pt.37

170 19 10
                                    

Jenofan POV

"Pak , ini baju ibu sama tadi saya belikan makan buat Bapak sama Mba Kirana dan temannya bu Gita"

Lena datang membawa tas yang cukup besar serta bungkusan makanan , Kami masih berada diluar karena dokter belum keluar .

Kirana hanya diam karena mendengar oceham ku tadi mungkin dia merasa bersalah , aku pun mengelus punggungnya agar dia tidak merasa demikian.

"Terima kasih ya Lena , saya minta maaf ya kamu ngeliat permasalahan rumah tangga saya tadi mungkin nanti setelah Ara membaik saya akan selesaikan semuanya"ucapku kepada Lena dan menerima barang barang itu.

"Iya pak saya juga ngerasa bersalah sih harusnya saya nolak tapi karena bapak bener bener bingung saya gak bisa nolak"ucap Lena.

"Hmm Vero terimakasih ya udah ngantar Gita , gue gak tau kalau ada Rina didalamnya"ucap ku kepada Vero yang ada disana.

"Its okay, lagian bini lo nekatan"

Aku hanya tersenyum kecil , ya benar kata Vero Gita adalah orang yang nekat sejak kecil!

"Ran, makan dulu gih"ucapku memberikan sekotak nasi kepada Kirana"

"Ntar aja tunggu Jaema"ucap Kirana tersenyum manis.

"Gak usah ditungguin makan aja udah ini bareng sama Rina sama Lena makan ya?"ucap ku dengan lembut.

Kirana pun mengambil kotak itu dan membukanya , Aku memberi 2 kotak kepada Rina dam Vero serta Lena mereka bertahan menemaniku menunggu Gita yang belum kunjung selesai diperiksa.

"Keluarga ibu Gita"

"I-iya saya dok"ucapku langsung berdiri.

"Boleh ikut saya sebentar ??"

Akupun mengangguk, kuhapus sisa airmataku yang memang masih menetes karena memikirkan Gita.

Aku membuntuti dokter masuk kedalam ruangannya dan duduk dikursi yang sudah tersedia disana, kulihat juga salah satu perawat masuk belakangan.

"Bapak ini suaminya ?"

"Iya dok saya suaminya"

Dokter itu menggeleng "Lain kali jangan kasar kasar ya sama istri atau jangan dikasarin ya istrinya pak , kasian Istri itu berperan penting dibalik kesuksesan bapak"

"S-saya tadi kelepasan dok karena salah paham"ucapku terbata bata.

"Hhhmmmm , ini dibaca dulu baik baik"

Dokter itu memberikan selembar Kertas yang baru saja diantar oleh Perawat itu kepadaku, karena aku tidak pakai kacamata mataku sedikit sakit melihat tulisan kecil dan aku mengusapnya.

"Astaga!!!"

"Dijaga ya pak istrinya"ucapnya.

"Terima kasih ya dok!! Terima kasih s-saya boleh ketemu istri saya?"tanya ku.

"Boleh silahkan"

Aku membawa kertas itu keluar ruangan dokter dan masuk keruangan dimana Gita dirawat , Kirana dan yang lain sedikit kaget karena melihat ku berlari itu.

Aku melihat Gita yang masih tertidur dan aku mengelus rambutnya , aku duduk dikursi dan menggenggam tangannya.

"Bangun sayang~"ucapku.

Kirana dan Rina masuk lebih dulu , akupun menoleh.

"Kenapa sih lari lari gitu?"tanya Kirana.

Aku hanya tersenyum menunggu istriku bangun , kurasakan tangan Gita yang mulai bergerak aku sedikit berdiri untuk memastikan dan ya benar saja dia membuka matanya perlahan.

Our Friendship [00 line] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang