11. Who that girl?

102 15 1
                                    

Zera segera meneguk satu botol stok air mineral hingga tersisa setengah, kemudian wanita itu segera keluar dari tendanya dengan membawa satu botol air mineral.

"Gelap banget, sumpah." ucapnya saat keluar dari tenda, benar sekitar tenda malam ini terasa lebih gelap. Acara memang tak jauh dari tenda milik Zera, namun malam kemarin seolah menghantui Zera.

Wanita itu berlari kecil menuju ke acara tersebut, tanpa melirik kanan kiri, Zera tetap melangkah maju.

Namun setelah sampai di lokasi acara, Zera sedikit mengerutkan keningnya, mengapa kini lampu panggung mendadak mati.

"Ini dia penampilan yang kita kangenin dari lama!"

Melihat siapa yang berada diatas panggung membuat Zera menjatuhkan air meneralnya, ia dibuat bungkam oleh pemandangan didepannya.

"Atlaskar Darena Farid!" teriak seorang MC.

Mendengar itu Zera tersenyum kecil dan tentu nya senyuman itu tak kunjung hilang. Ternyata lelaki itu menerima tantangan bodohnya.

Di atas panggung Laskar pun mulai memetikkan gitarnya perlahan dan mendekatkan wajahnya di mic hitam nya.

Kini acara di penuhi oleh sorakan sorakan penonton, benar mereka merindukan Atlaskar yang dahulu, mereka merindukan Atlaskar dan suara emas nya dipanggung.

"Maybe it's time to let the old ways die
Maybe it's time to let the old ways die
It takes a lot to change a man
Hell, it takes a lot to try
Maybe it's time to let the old ways die."

Suara indah milik Laskar kini memasuki gendang telinga Zera, hal itu membuat senyuman diwajahnya semakin mengembang.

Laskar menyanyikan lagu yang dibawakan oleh Bradley Cooper berjudul 'Maybe It's Time'. Harmoni gitar yang melengkapi suara Laskar membuat suasana acara menjadi hangat.

Bahkan sampai sekarang Zera masih membatu ditempat, wanita itu terus berdiri dan tersenyum menatap Laskar hingga akhir lagu itu selesai.

"Oh, maybe it's time to let the old ways die."

Sorakan dan tepukan tangan kini bersuara nyaring ditelinga Zera, tak ia sadari ternyata air mata keluar kelopak mata nya.

"Makasih, gue emang keren." ucap Laskar saat mendengar sorakan dan teriakan penonton.

Wanita itu semakin tersenyum senang layaknya orang gila saat melihat Laskar ikut tersenyum menatapnya.

Kini Laskar berlari turun dari panggung dan menghampiri Zera sambil membawa gitar berwarna cream nya.

"Your challenge is done well." ucap Laskar yang membuat Zera membalikan badan, Zera tak sadar jika Laskar sudah berada di belakang nya.

Wanita itu justru malah mengeluarkan air matanya kembali saat menatap Laskar yang membawa gitar cream nya.

"Malah nangis." Laskar terkekeh menatap Zera yang menangis di depannya.

Zera segera menggeleng, "Lo ngingetin Jack." jawab Zera dengan isakan nya.

Jawaban dari Zera membuat Laskar tertawa lepas, "Jack udah tenang disana, dia udah gak butuh Ally." ucap Laskar yang membuat Zera memukul kecil dada nya.

Lagu yang di nyanyikan Laskar adalah soundtrack dari film 'A Star Is Born'  telah mengingatkan Zera tentang alur miris film itu.

"Lo kenapa nangis kambing, brisik banget. Gue kasih ketek nih." canda Laskar.

"Jorok, bego!" jawab Zera yang kini menghapus air matanya.

Laskar tersenyum lalu menghela napas sejenak, ia menatap langit malam yang bersinar cerah, "Jack emang ninggalin Ally, tapi Jack udah berhasil buat Ally bersinar cerah." ucapnya tiba tiba.

Hello, Atlaskar! (JAY X NINGNING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang