CZ 11

1.5K 306 25
                                    

   Sebelum benar-benar membawa Chika pulang, Zean membelokkan mobilnya ke arah salah satu restoran.

   "Ayo turun!" Ajak Zean sambil mengulurkan tangannya pada Chika

    Karena Chika sedari tadi hanya diam melamun dia tampak bingung dimana ia sekarang berada. Kenapa pula tiba-tiba Zean sudah turun dan membukakannya pintu?.

    "emangnya udah sampe ya?" Tanya Chika lemas sambil celingukan melihat lokasi sekitar

    "Belum, ayo turun dulu kamu bilang kan tadi belum makan jadi ayo makan dulu sebelum pulang" Ajak Zean

     Chika menghela nafas lemas "males ah pak, aku ngantuk mau pulang aja" Kata Chika menolak

    "buruan turun" Ucap Zean datar yang mau tak mau membuat Chika nurut.

     Aneh sekali dia yang mengajak Chika makan tapi dia sendiri yang tak memesan makan. Zean hanya memesan makanan untuk Chika sedangkan untuknya sendiri cukup americano favoritnya yang ia pesan.

    "Ngajak makan tapi bapak sendiri gak pesen makan" Gumam Chika heran

    "Saya gak ngajak makan, saya nyuruh kamu makan. Saya udah makan sama miss Indah tadi" Jawab Zean

     Chika meletakkan kembali sendok garpunya, seleranya makannya mendadak hilang karena Zean menyebut nama Indah barusan. Padahal Chika awalnya sudah mau pasrah menuruti perintah Zean yang memintanya untuk makan walau sebenarnya ia tak nafsu tapi kalau begini nafsu makannya kembali hilang.

    "Kenapa dibanting?" Tanya Zean heran

    "Males makan" Ketus Chika

    "Mau saya suapin?"

    Chika menatap Zean kesal, bisa-bisanya Zean ini. Kenapa dia malah bersikap begini, sudah mau nikah malah jadi ganjen maksudnya apa coba. Begitu pikir Chika.

    "Kenapa natap saya gitu?"

    "Aku bisa makan sendiri" Kata Chika kesal dan mau tak mau kembali mencoba untuk makan. Sadar kalau Zean terus menatapnya Chika jadi risih dan kesal.

    "Jangan ngeliatin terus, udah main hp aja sana. Kalau gak, aku gak mau makan lah mau pulang aja" Anacam Chika

     Respon Zean hanya menggelengkan kepalanya lalu mengutak-atik ponselnya.

     Chika berusaha menghabiskan makanannya walau pikirannya sudah tak karuan kemana-mana.

    "udah habis ayo pulang" Ajak Chika

    "Cepet banget"

    "Ngapain juga lama-lama"

    Zean menatap Chika "kamu kenapa sih marah-marah mulu. Harusnya kamu terimakasih karena udah saya ajak bareng plus saya traktir makan. Kalo gak sekarang kamu pasti masih nungguin si Rangga itu sambil nahan laper"

    Sejak kapan Zean jadi perhitungan begini kepada Chika, apa karena dia sudah mau menikahi gadis lain?" Batin Chika

    "Oh jadi gak ikhlas, dari tadi yang maksa bapak ya aku gak minta!" Ucap Chika tak terima

    "Saya ikhlas, cuma heran aja kenapa kamu mau-maunya buang waktu kamu buat nungguin si Rangga itu. Yang bahkan sampe saat ini masih gak ada kabar kan?. Dan bisa-bisanya kamu nahan laper padahal bisa makan dulu" Heran Zean

    "Ya udah sih kenapa emangnya" Jawab Chika

    "ya terserah kamu ajalah, ayo pulang" Balas Zean sedikit terdengar kesal

    "Dih kenapa jadi dia yang keliatan kesel gitu coba" Batin Chika heran










💤



Cegil ZeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang