Devano segera berjalan ke arah orang yang di tunjuk sebagai ketua tadi, dan ia merasa familiar dengan orang orang yang ada di depan nya sekarang.
"to the point" ucap Devano ta ingin basa basi, ia terlalu malas untuk berbicara panjang.
"masa lo lupa sama gw" ucap salah satu dari mereke, sementara devano hanya menatap nya Datar.
"aish.. gw orang yang nyegat lo waktu di cafe itu loh" ucap pemuda tersebut.
ya dia adalah kelvin orang yang pernah mengganggu Devano saat di cafe, lalu bagaimana dengan dua orang yang ada di dekat nya itu? ya yang ada di samping nya adalah indra, mereka berdua adalah anggota inti dari geng 'DARK NIGHT'. lalu siapa ketua mereka? ketua mereka adalah SEBASTIAN yang kini tengah berdiri menghadap devano.
"lo ga inget gw? gw ora-"
"ga penting" ucap Devano memotong ucapan Sebastian, sementara Sebastian hanya bisa menghela nafas malas.
"niat gw baik, gw pengen ngajak lo kerja sama tapi anggota lo ga sopan ke anggota gw" jelas Sebastian.
"lalu? " tanya Devano sembari melihat ke arah para pemuda yang tengah di ikat, alias anggota nya.
"mereka nantang anggota gw, yaudah mereka maju dan yah gini jadi nya" lanjut sebastia.
Devano ta menanggapi penjelasan Sebastian dan malah berjalan menuju ke arah anggota nya. tan basa basi devano segera meleskan ikatan mereka dan menatap mereka satu persatu.
"mau gw patahin tuh kaki ama tangan lo pada atau beresin ni tempat? " tanya devano menatap tajam ke arah mereka.
mereka yang mendapat tatapan mengerikan devano segera mengangguk dan membereskan markas mereka yang bak kapal pecah.Devano sedikit bernafas malas dan menatap ke arah Sebastian lalu pergi menuju arah motor nya.
"tunggu lo belum jawab tawaran gw? " ucap Sebastian mencegah Devano pergi.
"minggir" ucap devano menatap malas ke arah sebastian.
"lo belum jawab penawa-"
belum juga sebastian melanjutkan ucapan nya, devano sudah pergi terlebih dahulu dan ta memedulikan mereka sama sekali.
Beralib ke arah Fendrik yang menatap kepergian devano begitu saja. sementara evan dan yoga ikut membereskan markas mereka, karena ucapan Devano yang membuat mereka merinding.
"persetan bagi kalian" umpat Fendrik menatap Sebastian penuh permusuhan.
"woi santai bro? kalian duluan bukan gw" tanggap Sebastian.
"bacot" kini yoga yang berbicara.
"udah lu pada pergi sono, hus hus" lanjut yoga sembari bergerak seperti mengusir mereka.
"dasar merepot kan" gumam Sebastian lalu pergi bersama anggota nya.
kini tinggal fendrij, yoga, dan evan yang tengah menatap malas anggota nya, dan markas mereka yang sudah rusak sana sini.
"agrh sial! kenapa devano cuek banget sih" kesal evan secara tiba tiba.
"ga tau, habis ngilang beberapa hari udah berubah aja tuh" lanjut yoga.
"hm.. tapi ada untung nya juga, dia jadi lebih dewasa dan ga sebodoh dulu" saut fendrik secara tiba tiba.
ah mereka bertiga merenung kembali, ya sebenar nya mereka juga senang ketua nya ta sebodoh dulu, tapi kenapa harus cuek dan pendiem banget sih, mana aura nya ga main main.
"sudah lah ayo kita bereskan kekacauan ini" ajak Yoga lalu membantu beberapa anggota nya.
"hm.. sekalian ngehukum mereka, kaya nya devano benar, kalo anggota kita semakin lemah" ucap evan membuat anggotanya terdiam.
"ya mari kita latih mereka dengan baik" lanjut fendrik membuat suasana semakin suram.
Beralih ke Devano yang masih berada di perjalanan, karena jarak markas dan mansion milik nya cukup jauh dan membutuh kan waktu yang lama untuk sampai kesana. ah sepertinya dia akan mendapat amukan lagi dari paktua maheswara itu.Sesampai nya di pekarangan mansion, devano sedikit heran karena mendapati beberapa mobil dan motor yang tengah terpakir. apa ada tamu? tapi kenapa harus jam segini? ah sudahlah ia ta peduli. devano segera memarkirkan motor nya dan masuk kedalam mansion.
baru saja menginjak kan kaki di kedalam pintu mansion devano sudah bisa melihat Agra dan Gavin yang tengah menunggu nya di sofa ruang tamu dan ada beberapa orang yang tidak di kenal oleh Devano.
"dari mana saja kau? " tanya agra dengan tatapan tajam.
"bukan urusan anda" ucap devano acuh tanpa memperhatikan Agra sama sekali.
"Devano galan maheswara! " ucap Agra sekali lagi, menekankan nama Devano.
Devano segera menatap ke arah Agra, ia tidak senang dengan orang yang berani memanggil nama nya seperti itu, ingin sekali ia menampar pak tua di depan nya ini.
Agra mendekat ke arah devano dan-
Plak!
Sebuah tamparan tepat mengenai pipi Devano hingga membuat sudut bibir nya berdarah, owh sudah di pastikan itu cukup keras dan sakit.
"kenapa kau semakin kurang ajar? hanya ku tinggal sebentar sudah keluar ntah kemana? jangan membuat ku malu dengan pulang malam seperti ini" ucap Agra menatap tajam ke arah Devano.
Devano hanya menatap datar ta peduli dengan paktua sialan didepan nya ini, lagian bukan ini bukan salah nya.
"kau mendengar ku atau tidak? apa ini sikap mu sebagai anak devano!? " lanjut agra sekali lagi.
bukan nya menjawab Devano malah tertawa lalu menatap remeh ke arah agra.
"huh? anak? ah kukira aku hanya orang asing di keluarga ini, ternyata aku anak kalian ya?" ucap Devank menatap Agra dengan tatapan dingin dan malas.
"jaga ucapan mu devano! " bentak agra ntah kenapa ia menjadi semakin marah ketika Devano berkata seperti itu.
Gavin yang melihat Ayah nya semakin marah segera berjalan dan mendekati nya.
"ayah tenangkan dirimu,masih ada tamu" bisik gavin lalu menatap ke arah devano.
"pergi ke kamar dan tunggu hukuman mu" ucap gavin.
"huh? merepotkan" ucap devano lalu segera melenggang pergi.
Agra hanya bisa menghela nafas frustasi, kenapa devano sangat sulit untuk di kendalikan, perubahan devano semakin kentara membuat nya semakin bingung harus apa.
"ah maaf karena semt ada problem, jadi bisa kita lanjutkan pembicaraan kita sekarang" ucap Gavin menatap tamu nya. dan sedari tadi athariz memperhatikan perdebatan Devano dan Agra, bukan athariz saja melainkan teman teman nya juga. ya motor motor yang terpakir di depan mansion adalah milik teman teman athariz.
"adik lo ngeri cuy, seberani ini sama ayah lo" ucap Davin.
"ya, gw aja ga berani eh dia malah kek nantang gitu, behh ngeri men" lanjut Vino.
sementara athariz dan erlangga hanya menyimak ucapan mereka berdua, pikiran mereka berkecamuk satu sama lain mengenai Devano. anak itu semakin hari semakin aneh, karena perubahan nya yang kentara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Extras
Actiondevano seorang pengusaha kaya raya dan pemimpin dunia bawah ta sengaja masuk ke dalam raga anak sma yang menjadi tokoh figuran di sebuah novel?!! bagaimana cara ia untuk menghadapi situasi aneh ini??