pt.24

229 27 3
                                    

Sebulan kemudian

Besok adalah hari pernikahan Jaema dan Kirana , Jenofan dan Gita sudah sangat sibuk dengan rencana mereka untuk memberikan kado kepada Kirana dan Jaema.

"Ini kita kasih pas acara atau sebelum?"tanya Gita.

"Pas acara dong sayang , masa sebelum acara"jawab Jenofan.

Gita tersenyum dia terus membungkus kadonya itu dengan perlahan dan juga teliti , Jenofan pun juga membantu untuk menahan kertas kadonya agar tidak lari kemana mana.

/Ddddrrttt ddddrrrtttt/

Ponsel jenofan bergetar mengagetkan keduanya , Jenofan pun mengambil ponselnya lalu mematikan nya.

"Siapa?? Kok gak diangkat?"tanya Gita.

"Spam"jawabnya singkat.

"Spam ??? Kok bisa ? Emang kamu berlangganan sesuatu atau mungkin pinjol"ucap Gita dengan polosnya.

"Sembarangan! Bukan lah udah biarin aja gausah digubris"kata Jenofan dengan lembut.

Gita pun hanya mengangguk dia menuruti ucapan Jenofan yaitu tidak mengubris panggilan yang bergetar itu karena memang panggilan spam seperti itu.

"Nahh cantik bangetkan"

Jenofan menoleh kearah Gita yang telah menyelesaikan tugasnya itu , dia lalu tersenyum dan mengacak rambut Gita.

"Pinter banget"ucap Jenofan.

Gita hanya tersenyum manis dan menaruh bingkisan besar itu ke mejanya, sementara Jenofan duduk disofa memainkan ponselnya dengan fokus.

"Kamu chat sama siapa sih?"tanya Gita.

"Ah?? Hmm gak kok cuman urusan kerjaan soalnya akukan mau ngelamar kerja di perusahaan yang kemarin aku bilang itu"jelas Jenofan.

"Oohh gitu, hmm jalan yuk mumpung masih sore"ajak Gita.

"Yakin? Besok kita seharian loh dirumah Rana nanti kamu cape"kata Jenofan lagi.

"Iyasihh , yaudah dirumah aja oh iya besok kamu jangan lupa kesini pagi pagi okey"

Jenofan mengangguk "siap tuan putri , aku pulang ya?"

"Cepet banget hih"

"Biar bisa bangun pagi"

"Yaudah kabarin kalo udah dirumah , jangan lupa atur Alarmnya atau ntar minta bangunin mami"

Jenofan sekali lagi mengangguk diapun mengecup pipi kekasih nya itu.

"Iyaaa tuan putri bawel"

Gita hanya tersenyum malu , dia masih saja malu kalau Jenofan memperlakukan nya seperti itu.

Jenofan pun berpamitan kepada ayah dan juga Ibunya , dia bergegas pergi kerumahnya karena memang sudah jam 9 malam ada kesempatan tidur lebih awal.

/Ddddrrttt ddddrrrtttt/

Ponselnya bergetar lagi , dia dengan kesal mengangkat telfon itu.

"Gila ya lo !! Udah gue blokir juga masih aja coba telfon telfon gue !!! Ada apa lagi!"

"Jenofan please gue mau ngomong sebentar aja sama lo"

"Ngomong apalagi Reni ??! Udah cukup ya kita selesai"

"Gue ngaku gue salah please jita ketemuan bentar ya bentar aja mau ya ?

"Oke dimana?"

Our Friendship [00 line] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang