BAB 16

48 3 0
                                    


   haloo gaes maap ya kalo alurnya bikin bingung, terus ga jelas soal nya ini kali pertama ku buat novel mwheehe, maap kalo kesel sama cerita ku 😃.

  

     Suara musik klasik memenuhi isi gedung, terpampang jelas anak anak OA yang sudah berpakaian rapih dengan jas serta dress hitam putih mereka. suara tawa maupun dentingan sendok, gelas ataupun  piring mengiringi musik yang tengah di putar di gedung tersebut.

"hm.. kau selalu terlihat indah Calista"ucap Athariz, ya siapa lagi jika bukan dia. tokoh utama gitulohh

" hm.. aku memang cantik dan Terima kasih"jawab Calista.

"ini lah yang membuatku tertarik dengan mu" lanjut Athariz.

"apa nya? " kini Calista menatap Athariz sedikit bingung.

"kau berbeda dari wanita lain" ucap Athariz sembari memegang dagu Calista.

Calista ta bisa berkata kata, pipi nya mulai memerah karena ulah Athariz.

"HOAM... ngantuk anjirr dunia serasa milik berduaa" saut Davin membuat fokus mereka berdua terpecah.

"ck ganggu" ucap Athariz menatap tajam ke arah Davin ang the geng.

"ayolah ketua saking bucin nya sampe ga tau temen temen nya dari tadi jadi obat nyamuk" jelas Davin sembari menepuk bahu Athariz.

"aduh badan ku meriang~~" ucap Vino tiba tiba.

"meriang? kenapa? " tanya Davin yang kini kebingungan dengan kelakuan Vino.

"membutuhkan kasih sayang~~
aduhaii~" jawab Vino dramatis.

seketika Athariz, calista dan yang lain menatap Cengo ke arah Vino. sampai atensi mereka teralihkan kedatangan seseorang.

"tunggu... itu kaya?? " uca Farel menatap ke empat muda yang baru saja memasuki ruangan. terlebih pemuda yang mengenakan kemeja putih serta celana hitam dan jangan lupa kan dasi hitam yang menghiasi leher nya. sehingga menambah kesan tampan dan kewibawaan padanya.

"Anjirr! itu Devano and the geng wak" ucap Davin yang menyadari bahwa itu adalah devano beserta teman teman nya.

Kini beralih ke Devano dan teman teman nya yang sudah sampai di dalam gedung dimana acara akan diakan. ah semua memakai pakaian yang hampir mirip dengan mereka pakai, semua tampak indah dan suara musik yang menambah kesan klasik pada gedung ini.

Semua tatapan tertuju pada mereka pujian, bisikan, bahkan ucapan iri terdengar dari berbagai arah, namun Devano ta menghiraukan mereka. kecuali teman teman nya yang sudah memasang tampang sok cool dan sinis kek ala ala aura ngelabrak. eaaaa

Devano berhenti dan melihat Athariz and the geng dan jangan lupakan satu tokoh utama wanita yaitu chalista yang tengah memandang nya heran. ia ta menghiraukan pandangan mereka dan beralih menatap teman teman nya yang sudah mendapat kan meja untuk duduk.

"ga ngotak kalo buat acara njir, mewah ke bangsawan gitu jadi nya" ucap evan menatap takjub ruangan megah nan indah yang tengaj mereka tempati saat ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ExtrasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang