12. Cari tahu

12 1 0
                                        

Foto di atas adalah Montserrat Gizelle, cast-nya Fiona 🤩

Menurut kalian gimana, cocok gak jadi visualnya Fiona? Kalo ekspektasi kalian berbeda, coba kasih tahu dong, siapa kira-kira orangnya? 😁

Thanks yang udah baca sampai di sini

Happy reading...

****

Radit terkekeh. "Udah sering gue dikira bukan muslim. Muka gue kayaknya gak islameble, apa karena jarang salat, ya?"

"Hm?" Zia agak kaget dengan pertanyaan itu.

Canggung pun seketika hadir, Zia seolah kehabisan kata, dia berpikir keras untuk menjawab Radit agar tidak salah ucap, apalagi cowok itu nampak menunggunya untuk merespon.

Zia tersenyum. "Gak juga, emang muka lo aja bentukannya...." Dengan kedua tangannya Zia menunjuk wajah Radit. "Ya gitulah, gak tau gue mau nyebutnya gimana."

"Ya..." jawab Radit terkekeh sambil mengangguk-angguk."Tapi keren juga ya yang bisa konsisten salat kayak gitu. Kok bisa, ya? Sedangkan gue merasa susah dan berat banget."

"Berat apa? Salat?"

"Iya. Kayak, beban gitu. Apa mungkin karena gak biasa, ya?" Radit bertanya-tanya.

"Iya mungkin," jawab Zia mengangguk pelan, namun setelahnya tiba-tiba dia menegakkan tubuhnya sambil menoleh pada Radit. "Eh gue jadi keingat sesuatu, tapi gimana ya ngomongnya, gue juga masih cetek sih soal agama."

"Gakpapa, gue mau denger." Cowok itu turut menegapkan duduknya, menatap Zia lebih serius.

Zia memperhatikan wajah Radit yang menunggu itu. "Di fyp gue pernah lewat potongan ceramah, ustaznya bilang, kita jangan salah menilai salat." Zia mengingat-ingat lagi perkataan ustaz itu, dia takut salah ucap. "Ini gue pakai bahasa gue aja ya, yang penting intinya. Kata ustaznya, Allah nyuruh kita salat itu bukan karena Allah yang perlu, tapi karena Allah tahu kita membutuhkan salat. Maksudnya, sebenarnya kita gitu loh yang perlu salat, makanya diwajibin sama Allah. Kalo udah sadar salat karena keperluan bukan karena kewajiban, salat jadinya gak beban lagi. Kayak orang tua yang nyuruh anaknya makan, padahal yang perlu makan kan anaknya. Gitu."

Radit serius menyimak penjelasan Zia.

"Kenapa kita perlu salat? Selain karena wajib."

"Em... karena..." Zia tak mampu mengingat, rasa-rasanya video ceramah itu sangat singkat, tidak terbahas semuanya mendetail. "Gue lupa, ceramahnya kepotong, kan di tiktok biasanya emang potongan-potongan gitu aja kan."

Cowok itu diam beberapa saat dengan tatapan lekat pada mata Zia. Zia jadi berdebar ditatap seserius itu dengan wajah berpikirnya Radit. Zia tak tahan, dia mengalihkan pandangan. Dalam hati Zia berpikir,

"Seandainya gue bisa jawab, pasti Radit bakal makin seneng ngobrol sama gue. Duh, gue tolol sih," gumamnya dalam hati. "Habis ini ngomong apa, ya?" Dia berpikir ingin membuka topik baru.

"Zia," panggil Radit setelah saling diam cukup lama.

Zia menoleh kembali. "Hm?" jawabnya, dalam hati bergumam. "Bakal nanya apa lagi dia?"

"Gue mau nanya sesuatu, tapi lo jawab kalo berkenan aja. Ini cuma sekedar rasa penasaran."

"Apa itu?" Zia meninggikan kedua alisnya.

"Dulu, berapa lama lo pacaran sama Ardan?"

Zia membulatkan mata. "Buset, jauh banget ganti topiknya," gumamnya dalam hati.

****

Fiona menggantung kembali mukena yang dipinjamnya. Di depan cermin lemari mukena, Fiona merapikan ulang ikatan rambutnya dan seragamnya yang sedikit basah karena terkena air wudhu. Setelah menggunakan bedak dan liptint, barulah dia keluar dari sana.

Jangan Jatuh Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang