pt.21

285 33 11
                                    

"Apa ??!!!"

"Kamu beneran ra?!"

Gita dan Jenof berada diruang tamu rumah Gita , membicarakan persoalan pernikahan tadi.

"Kalian siap? Kalian masih muda"ucap Ayah Gita.

"Insyaallah Siap yah, Ari sudah lama memikirkan ini"jawab Jenofan mantap.

Gita tertegun mendengar jawaban Jenofan , rupanya dia benar benar sangat mencintai Gita bahkan Gita tak tahu kemarin.

"Ari ngomong dulu sama ayah sama ibu biar ntar kalau memang Ayah ibu setuju Ari bakal bawa orang tua Ari kesini , lagian kalian kenal kan dengan orang tua Ari"ucapnya lagi.

Ayah dan Ibu hanya saling tatap , bahkan sang Ibu gak percaya jika anaknya sudah sebesar ini.

"Okey, ayah terserah Gita aja kalau memang dia sanggup jadi istri kamu Ayah bisa apa ?"jawab Ayah yang ternyata Pasrah.

Jenofan dan Gita tersenyum mereka bahkan saling menggenggam, mereka lalu berjalan keluar rumah karena Jenofan harus pulang dan membicarakan kepada maminya.

"Nanti aku kabarin ya"ucap Jenofan kepada Gita.

"I-iya" jawab Gita gugup.

"Kenapa ?? Gugup ya?" jenofan mengelus rambut Gita.

"Biasanya kita cuman haha hihi karena sahabatan tapi sekarang lo udah punya gue"lanjut Jenofan.

"Hehehe~ iya aga bingung juga mau mulai darimana"jawab Gita.

"Its okay aku ngerti kok~ tidur gih besok aku jemput"ucap Jenofan seraya mencubit pipi Gita.

"Kamu memang bisa ya buat aku salah tingkah"saut Gita.

"Emang sering salting? Aku fikir gak"

"Kamu fikiiirr kalau kamu elus rambut aku , Peluk aku , cubit pipi aku dsb itu aku gak ngerasain salah tingkah?? Bahkan jantung mau copot, cuman~ aku salah ngira sama perasaan ku sendiri , ternyata rasa cemburu aku waktu tau Jaema pacaran sama Kirana gak sebanding sama rasa cemburu ku waktu tau kamu pacaran sama Reni dulu"jelas Gita panjang lebar.

Jenofan tersenyum lagi , tak menyangka perasaannya dibalas oleh wanita idamannya selama ini.

"Terima kasih ya udah nerima aku"ucap Jenof.

"Aku yang berterima kasih sama kamu karena dari kecil sampai sekarang selalu jagain aku"

"Itu emang tugas aku~ karena aku yakin kamu calon istri aku"

Timeskip~~~~

Pagi hari pun tiba , Jenofan yang memang sudah terbiasa bangun pagi itu langsung membuka semua jendelanya.

"Pagi abang"ucap Jehan yang sudab rapi dengan seragam TK nya.

"Heyy, pagi jehan udah cakep aja"ucap Jenof mengacak rambut adiknya itu.

"Iyadong , kan Jehan udah besar mau juga cakep kaya abang"sautnya dengan lucu.

Mami keluar dari kamar bersama dengan papanya , sama sama berpakaian lengkap bersiap untuk bekerja.

"Pagi mi"sapa Jenof.

"Pagi sayang~ tumben kamu udah turun jam segini ? Biasa masih uring uringan"ucap maminya.

"Ada yang mau Ari bicarain mi"

"Apa ? Ngomong aja , sekalian mami siapin sarapan hangat buat kamu biasa kamu makan sarapan Tapi sarapannya udah dingin kan"ucap Mami nya seraya memanggang roti.

"Ehmm mi , pa Ari kemarin ngelamar Gita"

"HAH??!"

Mami dan Papa yuda sama sama terkejut , bahkan Jehan ikut terkejut mendengar teriakan mereka.

Our Friendship [00 line] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang