13. Eight Stanzas Of Poetry

107 17 1
                                    

Laskar melangkahkan kaki nya keluar kelas, karena jam kosong di kelas membuat otak nya lebih kosong dan ia memilih untuk keluar.

Lelaki itu sedikit menyipitkan mata nya saat matahari bersinar terang, kemudian ia menghela napas kasar dan memijat pelipis nya.

Namun kini mata Laskar menemukan Zera yang tengah berada di bawah pohon besar yang berada dihalaman belakang.

Laskar berjalan maju ke arah seseorang yang akan ia hampiri, "WOI, GUE DENGER TUH POHON ADA PENUNGGU NYA!" teriak Laskar dari jarak tak cukup jauh

Zera memejamkan matanya saat suara keras itu memasuki gendang telinganya, "IYA, GUE PENUNGGU NYA!" teriaknya balik.

Laskar pun terkekeh mendengar jawaban dari Zera, kemudian ia berlari kecil untuk menghampiri wanita itu.

"Lo ngapain kambing?" tanya Laskar.

"Nulis lagu baru." jawab Zera.

Mendengar jawaban dari Zera membuat Laskar mengerutkan keningnya, "Lo gak pelajaran?" tanya Laskar.

Pertanyaan dari Laskar membuat Zera berdecak sebal, "Gue lupa kerjain PR, suruh keluar deh." jawab Zera tanpa menatap Laskar.

"Bukan nya dikerjain malah cosplay jadi Nini Pengkor." ucap Laskar saat melihat Zera malah membaringkan tubuh nya dibawah pohon.

"Nini Thowok anjir."

"Keliatan bego." ucap Laskar sambil membenarkan rok Zera yang sedikit terbuka.

"Biarin, gue mau pamer ke seksian gue." jawab Zera yang tidak peduli.

Laskar hanya menggeleng, kemudian ia duduk di sebelah Zera, dan menatap wanita di samping nya yang malah memejamkan matanya, namun Laskar tau jika Zera tidak tertidur.

"Khela beneran pacar lo?" tanya Zera tiba tiba.

"Se-"

"Khela seru, gue boleh minta nomor nya gak? Gue mau ajak jalan jalan." potong Zera.

"HP gue di kelas." jawab Laskar.

Zera pun bangun dan duduk di samping Laskar pas, "Menurut lo gue mirip sama Kendall Janner gak?" tanya Zera tiba tiba.

Pertanyaan Zera membuat Laskar menoleh, "Tiba tiba banget." ucap Laskar.

"Jawab aja."

"Lo lebih mirip sama kambing." jawab Laskar sambil melempar lempar kerikil asal.

Zera tertawa, "Gue jadi inget masa kecil gue." ucap Zera tiba tiba.

Laskar menoleh ke arah Zera dan menatap wanita itu penuh tanya.

Menurut Laskar akhir akhir ini Zera sangat berbeda, mulai saat rekaman ia sedikit merasa canggung kepada Zera, dan Zera tidak menjawab chat nya, apakah karena Khela?

Tawa Zera kini semakin puas, "Gue inget banget pernah tumpahin kecap tukang cilok." ujar Zera yang masih tertawa dengan puas.

Laskar menatap Zera sambil menghela napas, ia tau jika wanita itu sedang ada masalah, pasalnya Zera terlihat berbeda sejak kemarin.

"Pilih salah satu aja, bego." ucap Laskar yang membuat Zera menoleh.

"Lo mau nangis apa ketawa?" tanya Laskar tanpa menatap Zera.

Seketika tawa nya hilang begitu saja, tidak Zera setujui, kini bahu nya bergetar, air mata yang turun tanpa Zera setujui membuat wanita itu menutup muka nya dengan kedua tangan nya.

Melihat itu Laskar hanya menghela napas, "Si kambing sok sok an kuat." celetuk Laskar.

Kurang lebih 2 menit Zera menangis, kini tangisan itu mereda, "Lo mau cerita gak?" tanya Laskar.

Hello, Atlaskar! (JAY X NINGNING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang