17. Cosmic Love

45 8 0
                                    

Ceklek.

"Laskar?"

Tatapan itu kini menuju kearah Zera yang sedang memegang kuat lengan besar milik Laskar.

"Jelasin sama Mama." ucap Linda yang kemudian menarik tangan Zera paksa.

"Masuk!" ucapnya kembali yang kini membawa Zera masuk.

Melihat Zera meringis kesakitan Laskar langsung menghampiri Linda dan Zera, "Tante, lepasin Zera." ucap Laskar yang kemudian menarik Zera agar wanita itu berada di belakang nya.

"Bukan gini cara Tante perlakuin Zera." ucap Laskar yang kini sudah terbawa emosi.

"Kamu tau apa? Belom puas kamu ajak Zera bolos? Bunda kamu pasti marah kalo tau ini!" ucap Linda.

"Dan kamu Zera, Mama tau kalo seminggu ini kamu gak ikut bimbel, dan kemaren kamu bolos sama temen temen kamu, kan?!" marahnya

"Kapan kamu ke studio? Berani kamu bohongin Mama?!" marah Linda kembali

"Sekarang bolos lagi? Jawab Mama, Zera!" bentak Linda.

"Bagus kamu, Las. Kamu mau ajak Zera jadi anak berandalan?!"

"Jaga ucapan Tante. Tante tau apa ang selama ini Zera rasain?!" ucap Laskar dengan nada yang sedikit tinggi.

"Kamu tau apa?!" jawab Linda.

Dari belakang, Zera hanya memegang lengan Laskar sambil mengeluarkan air mata nya.

"Tante pernah tau Zera nangis? Tante pernah tau gimana yang Zera rasain selama ini? Laskar tau Tante pengen Zera jadi yang terbaik, tapi cara Tante itu terlalu nyiksa Zera!" ucap Laskar.

"Kamu gak usah ikut campur, Laskar!" jawab Linda yang kini mulai menarik tangan Zera.

Namun dengan cepat, Laskar menarik kasar tangan Zera untuk tetap berada di belakang nya, "Anak kayak Zera gak pantes Tante perlakuin kayak gitu, secara gak sadar Tante bisa buat Zera depresi!" jawab Laskar dengan nada yang tak kalah tinggi.

Kini tubuh Linda terjatuh di sofa dengan mata yang berkaca kaca, ia memijat pelipis nya. Air mata itu lolos dari dua kelopak mata Linda.

Menatap itu, Laskar melepaskan genggaman tangan Zera, "Laskar pamit." ucap nya yang kemudian berjalan keluar rumah Zera.

...

"Ketua kenapa lagi?" tanya Danzel yang membawa secangkir kopi dan duduk di sofa samping Laskar.

Laskar yang sedang memetik gitar nya pun, memilih tidak menjawab. Setelah pulang dari rumah Zera, lelaki itu memutuskan untuk mampir ke markas.

"Bolos kagak ajak-ajak, sialan." ucap Rafael yang kini ikut menimbrung.

"Enak banget lo bajingan, bolos pelajaran Bu Ratri!" ucap Rafael kembali.

"Rethan mana?" tanya Danzel.

"Lagi pacaran." jawab Rafael asal.

Jawaban Rafael membuat Danzel tertawa puas sambil memukul sofa, "Siapa yang mau sama Rethan anying?" ucapnya yang masih tertawa.

"Mulut lo, ngaca goblok. Gue denger Rethan baru deket sama Liana." jawab Rafael yang sejak tadi masjh fokus dengan game di ponsel nya.

"Jahat banget tuh anak, gak ngasih tau kita." ucap Danzel.

Brak!

"KAGET PEA!" teriak Rafael yang kini menatap Kala sinis yang baru saja melempar helm nya.

"Lo ngapa ege? Kasian tuh helm mahal!" tanya Danzel.

"Gue diputusin pacar gue." ucap nya yang kemudian terjatuh di sofa samping Rafael.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello, Atlaskar! (JAY X NINGNING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang