pt.36

167 22 10
                                    

"Pak"

"Pak Jenofan?"

"Ehh hh iya ?? Ohh hmm lena ada apa ?"

Lena sekretaris Jenofan dikantornya , Ya saat ini Jenofan sudah bekerja di salah satu perusahaan Cabang milik Papanya , awalnya dia ingin kerja ditempat lain tetapi Maminya memaksa.

Lena sekretaris Jenofan dikantornya , Ya saat ini Jenofan sudah bekerja di salah satu perusahaan Cabang milik Papanya , awalnya dia ingin kerja ditempat lain tetapi Maminya memaksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bapak sakit?"tanya nya.

"Hmm engga saya cuma ee lagi banyak fikiran aja"jawab Jenofan.

"Masalah sama bu Gita ya pak?"tanya Lena.

Jenofan terdiam dia lalu memandang foto yang terpajang dimeja nya itu , lalu dia mengangguk. Jenofan memang terkadang bercerita kepada Lena.

"Dia pulang kerumah ibu , dan saya gak tau harus berbuat apa"ucap nya lirih.

"Jemput dong pak , masa iya dibiarin aja"celetuk Lena.

"Semalam mertua saya telfon katanya istri saya masih mau sendiri , Mungkin masalah nya memang ada di diri saya lena"

Lena lalu melirik kearah Jenofan , Jenofan terlihat murung sekali padahal biasanya dia adalah Manager yang ceria bahkan selalu tersenyum di setiap saat apalagi disaat dia menelfon istrinya.

"Menurut kamu saya salah gak , gak membela istri saya saat tante tante saya mempertanyakan kehamilan?"tanya Jenofan kepada Lena.

Lena lalu menoleh dia mengernyitkan dahinya "ya salah dong pak! Pantes aja Istri bapak marah , kalau saya udah minta cerai"celetuk Lena yang memang ceplas-ceplos.

"Bapak itu kepala keluarga Bapak harus menjaga keluarga bapak jangan biarkan orang lain ikut campur pak , walaupun Tante bapak ya harus diingetin dong bapak ih"lanjutnya lagi.

Jenofan terdiam , ucapan Lena persis dengan ucapan Jaema . Berarti benar ada sesuatu yang salah didirinya .

"Lena bisa bantu saya gak?"tanya Jenofan.

"Bantu apa pak?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Git , senyum dong"

"Hmm udah senyum ini"

Gita yang bekerja menjadi pegawai bank itu memang sedikit murung , apalagi dia seorang teller dia selalu memaksakan senyumnya saat ini.

"Git , emang gak bisa dibicarain baik baik ya ?"tanya rina partner Gita diteller.

"Hmm , setahun gue nikah selama itu juga mereka tanya tentang kehamilan gue tapi apa ? Jenofan cuman diem diem diem mulu , gue pengen gitu dia marahin tantenya kaya Papa Yudha marahin mereka tapi nyatanya gak"

"Namanya juga anak tiri gak mungkin sifatnya mirip papa yudha"lanjut Gita dengan raut wajah murung.

Rina mengelus punggung Gita lalu memeluk ya "i feel you , tapi kalau gue boleh jujur Jenofan itu suami idaman banget Git"ucapnya.

Our Friendship [00 line] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang