
"Huekk" renjun muntah dia tidak tau di bawah pintu ada ketiga kembarannya yang sedak jongkok, muntahannya membanjiri rambut mereka bertiga.
"Maaf, gue nggak sengaja" renjun
Jeno jaemin dan haechan terdiam membatu, UNTUNG ADEK.
KANGEN NGGAK LO SAMA GUE.
GUE MAH KANGENNYA SAMA RENJUNAYO COMENT LIKE DAN SUBSCRIBE WAHAJAJJAJ