pt.40

181 23 8
                                    

"Ini barang bukti yang pelaku sebut pak, dan memang benar ada juga beberapa pakaian yang dia sebutkan disana"

Pertugas investigasi itu memberikan sekantong plastik barang bukti , Jenofan hanya melihat barang bukti ini dengan rasa kecewa . Tak menyangka sekretaris yang dia fikir baik selama ini ternyata malam melukai perasaannya.

"Dan setelah gue cek ke apotik itu dan bener lena cuma beli obat ini jen , tapi lo liat deh pas dia masuk ke apotik gue cek cctv depan itu ada orang yang nukar botol itu di dashboard nya , nih liat nih"ucap Jaema sembari menyodorkan ponsel nya kearah Jenofan.

Jenofan benar benar terkejut lagi karena memang bukan Lena yang mencoba mencelakai Gita , dia lalu memberikan ponsel itu ke Jaema.

"Gue tau !! Itu pasti Reni"Ucap Jenofan.

"Reni??"

"Jaem , siapa lagi yang mau hubungan gue ancur selain Reni? Lo inget dulu dikampuskan ? Itu bukan yang terakhir men"jelasnya dengan kesal.

"Tapi ini postur nya la-

"Ga semua harus dia yang turun tangan! Lo fikir aja gila aja kalo dia yang dilokasi! Kita harus cari tau dimana posisinya dia"

Jenofan pun pergi keluar kantor polisi itu dan Jaema menyusul , dia benar benar yakin kali ini memang Reni yang melakukannya.

~~~~~~~~~~~~~~~

"Bu reni , boleh saya masuk?"

"Oh iya iya boleh silahkan duduk"

"Ini ada telfon bu katanya penting banget"

"Oh iya , kamu keluar ya makasih ya"

Reni lalu mengangkat telfon itu dengan kesal , Dia memastikan tidak ada orang lain diruangan nya.

"Halo! Lo bisa gak sih gak usah telfon ke-

"Jaema dan Jenofan sudah tau kalau ini perbuatan lo ! Dan mereka bakal cari lo kemana pun!"

"Lo- lo bisa ga sihh gak usah telfon ke kantor gue !!! Gak mungkin mereka bisa nemuin gue disi-

Tokktokktokk

Reni langsung menoleh, dia mematikan telfon itu dan bersiap duduk dikursinya.

"Masuk"

Sekretaris Reni pun masuk kedalam ruangan , dia tersenyum lalu berdiri teoat dihadapan Reni. Reni Sebenarnya salah tingkah tetapi dia mencoba untuk tetap santai agar sekretaris nya tidak curiga.

"Bu , ada yang mau ketemu ibu"ucapnya.

"Ketemu ?? Siapa ya ?? Saya gak ada Janji soalnya"ucapnya dengan mada sedikit ketus.

"Dia bilang memang belum ada Janji bu tapi mereka datang bersama Pak Raymond bu"

Reni melotot "pak ray ? Oh oke silahkan b-bawa mereka masuk"

Sekretaris reni berjalan kearah pintu lalu membuka Pintu itu , Terlihat memang Raymond masuk kedalam lebih dulu.

"P-pak , ada apa ya kok tiba tiba-

"Diem dulu , Jaema!"panggilnya.

Reni melotot melihat Jaema masuk kedalam ruangannya sembari tersenyum sinis , Sekretaris Reni lalu meninggalkan tempat dan menutup pintunya.

"Hey , apa kabar?"tanya Jaema.

"J-jaema ? B-baik , lo sendiri gimana ?"ucapnya berpura pura santai.

"Baik , santai aja kita lama gak ketemu loh eh iya Ray dia ini temen kampus gue dulu"ucap Jaema yang berjalan santai kearah Sofa.

Our Friendship [00 line] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang