''Mau sehancur apa tubuh ku, aku sudah tidak peduli lagi, yang ku cari hanya bagaimana agar diri ku tenang''
-Devano-
"lo salah sasaran bro" bisik Devano yang berhasil membuat kelvin merinding. lalu Devano segera memakai helm dan meninggalakn mereka.
Sementara kelvin masih diam lalu berjalan ke arah teman teman nya.
"lo ga papa kev? " tanya indra salah satu teman nya.
"lo kenapa bro? dia bilang apa tadi? " tanya nya sekali lagi.
"kenapa lo ga bilang? " tanya Kelvin tiba tiba.
"hah maksud loe? " jawab indra.
"Dia ketua dari geng black quick bego" kesal kelvin lalu memukul pundak indra.
Mereka semua tercengang dengan ucapan kelvin. bukan nya rumor mengenai ketua dari geng black quick itu terlihay lemah dan jelek? tapi kenapa pria tadi terlihat begitu tampan dan memiliki tubuh yang kekar? mana mungkin dia ketua yang di rumor kan itu?.
kini beralih ke Devano yang sudah sampai di mansion milik nya. ayolah ia ingin istirahat tapi kenapa banyak masalah menimpa nya hari ini. sangat melelahkan. setelah ia memasuki mansion ia melihat beberapa orang berpakaian kantoran tengah berkumpul di ruang tamu dan di temani oleh Agra.
mereka yang tengah mengobrol terhenti ketika menyadari keberadaan Devano. Agra juga menyadari kedatangan devano, lalu menatap nya heran.tapi kembali melanjutkan obrolan nya tadi.
Devano acuh dengan keberadaan mereka dan segera menuju ke kamar milik."dia siapa? "
"ntah lah aku ta pernah melihat nya? "
"mungkin anak maheswara yang jarang di perlihatkan? "
"ntah lah, karena baru kali ini aku melihat nya"
"hm ya aku juga"
Devano sebenarnya mendengar bisikan mereka tapi hanya acuh dan masuk ke dalam kamar.
"huft... tempat ku" ucap Devana kala merebahkan dirinya di atas kasur empuk nan nyaman milik nya.
ah mungkin ia akan tidur saja daripada melakukan hal hal bodoh di dunia nya, dia hidup untuk tidur benarkan? ya benar lebih baik tidur.
( serah lu van gw dah cape sama lo ( ̄‐ ̄)んー )
Dan benar saja Devano tertidur begitu saja dan semua berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan sedikit pun. dan ia terbangun tepat jam 8 malam.
"gila.. enak banget bisa tidur nyenyak" ucap Devano sembari meregangkan otot tubuh nya. tunggu? kenapa tentram sekali? ia ta terusik sedikit pun hari ini dalam tidur nya? bukan nya bagus ya, tapi kok aneh? ah sudah lah ia ta ingin berpikir banyak. ia segera turun dari kamar nya untuk pergi ke dapur.
( what?!! lu ga mandi dulu van ToT )
ya Devano ta mandi dulu dan turun dengan wajah khas bangun tidur dengan rambut acak acakan tapi tetap terlihat tampan malah itu sedikit menambah ketampanan nya. ia berjalan dengan santai melewati ruang tamu yang di isi oleh Arzan dan Gavin, lalu kemana yang lain? pake apa? pake nanya!! gw aja ga tau, walau gw penulis nya ಠಿ_ಠ..
Arzan tetap stay cool dengan ponsel milik nya, ta peduli dengan kedatangan Devano begitu pula dengan Gavin yang fokus dengan acara berita milik nya.
Damai? wah tumben, pasti ada adegan ga di duga habis ini? mungkin?.Itulah yang tengah di pikir kan oleh Devano saat ini sembari meminum air putih yang ia ambil dari dapur.ya tapi ini juga membuat nya lebih tenang dalam istirahat nya.setelah selesai dengan kegiatan nya, devano keluar ke teras mansion. ntah mengapa ia ingin menghirup udara di luar mansion.
tepat saat Devano keluar, ia di suguh kan pemandangan malam yang indah di iringi oleh angin malam yang menerpa tubuh nya. kesunyian yang ia dambakan di setiap malam."lebih baik dunia seperti ini untuk selama nya, hanya ada ketenangan dan kesunyian"ucap Devano menikmati udara malam.
kenapa dunia ta seperti ini saja? tenang dan sunyi, tanpa ada yang namanya penderitaan, kesulitan, kesusahan, kericuhan dan keramaian yang merusak indah nya dunia.
ntah Devano yang mulai terhanyut dengan suasana ini sampai ia ta sadar dengan keberadaan Arzan yang memerphatikan nya sedari tadi. Ya arzan mendengar ucapan Vano barusan.
"akhir akhir ini lo jadi pendiem ya"ucap arzan yang hanya mendapat deheman dari Devano.
" lo udah berubah ga kaya dulu lagi, yang suka nya cari masalah dan gara gara buat keluarga"lanjut Arzan ntah pikiran apa yang merasuki nya hingga ia berkata seperti itu.
"itu pun demi secuil perhatian dari mere-"
"dulu aku terlalu bodoh hingga berharap kasih sayang dari kalian" kini Devano yang membuka suara.
"lama lama manusia juga bakal muak kalo di perlakuin kek anjing" lanjut devano berhasil membuat Arzan terdiam ta bisa berkata apa apa.
Devano kembali menatap ke arah langit dengan tatapan datar dan kosong.
(ahmad muhajidin kosong 😃)
ia menatap langit malam yang indah dengan tatapan yang ta bisa diartikan.
"sejak kecil gw selalu bermimpi memiliki teman yang banyak bermain dengan suka cita bahkan memiliki orang tua yang bisa memberiku kasih sayang yang cukup"
"namun semua itu hanya mimpi, kenyataan nya gw harus berusaha sendiri tanpa ada dukungan dari orang tua, bahkan kasih sayang pun ta ada"
Devano berhenti sejenak dan menatap Arzan yang memperhatikan nya sesari tadi.
"selama gw hidup cuma kata 'penderitaan' dan 'kehampaan' yang selalu menemani diriku, gw muak sama dunia yang ga adil sama gw... "lirih Devano ntah kenapa ia terbawa perasaan pemilik tubuh asli ini. bahkan pemilik asli tubuh ini memiliki nasib yang sama dengan Devano.huft... dunia sedang tidak adil kawan.
Arzan terdiam dengan ucapan devano, bukan lebih tepat nya keluh kesah devano. Baru kali ini ia melihat sisi lain Devano? perasaan apa ini? ia merasa sedih, bingung, dan kesal dengan diri nya sendiri. kala mendengar ucapan adik nya itu.
Sementara Gavin? ya Gavin sebenar nya ingin pergi ke kantor karena dapat panggilan dari bawahan nya namun ta sengaja mendengar ucapan atau lebih tepat nya keluh kesah Devano.
"ekhem.. kalian berdua cepat masuk, udara malam sangat dingin bisa membuat kalian sakit" ucap Gavin keluar dari balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extras
Aksidevano seorang pengusaha kaya raya dan pemimpin dunia bawah ta sengaja masuk ke dalam raga anak sma yang menjadi tokoh figuran di sebuah novel?!! bagaimana cara ia untuk menghadapi situasi aneh ini??