"Nyuci mobil nih pak?" tanya Chika dari luar pagar rumah Zean. Zean yang semula fokus mencuci mobil di teras rumahnya jadi menengok dan mengangguk pada Chika yang terlihat baru saja pulang sekolah karena masih memakai lengkap seragam sekolahnya.
"bapak nih rajin banget ya" kata Chika dan lagi-lagi Zean hanya mengangguk. Uang bagi seorang Zean mungkin bukanlah satu hal yang sulit di dapat, tapi dia lebih memilih mencuci mobilnya sendiri ketimbang harus pergi ke tempat pencucian mobil.
"tapi bapak harusnya ke pencucian mobil aja pak lumayan berbagi rezeki ke mereka, jangan pelit pak sama uang" kata Chika lagi, gadis ini memang selalu punya cara agar tidak mati topik dengan Zean yang dingin itu.
Zean menghela nafas, "Saya bukan pelit tapi saya lagi free daripada bosen mending ngelakuin hal yang berguna, ya kayak nyuci mobil gini contohnya" jawab Zean
Chika tersenyum, "oh lagi gabut toh, mending ajak Chika jalan-jalan pak daripada nyuci mobil mah cape" kata Chika lagi
"gak ada bedanya, ngadepin kamu juga cape!" gumam Zean pelan lalu melanjutkan aktivitas cuci mobilnya. "Chika denger ya pak!" ucap Chika cemberut
"Hai Chika!!!" sapa antusias seorang perempuan yang baru keluar dari rumah Zean
Baik Chika maupun Zean keduanya menengok ke arah suara, "hai mama Imel" sapa balik Chika tak kalah antusias pada Melody
"baru balik sekolah ya kamu, sini masuk nanti bakal ada cici sama Angel loh mau ke sini!" ucap Melody
"oh ya, ih asik dong" kata Chika buru-buru ingin masuk namun suara Zean berhasil menghentikan langkahnya, "ganti baju dulu!" kata Zean yang membuat Chika cemberut
Melody berdecak pada Zean karena nada bicaranya pada Chika terkesan ketus namun sebenarnya Zean ada benarnya, "iya ganti baju dulu aja sayang, mama tunggu sini" kata Melody lembut pada Chika
"ya udah deh, tapi mama tunggu ya jangan masuk dulu" kata Chika
"iya sayang mama tunggu" balas Melody
Setelah Chika pergi, Melody memberikan sedikit tatapan tajam pada Zean, "kalo sama Chika kenapa dingin gitu sih ngomongnya" tanya Melody
"dingin apa sih ma, orang aku biasa aja kok" sangkal Zean
"biasa aja perasaan kamu, kita yang denger apalagi perempuan dengernya sedikit ketus. Mama gak suka ya nada bicara kamu gitu ke Chika" omel Melody
"iya mama, maafin aku ya" ucap Zean tak ingin membantah lagi, karena sebetulnya dia sadar kalau dia kurang ramah pada Chika. Kalian harus tau, hal ini Zean lakukan agar Chika tidak terus-terusan terbawa perasaan padanya. Tau sendiri kan, Zean begini saja Chika sudah sangat jatuh hati padanya apalagi Zean bersikap lembut coba. Zean hanya tak ingin membuat Chika terus menaruh harapan padanya yang jelas belum bisa membalas perasaannya.
Usai berganti baju, Chika yang sudah datang kembali langsung masuk ke dalam bersama Melody tanpa perduli pada Zean. Kedekatan Chika dan Melody memang sudah selayaknya ibu dan anak, maklum sedari kecil Chika sering dititipkan pada Melody.
Zean tak mau ambil pusing soal itu dia melanjutkan mencuci mobilnya hingga bersih, setelah selesai Zean segera masuk dan bergegas mandi
"Assalamualaikum" suara yang sedari tadi ditunggu oleh Chika dan Melody akhirnya terdengar. Ya itu suara Shani anak sulung Melody alias kakak dari Zean
"waalaikumsalam......" Jawab Chika dan Melody penuh semangat
Sambil menggandeng Angel, Shani mendekati Melody untuk mencium tangannya tak lupa pula Shani mengarahkan Angel untuk melakukan hal serupa.
![](https://img.wattpad.com/cover/342428189-288-k969541.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cegil Zean
Teen Fiction"Istighfar, Yessica!!!" ~Zean~ "Milyar-milyar juta-juta ratus-ratus sekian kemungkinan lelaki di dunia, aku cuma mau pak Zean" ~Chika~