Kini bel berbunyi sangat nyaring digendang telinga Zera. Wanita itu segera memasukan ponselnya kesakunya, kemudian ia berdiri.
"Tunggu!"
Zera menoleh kesuara itu dan memberi tatapan seolah olah bertanya 'apa?'
"Lo mau kan temenan sama kita?" tanya Metta, "Ini Liana, ini Marissa. Lo bisa panggil dia Rissa." jelas Metta yang berharap agar Zera memberi respon.
Zera menghela napas sejenak, "Alright, gue bakal temenan sama kalian." finalnya, beruntung juga dirinya, hari pertama bahkan ia sudah memiliki teman, ia pikir dirinya akan menjadi orang cupu dalam beberapa hari, ternyata tidak.
"Eh, lo tadi yang ribut sama Laskar di depan kamar mandi gak sih?" tanya Rissa tiba tiba saat berjalan menuju kantin. Zera menoleh ke arah wanita sampingnya.
"Gue?" tanyanya balik untuk memastikan, dan Rissa pun mengangguk.
"Dia gak sengaja masuk kamar mandi wanita doang, bukan masalah besar." jawab Zera tanpa menatap Rissa, wanita itu hanya memangguk biasa.
"Tapi kalo lo beneran ada masalah sama Laskar sama temen temennya. Jangan deh." ujar Liana yang kini ikut menimbrung.
Kini Zera menatap Liana penasaran, "Kenapa emang?" tanyanya penasaran, jujur kali ini Zera penasaran siapa itu Laskar.
"Pokoknya jangan, kaya maung orangnya. Apalagi kalo udah bareng sama gengnya." jelas Liana, namun kini Rissa berkata, "Kenapa malah ngehasut Zera, biarin kali kalo dia mau deket sama Laskar."
"Lo tuh gak tau Laskar, Sa." jawab Liana.
"Li, gue tuh sepupunya Laskar. Walaupun dia kaya gitu tapi lo gak tau aslinya kan." ujar Rissa yang masih tak ingin kalah.
"Laskar anak geng motor, lo gak tau seberapa berandalannya anak geng motor?" jelas Liana kembali. Kini Zera tertawa kecil.
"Geng motor? Pantes." ucap Zera tiba tiba.
"Malah bahas Laskar. Cepet mau pesen apa?" lerai Metta yang sejak dari tadi bosan mendengar kata kata Laskar.
...
"Ini sosmed lo?"
Zera mengangguk sambil menyantap bakso pesanannya. "Lo model ya, Ze?" tanya Metta sambil memperlihatkan layar ponselnya yang terdapat hasil photoshoot Zera yang baru saja ia ambil satu minggu yang lalu.
"Udah lama." singkatnya.
"Ini bukannya studio deket mall indahsari?" tunjuk Rissa yang ikut melihat postingan terbaru Zera, "Ngapain lo kesana Ze?" tanya Liana yang kini ikut menimbrung.
"Gue ada rekaman kemaren." jawaban dari Zera membuat Metta menutup mulutnya, "Rekaman lagu gitu?" tanyanya kembali.
Kini Zera kembali mengangguk, "Gila, lo bisa nyanyi ternyata." ucap Metta tak percaya.
"Selamat pagi!"
Tiba tiba speaker pengumuman dikantin berbunyi, "Pengumuman apa coba?" ucap Liana sambil melepas kedua earphone yang melekat dikedua telinganya dengan berat hati.
"Maaf sebelumnya gue ganggu. Gue Atlaskar dari kelas 12 MIPA 5."
"Laskar? Ngapain coba tuh anak?" kesal Liana pasal lelaki itu terus membuat gaduh sekolah.
"Gue nyari murid baru yang namanya Zera Mawar. Temui gue di rooftop sekarang!"
Zera membulatkan matanya sempurna, "Ze? Kan gue bilang apa. Jangan cari masalah sama dia." ujar Liana. Kini seisi kantin penuh perbincangan pedas dari siswa siswa yang berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Atlaskar! (JAY X NINGNING)
Teen FictionIni adalah alur antara aku dan kamu, antara rahasia kecil kita yang kini makin membesar. Harmoni kita yang akan selalu aku bawa untuk selamanya, dan dari banyaknya nada yang kita buat, aku tidak akan pernah melupakan nya, seperti kenangan yang kita...