"Na....na..na...du...du...duuuuu" Chika terus bersenandung sambil membereskan peralatan kuliahnya ke dalam tas
Melihat itu Ashel dan Jessi tampak terheran-heran "diliat-liat dari tadi hari ini lo lagi seneng banget kayaknya ya" tegur Jessi
"bener banget padahal baru aja kelas bu Donna tuh kelar tapi gue perhatiin sepanjang matkul tuh dosen killer si Chika malah senyum-senyum terus lo kenapa deh" timpal Ashel
Bukannya menjawab senyumnya Chika malah tambah lebar membuat Jessi dan Ashel jadi geram
Jessi merangkul kasar Chika "Met jawab gak lo kenapa, bahagia tuh bagi-bagi kali. Kemaren aja nangis-nangisnya ke kita" ucap Jessi sebal
"iya nih buruan Chik cerita jangan buat penasaran deh" sahut Ashel
"iya deh gue cerita" Chika mengengok kanan kiri terlihat banyak mahasiswa yang mulai meninggalkan kelas namun karena masih ada beberapa mahasiswa lain tetap saja Chika harus menjaga volume suaranya
"sini-sini deketan" kata Chika pada Jessi dan Ashel yang membuat keduanya merapat
"Ternyata lamaran Pak Zean ditolak miss Indah guys" bisik Chika pelan dengan ekspresi sumringah
"ha benaran?" tanya Jessi tak menyangka
"beneran lah" kata Chika yakin
"loh bukannya kemaren lo bilang ya kalo miss indah udah pake cincin?" sanggah Ashel bingung
"jadi ternyata udah ada yang melamar miss Indah sebelum pak Zean dan dia terima" jawab Chika masih sambil berbisik pelan
"Haaaa?"
"astaga jangan kuat-kuat ini rahasia kita aja kasian pak Zean kalo berita ini nyebar" tegur Chika
"hehe sorry-sorry kelepasan, tapi lo serius nih?" tanya Jessi dan Ashel sekali lagi
"iyalah serius, kemarin pak Zean udah cerita sama gue dan tadi pagi............"
Pagi sekali Chika sudah ada di kampus, padahal ia baru akan memulai kelas di siang harinya. Bukan tanpa alasan Chika berniat menemui sesorang.
"miss Indah perrmisi" panggil Chika dari belakang
Indah menengok dan saat melihat siapa yang memanggilnya ia tampak heran "oh Chika ada apa?" tanya Indah
"boleh saya minta waktunya sebentar?" kata Chika pelan
Indah melihat jam tangannya seperti menimbang-nimbang "soal pak Zean ya?" tanya Indah pelan yang diangguki Chika
"mmm kelas selanjutnya masih 1 jam lagi kita ngobrol di cafe deket-deket sini aja yuk biar lebih enak" usul Indah
"oh gak ngerepotin kah miss, kalo saya sih makasih banget malah kalo miss mau ngeluangin waktu" balas Chika
"enggak kok, yuk" kata Indah tersenyum
Sebelum berucap terlihat Chika sedikit gugup untuk memulai percakapannya dengan Indah
"santai aja Chik, minum dulu terus tanya aja apa yang pengen kamu tanya gak usah takut" ucap Indah yang paham kalau Chika merasa gugup
Chika menarik nafas lalu menghembuskannya "maaf kalo ini agak privasi miss, tapi saya mau dan perlu tau kenapa miss Indah nolak lamarannya pak Zean?" tanya Chika
Indah tersenyum lalu menatap Chika "memangnya kamu siap kalau lamaran dia saya terima?" tanya balik Indah yang membuat Chika mati kutu dan menelan ludah tampaknya selama ini Indah sudah tau akan perasaan Chika pada Zean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cegil Zean
Teen Fiction"Istighfar, Yessica!!!" ~Zean~ "Milyar-milyar juta-juta ratus-ratus sekian kemungkinan lelaki di dunia, aku cuma mau pak Zean" ~Chika~