***
Kesal, marah, sedih, semua bercampur menjadi satu. Anin tidak bisa mendeskripsikan perasaan yang tepat sekarang. Dilihatnya Keenan yang sedang mengambil minum untuk mereka berdua. Anin takut, apa mungkin Keenan bermain di belakangnya selama ini? Sejak kapan Elin berhubungan lagi dengan Keenan tanpa dia ketahui?
"Sayang, nih minum kamu." kata Keenan sambil menyodorkan segelas air putih dihadapan Anin yang masih setia mematung dengan ponsel pria itu.
"Sayang? What's wrong?" tanya Keenan yang menyadari perubahan ekspresi Anin yang kini menatapnya dengan mata memerah.
"Sejak kapan kamu sama Elin berhubugan lagi tanpa sepengetahuan aku?" tanya Anin datar, mencoba meredam amarahnya.
Keenan mengerjap, terkejut Anin mengetahui hal tersebut. Seketika rasa panik menyelimuti Keenan. Ia taruh gelas-gelas mereka di atas meja dan mengambil ponselnya dari Anin.
"Kenapa sih baca-baca pesan orang tanpa izin?" tanya Keenan malah balik bertanya, semakin memantik api dalam diri Anin.
Anin tidak percaya dengan kata Keenan barusan, ia langsung beranjak dari duduknya lalu tersenyum hambar. Apa memang Keenan berselingkuh dengan Elin dan akhirnya ketahuan?
"Aku tanya, sejak kapan kamu sama dia kontakan? Udah jadi selingkuhan kamu?" tuduh Anin to the point, Keenan yang dituduh kini ikut terpancing emosi.
"Anin, watch your mouth!" peringat Keenan sambil menunjuk wajah Anin, tidak terima dengan tuduhan barusan.
"Kalau gitu, kenapa gak bisa jawab pertanyaan aku? Sikap kamu barusan buat aku tambah curiga tau gak?" Anin mulai meninggikan nada bicaranya.
"Nin, makanya dengarin dulu penjelasan aku tentang Elin. Gak ada yang terjadi antara aku dan dia. Kita kontakan untuk masalah kerjaan, itu aja." kata Keenan berusaha meredakan amarahnya karena hal ini memicu salah paham diantara mereka, ia harus mengalah.
"Kenapa gak cerita?" tanya Anin tampak tidak percaya dengan penjelasan Keenan.
"Apa setiap klien aku harus kamu tau semua, Nin? Ini cuman urusan pekerjaan, loh." kata Keenan.
"Aku gak pernah batasin kamu mau bergaul dengan siapa aja. Tapi kamu tau Elin itu siapa, wajar kalau aku curiga. Dia aja gak pernah kontakan sama aku kenapa malah nyari kamu?" tanya Anin masih tidak bisa menerima alasan Keenan.
"Anin," Keenan berusaha menggapai tangan Anin namun dengan cepat ditepis olehnya.
"Aku lagi ada di kondisi gak fit, kamu tolong yang tenang. I will explain everything, okay?" kata Keenan dengan serius.
"Aku sama Elin kontakan baru sebulan ini, Nin. Kami gak sengaja ketemu pas dia ngunjungin cabang cafe aku, kami cuman ngobrol biasa dan bahas kerjaan. Dia nawarin untuk buka cabang baru di kantor dia, tapi aku belum kasih jawaban karena mempertimbangkan banyak hal. Aku minta maaf karena gak cerita karena kita baru sama-sama memperbaiki hubungan ini, aku takut kalau aku cerita malah akan memperburuk." jelas Keenan sambil memegang jemari Anin dengan erat, menatap wanita yang sudah menangis itu dengan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Give Me a Reason ; Kim Soohyun x Kim Jiwon
FanfictionHubungan lama tidak menjamin semuanya akan baik-baik saja. Saat sebuah hubungan bukan lagi menjadi prioritas, dan hanya sebatas formalitas antara dua orang lawan jenis. Bisa jadi perpisahan adalah jalan terbaik bagi dua orang yang bahkan sudah lelah...