pt.25

285 27 7
                                    

"selamat pagiiii"

Gita dengan cerianya turun dari lantai 2 menghampiri Ayah , Ibu dan juga adiknya Anton. Senyum lebarnya sangat terpancar dia menaruh tas nya dan duduk di meja makan.

"Waahhh kayanya enak nihh"ucapnya ketika melihat makanan yang disediakan ibunya.

"Iyyaaaa Ibu masak khusus untuk Anton , karena hari ini Anton ulang tahun"

Gita melotot ya dia lupa hari ini adik nya itu berulang tahun.

"Waahhh!!! Selamat ulang tahun yaaa adenya kakak Araa duuhh lupa nihh beli kado"ucapnya sembari mengacak rambut adiknya.

Ya sekarang usia Anton sudah memasuki 15 tahun, Anton menggerutu karena dia sudah cukup rapi untuk pergi sekolah tapi Gita mengacaukan nya.

"Kakak bisa gak sih gak acak acak rambut anton ? Anton cape nyisirnya"omel nya.

"Iiihh tinggal dirapihkan juga , inget 15 tahun udah besar ya gak boleh manja lagi sama ibu! Harus cuci piring sendiri jangan nyusahin ibu terus , kalau udah pulang sekolah sepatu dan tas langsung disimpun"ucap Gita menceramahi adiknya itu.

"Iya iya, lagian ibu juga udah kasih tau tapi Kak gita malah ngulangin"sautnya.

"Kan diingetin"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Sudah taukan siapa yang datang? Yap calon menantu kesayangan ibu Yura . Dengan senyuman lebar ibu gita menarik Jenofan duduk dikursi itu.

"Makan dulu jen , masih jam berapa juga"ucap ibu.

"Ari udah makan bu , mami kan lagi cuti jdi pagi pagi udah ada sarapan hehe"jawab Jenofan lembut.

"Yahh padahal ibu masak banyak karena Anton ulang tahun"

"Anton ulang tahun?"tanya Jenofan.

Anton mengangguk, Jenofan lalu mengeluarkan dompetnya dan mengambil uang merah satu lembar dan dia sodorkan ke Anton.

"Kadonya beli sendiri ya , selamat ulang tahun"

Anton dengan wajah berseri seri menerima uang itu , Ibu dan Gita hanya menggeleng melihat tingkah adiknya itu.

"Makasih ya Kak Ari"

"Sama sama"balas Jenofan.

"Inget ya Anton , kalau Jenofan sudah jadi Ipar kamu , kamu gak boleh malakin Jenofan terus"ucap Ayah mewanti wanti.

"Ya gak lah ayah"

"Tau gak ri , cuman kamu tau yang manjain Anak ini dirumah"ucap Gita kepada calon suaminya itu.

"Hahaha emang iya ??"

"Iya sampe sampe kadang dia ngelunjak sama kakaknya ! Udah yuk berangkat"

Gita mengambil tasnya lalu menyalimi ayah dan Ibunya , disusul Jenofan yang juga melakukan hal yang sama .

Anton pun ikut berdiri menyusul kedua kakaknya itu , bersiap untuk pergi ke sekolah bersama sang Ayah.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Dikampus

"Kamu jangan keras keras lah sama Anton kasian dia"ucap Jenofan kepada sang pacar yang dia rangkul.

"Ariii please deh , Anton udah 15 tahun jangan dimanjain lagi yaa~ bisa bisa nanti kalau kita udah nikah dia bakal berlindung ke kamu terus lagi"omel Gita.

"Gak dimanja sayang cuman jangan sering dimarahin yaa"ucapnya lembut.

Gita pun menghela nafas , Jenofan memang sangat menyayangi Anton seperti adiknya sendiri , wajar dia bersikap lembut karena dia dirumah juga tak pernah di kasari / dimarahi mamanya.

Our Friendship [00 line] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang