Prolog

129 12 2
                                    

    Seorang pengusaha kaya raya yang memiliki banyak cabang perusahaan terkenal yang berada di bawah kendali nya dan terkenal sebagai pemimpin dunia bawah, ya siapa lagi jika bukan Devano galan shankara yang terkenal dengan kekayaan yang ta pernah habis bahkan tuju turunan sekalipun.

Devano galan shankara atau bisa di panggil Devano, seseorang yang memiliki wajah tampan dan sifat yang dingin dan cuek dengan hal apapun yang menurut nya tidak berguna dan hanya membuang waktu saja.

usia nya sekarang sudah memasuki kepala tiga dan masih single, ya bukan karena ia tidak laku melainkan karena ia terlalu malas untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan wanita atau pasangan, karena itu hal yang merepotkan. banyak sekali wanita yang menginginkan kan nya, karena ia termasuk pria idaman para wanita tapi karena sifat nya yang dingin dan cuek terhadap hal apapun, itu membuat nya ta peduli dengan mereka dan membuat mereka sulit untuk mendekati nya.

    Dan yah kini Devano tengah berkutat dengan laptop serta jejeran kertas atau dokumen yang berada di atas meja nya.
setelah lama berkutat dengan laptop milik nya, Devano segera menutup laptop milik nya dan berjalan keluar dari perusahaan nya dengan di ikuti beberapa bodyguard milik nya.

sesampainya di mobil milik nya, Devano segera duduk di bangku belakang dengan bangku depan yang diduduki sopir pribadi milik nya.

"jalan"

suara berat nan dingin milik Devano segera di angguki oleh sopir nya, dan dengan segera sopir tersebut menjalan kan mobil nya dengan kecepatan rata rata.sesekali Devano melirik ke arah jendela untuk melihat lihat area jalan yang mereka lewati dan kembali menatap ke arah laptop nya.

namun tanpa di aba aba sebuah mobil menabrak mobil milik Devano dengan keras, sehingga mobil milik Devano sempat kehilangan keseimbangan beberpa saat, namun dapat di cegah oleh sopir milik nya.

"sial siapa mereka?! " kesal Devano yang tiba tiba di hantam cukup keras dengan mobil ta dikenal oleh nya. sementara sang sopir melirik ke arah nya melalui spion.

"maaf tuan... saya tidak mengenal mereka, tapi seperti nya mereka musuh kita" ucap sang sopir.

"ck.. aku sudah tau jika mereka musuh kita" dingin Devano menatap sang sopir.

Sementara yang ditatap hanya bisa memfokuskan pandangan ke depan dengan keringat dingin.

Devano melihat melalui spion dan melihat mobil pada penjaga nya yang sudah menghilang dan ada pula yang terguling dan melihat beberapa mobil asing serta motor asing yang tengah mengepung mereka.

Devano yang menyadari situasi yang sangat tidak memungkinkan untuk mereka dengan segera menyuruh sang sopir menambah kecepatan mobil.

"sial.. ini sudah di rencanakan" gumam Devano sembari mengeluarkan pistol dan pisau milik nya.

Setelah lama berkendara akhirnya mobil yang di naiki Devano berhenti di sebuah jalanan sepi.

motor dan mobil asing yang mengikuti mereka ikut berhenti juga dan mulai keluar belasan hingga puluhan orang dengan membawa senjata masing masing seperti pistol, pisau, bahkal tongkat bisbol.

"Keluar lah DEVANO!! " Teriak salah satu dari mereka yang memiliki tampilan berbeda dari mereka. ya mungkin dia lah sang pemimpin.

Tit

Tit

Tit

DUARR

sebuah bom asap meledak dan membuat pandangan mereka menjadi terhalan dan ta bisa melihat di mana letak target mereka sampai-

Dor

AKHH!!

Dor

KHUAK!!

Dor

Dor

Dor

Dor

Suara tembakan dan jeritan menjadi satu dan suasana menjadi rusuh dengan cepat mereka mulai menembak kan senjata ke arah apapun untuk berjaga jaga bisa saja Devano orang yang mereka target kan tengaj berbalik menargetkan mereka, sampai asap itu menghilang dan terlihat tumpukan mayat dengan luka tembak di tubuh mereka serta luka sayatan pisau di setiap tubuh mereka.

mereka yang melihat beberapa anggota mereka yang mati mengenaskan dan tumbang mulai menatap marah dan semakin mencari keberadaan Devano.

"cepat cari dan segera bunuh dia sam-"

Dor

orang yang belum menyelesaikan perkataan nya sudah tumbang dengan kepala yang berdarah karena peluru yang bersarang tepat di otak nya, mereka yang melihat hal tersebut segera menoleh dimana arah peluru tersebut keluar. dan disanalah mereka melihat Devano dengan jas yang sudah di lumuri darah dan dapat mereka lihat beberapa luka tembak yang berada di pundak serta pinggang milik nya.

tapi mengapa ia masih bisa berdiri kokoh seperti itu? apakah dia bukan manusia melainkan monster? dengan luka separah itu masih bisa berdiri.

"dasar sampah merepotkan.. kalian merusak hari ku saja"ucap Devano datar dan menatap mereka dengan tatapan dingin yang bisa menusuk jantung mereka kapan saja.

" hei hei.. menyerah saja, kau sudah ta berdaya sekarang dengan kondisi mu yang seperti itu"ucap seseorang yang umur nya hampir sama dengan Devano.
siapa? ya dia lah musuh tersembunyi Devano.

OWEN EASTON yang memiliki dendam pribadi dan rasa iri yang sangat karena kekayaan serta kedudukan tinggi yang dimiliki oleh Devano.

Devano menatap mereka datar dan tanpa babibu segera menembaki mereka satu persatu dan sesekali menyerang mereka dengan pisau yang ia punya. pertarungan sengit sudah di mulai jeritan sakit mau kemarahan menjadi satu bahkan salah satu dari mereka mati dengan leher yang hampir putus dan beberapa luka tembak di tubuh nya.

Devano terlalu sibuk menyerang mereka hingga ia merasa suatu serangan datang dari arah belakang nya dan dengan cepat ia membunuh musuh di depan nya dan menoleh kebelakang dan-

Jleb!

sebuah pisau berhasil menancap tepat di perut Devano, jika saja ia tidak menoleh dengan cepat mungkin pisau itu sudah menancap di jantung milik nya.

"haha.. kau meleset sialan" tawa Devano melihat orang tersebut namun ia menjadi lengah dan seorang berhasil menembak tepat di kaki nya hingga ia tertunduk merasakan timah panas bersarang di kaki milik nya.

"hah.. hah.. hahaha.. HAHAHHA... Lo lengah sialan sekarang apa permintaan terakhir mu" ucap seorang yang berhasil melumpuh kan Devano, siapa lagi jika bukan Owen. ia menatap remeb ke arah Devano.

"jujur lo lawan yang sulit, lo berhasil musnahin penjaga gw yang hampir berisi 50 orang dengan tangan lo sendiri, tapi mungkin takdir berkata lain jadi apa permintaan lo Tuan Devano? " ucap Owen dengan senyum kemenangan.

namun Devank bukan nya takut ia malah tertawa remeh melihat ke arah Owen.

"hahaha.. permintaan terakhir? gw minta lo buat sujud ke gw"ucap Devano menatao Owen yang marah dengan perkataan nya.

" sialan.. cepat pergi ke neraka  sana!! "

marah Owen dan dengan cepat menarim pelatuk pistol milik nya tepat di kepala Devano dan-

Dor!!

ya di situlah Devano berakhir di tangan musuh tersembunyi milik nya.

ExtrasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang