7. Shallow And Guitar

98 21 0
                                    

"Mama udah bicara sama kepala sekolah kamu, kamu satu bis sama Laskar, dan untuk acara acara lain kamu pokoknya tetep bareng Laskar."

Ucapan Linda membuat Zera berdecak sebal, "Ma, jangan berlebihan, Zera bisa jaga diri." ucap Zera.

Hari ini Linda ke Bandung untuk berbicara dengan kepala sekolah Zera untuk acara camping minggu depan.

"Iya, udah terlanjur." jawab Linda.

"Ma-"

Linda mengelus surai rambut milik Zera, "Mama sayang Zera." ucapnya sebelum meninggalkan Zera.

"Zera lebih sayang Mama." gumam Zera pelan.

...

Hari terasa cepat, besok ini adalah acara camping yang dinantikan banyak siswa, namun tidak dengan Zera, wanita itu merasa tak nafsu untuk mengikuti acara itu.

"Ikut kan, Ze?"

Zera menoleh, lalu ia mengangguk, "Gue ikut." ucapnya. Senyuman bahagia terbit di bibir Metta.

"Tapi mungkin kita gak bakal selalu bareng." ucapan Zera membuat mereka mengerutkan keningnya. Hari ini Zera terlihat berbeda menurut mereka. Anak itu hanya diam memandangi ponselnya sejak pagi.

"Maksudnya?" tanya Rissa.

"Mama gue udah bicara sama kepala sekolah, selama acara gue bareng Laskar." jawab Zera yang kemudian menundukkan kepalanya.

"Please, gue gak paham, Ze." ujar Rissa yang diangguki oleh Liana, "Apaan sih? Yang jelas deh." ucap Liana.

"Mama gue gak izinin, tapi waktu itu gue maksa, dan akhirnya gue ha-"

"Kok tiba tiba Laskar?" potong Liana.

"Laskar anaknya temen deket Mama gue." jawab Zera.

Metta membulatkan matanya, "Dunia emang sempit." ucapnya menggeleng tak percaya.

"Tapi kalo masalah tenda, kita bareng." ucap Zera. Metta mengangguk, "Bagus lah kalo gitu." ucap nya.

Tiba tiba ponsel Zera bergetar, wanita itu segera merogoh saku nya, dan menatap ponselnya. Zera mengerutkan keningnya, bagaimana bisa lelaki itu mendapatkan nomornya.

+62 3628****

gue Laskar

pulang sekolah kerumah gue,
bisa?

tante Willia?

iya

boleh deh

gue tunggu diparkiran nanti

Zera mematikan ponselnya, lalu ia mengambil napas, hari ini terasa melelahkan untuk Zera, ia bingung bagaimana ia akan bicara dengan Laskar nanti tentang acara camping itu.

...

"Bisa gak?"

"Tinggi banget motor lo." ucap Zera saat berhasil turun dari motor Laskar. Wanita itu kemudian menatap rumah Laskar yang tak kalah megah dari rumahnya.

"Ayo, si kambing malah bengong." ucap Laskar.

"Eh iya, ini jalan."

"Bun, Laskar is back!" teriaknya yang kemudian menjatuhkan badannya disofa, tidak lupa ia melempar tas nya sembarang.

Zera hanya terduduk disofa dan menatap sudut sudut rumah Laskar yang terlihat rapi dan bersih, namun ia menemukan sudut yang sangat langka, terdapat foto Laskar yang sangat besar.

Hello, Atlaskar! (JAY X NINGNING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang