"Makasih udah anterin gue, besok uangnya gue ganti kok."
"Gak usah." tolak Laskar dengan banyak gaya.
"Dih sombong!" kini Zera kelepasan, "Gue gak sombong. Gue cuma bantu lo." ucap Laskar tak terima yang membuat Zera berdecih pelan.
"Iya makasih, besok gue traktir bakso deket halte depan sekolah deh!" tawar Zera yang diangguki oleh Laskar, "Right, gue tagih besok." jawab Laskar.
"Yaudah gue duluan."
Laskar mengerutkan keningnya, ia kira wanita itu akan memasuki mobilnya, namun ia salah.
"Lo mau kemana kambing?!" tanya Zera yang sedikit kaget melihat Laskar yang tiba tiba berada disampingnya.
"Nyokap gue nyuruh kesini." jawab Laskar polos sambil menunjuk area reunian yang ingin Zera masuki.
"Kenapa gak bilang? Gue juga ada acara disini." ujar Zera yang tertawa tak percaya. Mengapa lelaki ini tidak bilang jika mereka mendatangi tempat yang sama.
"Laskar!"
"Bunda!"
Zera yang mengikuti Laskar dari belakang menggigit bibir bawahnya, wanita itu bingung apa yang harus ia lakukan, sialnya ia tidak menemukan keberadaan orang tuanya.
"Las, kan Bunda bilang jangan bawa pacar kamu." ucapan itu membuat Zera tercengang.
"Gak, Bunda. Ini temennya Laskar yang kebetulan juga ada acara disini." jawab Laskar.
"Zera!"
Zera menoleh kesumber suara itu, wanita itu tersenyum lega melihat keberadaan sang ibunda.
"Loh kok ikut masuk? Terus heals kamu?" tanya Linda yang heran melihat anaknya menggunakan sneakers putih yang masih terlihat baru.
"Loh, ini anak kamu, Lin?" tanya wanita disebelah Laskar.
Linda mengangguk lalu menatap Zera dengan tatapan tak bermakna, "Jelasin Mama." ucap Linda yang membuat Zera menghela napas.
"Tadi pas Zera keluar dari mobil, ternyata mobilnya kekunci dari dalem, Ma. Semua barang barang Zera didalem, terus ketemu Laskar, akhirnya dia bantuin Zera." jelas Zera.
"Kamu Laskar?" tanya Linda yang melihat lelaki tinggi berdiri disamping Zera.
Laskar baru saja ingin mengangguk namun sang bunda telah mengeluarkan suara terlebih dahulu, "Anak aku." jawab wanita yang kerap disapa dengan nama 'Wilia'
"Makasih Laskar udah bantu Zera, dan maaf ngerepotin jadinya." ucap Linda sambil mengelus lengan Laskar.
Lelaki itu mengangguk kikuk, "Sama sama, Tante." jawab Laskar dengan senyuman.
"Kalian kok saling kenal?" tanya Wilia yang kini ikut menimbrung.
"Temen sekolah Laskar." jawab Laskar singkat.
Namun jawaban dari Laskar membuat Linda mengerutkan keningnya, "Zera baru masuk sekolah tadi pagi loh." ujar Linda.
"Iya, Tante. Biasa anaknya ngajak Laskar kenalan." mendengar jawaban dari Laskar, Zera membulatkan matanya sempurna.
"Dih, ngarang!" ucap Zera tak terima.
Wilia tersenyum melihat interaksi antara keduanya, "Yaudah kalian ngobrol ngobrol dulu, kita kesana ya acara nya mau mulai." ucap Wilia yang di angguki oleh mereka.
...
"Lo anak Valerov ya?"
Laskar menoleh saat mendengar kata kata 'Valerov' memasuki telinganya. Valerov adalah nama kelompok geng motornya, Laskar menjadi ketua Valerov yang ke 19 saat ia masih kelas 10.
"Kenapa?" tanyanya balik.
"Jaket lo." tunjuk Zera pada lengan jaket Laskar yang tertulis 'Valerov'
"Bukan urusan lo." jawab Laskar sebelum meneguk minuman yang telah disajikan dimeja.
Jawaban dari Laskar justru membuat Zera tertawa, "Ya emang bukan urusan gue." timpal Zera.
"Mobil lo gimana terusan?" tanya Laskar untuk mencairkan susana.
Zera menoleh, "Nanti paling juga diberesin sama bokap gue." jawab Zera.
"Aneh banget lo, bisa
Laskar hanya mengangguk. Sesaat kemudian Zera membuka pembicaraan kembali, "Ternyata lo gak seburuk yang gue pikirin pas awal kita ketemu." ucap Zera tiba tiba.
Ucapan itu membuat Laskar menatap Zera, "Buruk. Itu bukan kesan pertama setiap orang yang pernah liat gue. Kesan pertama mereka pasti bilang kalo gue ganteng." jelas Laskar.
"Lo pasti juga iya kan? Dalem hati misuh misuhin gue." timpal Zera.
"Lo rese banget soalnya." ucap Laskar.
Zera terkekeh mendengar ucapan Laskar, "Mana ada cewe rese tapi cantiknya kaya gue gini." jawab Zera.
"Ada ya cewe se-"
"Brisik, mending kenalan lagi." potong Zera.
Wanita itu menyondorkan tangannya, "Hello, Atlaskar!" ucap Zera.
Laskar terkekeh tak bersuara, "Orang udah kenal." jawaban Laskar membuat Zera berdecak sebal.
"Cepet, tinggal jawab." ucap Zera.
Lelaki itu menghela napas, lalu menjabat tangan Zera, "Nice to meet you, Zera!" ucap Laskar yang diakhiri oleh tawa keduanya.
...
I Wouldn't Mind
~
He Is Weaku up nya dikit dikit, takut pada bosen hehe, jangan lupa vote yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Atlaskar! (JAY X NINGNING)
Novela JuvenilIni adalah alur antara aku dan kamu, antara rahasia kecil kita yang kini makin membesar. Harmoni kita yang akan selalu aku bawa untuk selamanya, dan dari banyaknya nada yang kita buat, aku tidak akan pernah melupakan nya, seperti kenangan yang kita...