CZ 10

1.6K 280 35
                                    

     "Pagi semua" ucap Zean begitu mulai memasuki ruang kelas. 

     "Pagi pak" jawab semua mahasiswa yang berada di ruang kelas

     Zean mulai duduk dan menyiapkan semua peralatan yang ia butuhkan selama mengajar. Di sela-sela itu Zean terus melirik ke arah Chika, ia seperti sengaja melakukan itu untuk menjahili Chika yang terus menghindar dan menunduk kesal itu. Tak lama Zean langsung memulai kelas dengan memaparkan materi mengenai akuntansi keuangan. Usai panjang lebar memberikan penjelasan, Zean membuka kesempatan barang kali diantara para mahasiswa ada yang mau bertanya.

     "Silahkan apa ada yang ingin ditanyakan?" Tanya Zean yang di jawab dengan lantang oleh semua mahasiswa kompak dengan  "tidak ada pak....."

      "benar ya tidaak ada yang ingin ditanyakan kalau gitu saya punya sesuatu untuk kalian" ucap Zean sambil mengeluarkan sesuatu dari tasnya

     Semua siswa tampak saling melirik satu sama lain dengan ekspresi bertanya-tanya. Kemudian Zean membagikan selebaran kepada satu persatu mahasiswa. Setelah mereka membaca isi selebaran itu keliatan semuanya lemas dan protes

     "20 soal pak?" tanya salah satu mahasiswa memastikan apa yang ia baca itu pada Zean

     "ya, itu tugas buat kalian kerjakan dalam bentuk power point dan pertemuan yang akan datang harus sudah selesai" tegas Zean

     "pertemuan yang akan datang kan lusa pak cepet banget!" protes salah satu mahasiswa

     "kalian kan mahasiswa kewajiban kalian ya mengerjakan tugas, gak usah protes!. Semua soal berkaitan dengan materi yang tadi sudah kita bahas, kalau mau nilai bagus ya kerjakan kalau tidak saya gak perduli. Ingat kerjakan dengan baik, karena beberapa dari kalian akan saya tunjuk secara acak untuk menjelaskan di depan" Balas Zean lagi

      "Selamat mengerjakan!" kata Zean bertepatan saat ia memberikan kertas tugas pada Chika

     Usai Zean pergi semua orang tampak kesal dan mengeluh termasuk Ashel yang duduk di belakang Chika "gila ya, gak nyangka gue pak Zean ternyata begini sifatnya. Ah elah Chik, masa dia ngasih tugas banyak banget dikira matkul kita dari dia doang apa ya, kan matkul lain juga banyak gimana bagi waktunya coba mana lusa lagi deadlinenya" Keluh Ashel frustrasi

     Chika tak menjawab, dia hanya memijit pelepisnya kepalanya terasa pusing tak disangka Zean setega ini pada mereka.

     "emang gila, selain sok ganteng ternyata dia juga sok killer" Chika menengok saat Rangga berkata begitu "siapa yang lo bilang sok ganteng?" tanya Chika tampak kesal entah kenapa dia refleks tak terima saat ada yang menjelek-jelekan Zean begitu.

     "pak Zean lah, loh kamu kenapa kok kayak kesel gitu aku bilang dia sok ganteng?" tanya balik Rangga pada Chika yang terlihat jadi gugup sendiri

     "tau ah laper" kata Chika buru-buru pergi meninggalkan kelas membuat Rangga menautkan keningnya heran " Chika tunggu ih kamu kenapa" kata Rangga menyusul Chika kemudian

    Ashel menggelengkan kepalanya "Si Chika belum move on juga ternyata"  Gumam Ashel menggelengkan kepala

💤









   Di depan Cermin, Zean memastikan penampilannya malam ini. Jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya serta dasi biru hitam yang ia kenakan. Rambut yang tampak klimis dan tertata rapi. Tak lupa ia menyemprotkan parfum beberapa kali ke tubuhnya. Siap, Zean bergegas pergi untuk malam ini. Jujur Zean agak gugup untuk menghadapi malam ini. Tapi tidak, Zean harus bisa melancarkan niatnya ini. Yakni niatnya untuk melamar Indah.

Cegil ZeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang