Dari lantai 2 kampus, Zean berdiri menatap tepat pada sekumpulan orang yang berada di lapangan di bawah sana. Hari ini sedang diadakan kegiatan ospek untuk para mahasiswa baru. Chika termasuk ke dalam mahasiswa yang sedang melakukan ospek. Entah magnet apa yang gadis itu punya, tapi dari banyaknya maba yang mengikuti ospek mata Zean berhasil menangkapnya sambil tersenyum.
"seru ya pak ngeliatin yang ospek?" dari belakang ada suara lembut dari seseorang yang Zean sangat kenali. Suara wanita cantik yang belakangan ini berhasil mengetuk hati Zean.
Dengan senyum dan tatapan lekat Zean menengok, "eh miss Indah, ada kelas?" kata Zean agak canggung terlihat sekali dia sangat berusaha menghilangkan rasa gugupnya
"iya pak, ada satu kelas lagi nih. Kalo pak Zean?" tanya balik miss Indah
"sama saya juga masih ada satu kelas tapi sekitar 15 menit lagi. Sambil nunggu daripada bosen saya liatin yang ospek deh" jelas Zean sekilas melirik ke area lapangan lalu kembali menatap miss Indah
"oh sekalian nostalgia zaman dulu ya pak" kata Indah tersenyum
"ya gak zaman dulu-dulu banget lah, kan saya baru lulus" ucap Zean seolah tak mau dianggap tua
Miss Indah mengangguk, "iya deh percaya. Oh ya udah kalo gitu saya duluan yak pak takut udah pada nunggu" Indah hendak melangkah pergi namun tampaknya Zean tak ingin melewatkan kesempatan ini begitu saja
"emm...miss Indah" tahan Zean
"iya kenapa pak?" Indah menatap penuh tanya
"nanti baliknya mau bareng saya mungkin?" tawar Zean
"oh maaf banget pak, tapi balik nanti mama saya jemput. Kita udah ada janji sorry ya pak" tolak Indah hati-hati
Seperti biasa Zean tertolak oleh Indah, kalau kalian pikir ini kali pertama Zean mengajak pulang bersama tentu kalian salah. Beberapa kali Zean sudah mencoba cara ini, tapi Indah selalu punya alasan untuk menolaknya. Apakah ini karma karena Zean sering menolak Chika?. Dengan ekspresi sedikit kecewa Zean berkata "oh iya gapapa, have fun quality time bareng mamanya" kata Zean
"iya pak makasih. Oke kalo gitu sekali lagi saya permisi pak Zean" pamit Indah yang diangguki Zean. Zean menatap nanar sosok yang makin jauh dari pandangannya itu. "kenapa susah banget sih deketin miss Indah" batin Zean
Sementara dari bawah sana ada yang cemberut kesal menatap Zean. Chika bener-benar cemburu melihat Zean mengobrol dengan perempuan lain.
"hei girl, ngeliatin apa sih lo?" tegur teman Chika berbisik. Mereka sedang di ospek bisa-bisanya fokus Chika malah pada hal lain
"Jess, tuh lo liat laki-laki yang berdiri di atas sana kan" tunjuk Chika
"iya gue liat terus?" Jessi hanya melihat sekilas
"hadeuh masa gak sadar sih itu tuh pak Zean yang selama ini selalu gue ceritain"
Jessi tampak menganga saat melihat lebih jelas sosok laki-laki yang Chika maksud, "oh astaga jadi dia pak Zean-pak Zean itu?, buset Chik ternyata beneran cakep banget"
"ya kan, tapi inget ya punya gue itu gak boleh lo deketin" peringat Chika
"iya-iya"
Beberapa saat kemudian kegiatan ospek di jeda untuk istirahat sejenak. Tapi para peserta tetap tidak boleh meninggalkan area lapangan, secara kebetulan miss Indah lewat di dekat lapangan. Para senior dan panitia ospek terlihat menyapa ramah miss Indah. Mata Chika tampak fokus memerhatikan gerak gerik serta penampilan miss indah dari ujung kepala sampai ujung kaki. Chika ingat betul miss Indah ini adalah sosok perempuan yang tadi mengobrol dengan Zean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cegil Zean
Teen Fiction"Istighfar, Yessica!!!" ~Zean~ "Milyar-milyar juta-juta ratus-ratus sekian kemungkinan lelaki di dunia, aku cuma mau pak Zean" ~Chika~