CZ 15

2.1K 317 30
                                    

Senyum Zean teruntai ketika berhasil menemukan gadis yang ia cari keberadaan sedari tadi. Entah apa yang sedang gadis itu lamunkan pagi-pagi buta begini. Duduk sendiri di pinggir kolam renang dengan kedua kakinya yang terendam air kolam. Zean menghampiri Chika lalu duduk persis di sebelahnya.

"Pagi-pagi udah ngelamun aja, mikirin apa sih?" tanya Zean membuat Chika tersadar dan menengok ke arahnya

"Enggak ngelamun kok, cuma sedikit keinget kejadian 3 tahun yang lalu" balas Chika tersenyum getir

Zean menghela nafas, ia tau betul kejadian apa yang dimaksud Chika "udah ya, saya tau itu salah satu masa tersulit buat kamu jadi lebih baik gak usah diinget-inget lagi" kata Zean menatap Chika dalam

"ih kenapa gak boleh diinget? mana mungkin aku lupain betapa berjasanya bapak dan keluarga bapak waktu itu ke aku dan betapa jahatnya papi mami aku dulu" balas Chika tak terima

"tuh kan!"

"emang iya mereka jahat"

"hmm mending sarapan dulu yuk" ucap Zean berusaha mengalihkan topik

"enggak deh aku males!"

"Chika udah ya, kejadian kemarin gak usah terlau dipikirin pasti papi kamu juga nyesel udah ngelakuin itu dan tunggu aja pasti bentar lagi dia bakal minta maaf"

"gak bakal aku maafin, di pipi aja masih kerasa sakitnya apalagi di hati aku" ucap Chika dengan memajukan bibirnya kesal

"emang iya pipi kamu masih sakit?" Seperkian detik Chika terdiam saat Zean menyentuh lembut pipinya bahkan sambil sedikit mengelusnya

Chika menggeleng "Sekarang sih bukan pipi yang sakit tapi hati aku yang mau meledak"

"mulai deh, udah ah ayo sarapan karena hari ini kita harus ke kantor polisi"

"loh mau ngapain lagi?"

"Polisi udah berhasil nemuin Rangga jadi kita diminta untuk ngasih keterangan lagi ke sana"

"oh ya? alhamdullillah biar mampus tuh si Rangga, eh tapi gak usah sarapan lah langsung aja"

"eh gak ada ya harus sarapan dulu pokoknya. Lagian mama udah masak dia pasti sedih kalau kamu gak mau makan masakannya"

"lah emang mama masak tadi aku bangun duluan mama masih tidur"

"kenyataannya mama lagi masak sekarang"

"ih bapak mah kenapa baru bilang, calon menantu macam apa aku masa mertuanya sibuk masak aku malah gak bantuin" Chika bergegas berlari menuju dapur meninggalkan Zean yang yang tampak sudah biasa melihat tingkah konyolnya
















💤

"Chika aku mohon tolong kamu cabut laporannya!" mohon Rangga dengan muka melasnya pada Chika. Saat ini Chika dan Zean tengah berada di suatu ruangan di kantor polisi yang menempatkan mereka bersama Rangga dan 2 polisi yang menjaga di dekat pintu.

Melihat Rangga memelas jelas membuat Chika muak, sosok maling ini kemarin-kemarin berlagak sok kaya sekarang malah bertingkah seperti orang yang paling harus dikasihani.

"kemana aja lo? harus banget polisi yang bantu gue buat nyari lo?" tanya Chika ketus

"Aku minta maaf Chik, iya aku salah udah bohongin kamu tapi beneran mobil kamu gak aku apa-apain kok masih utuh mobilnya. Please lah Chik, bebasin aku ya aku minta maaf aku nyesel"

Chika menatap Zean yang hanya diam di sebelahnya, wajah Zean terlihat datar padahal Chika ingin sekali Zean ikut membantunya menghakimi Rangga.

"Ya Chik ya bebasin gue ya!" ucap Rangga lagi-lagi memohon namun kali ini dia mulai berani menyentuh tangan Chika yang ada di atas meja

Cegil ZeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang