Chapter 12 : It's Over

519 73 28
                                    


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kenapa nanyanya gitu?" tanya Anin sambil mengernyit.

"Kamu tau Vian suka sama kamu?" tanya Keenan lagi dan Anin mengangguk dengan ragu.

Keenan mendesah ringan, tangannya mengusap wajahnya dengan frustasi. Dirinya khawatir, khawatir Anin akhirnya akan memilih untuk dekat dengan orang baru.

"Perkara aku dekat sama dia atau enggak, emangnya kamu perlu tau? Aku mau dekat dengan siapa pun, harus lapor kamu?" tanya Anin dengan nada yang menusuk.

"I'm sorry..." ucap Keenan yang merasa sakit dengan pertanyaan Anin barusan.

"Aku gak seharusnya aku tanya hal seperti itu karena itu adalah hak kamu." lanjut Keenan.

"Nin, kamu istirahat dulu di kamar. Aku akan beli makan untuk kamu terus pulang." ucap Keenan kemudian beranjak dari sofa dan berjalan menuju pintu apartemen Anin.

Anin menatap nanar kepergian Keenan. Ia menahan tangis ketika mendengar perkataan Keenan  barusan. Anin tidak bermaksud seperti itu, hanya saja ia malas membahas tentang Vian dengan Keenan. Tapi sepertinya cara Anin merespon pertanyaan Keenan telah menggores luka di hati Keenan.

***

Keenan telah membeli makan malam untuk Anin. Ia juga membeli beberapa buah roti untuk dimakan Anin sebagai sarapan nanti. Saat Keenan masuk ke apartemen Anin, ia tidak melihat eksistensi wanita itu, mungkin sudah masuk ke dalam kamarnya.

"Nin, aku udah belikan makan malam, jangan lupa dimakan!" seru Keenan sambil mengetuk pintu kamar Anin.

"Thanks, Nan." ucap Anin dari dalam kamarnya.

"Tolong kabari kalau ada apa-apa, Nin. Aku pulang, ya." pamit Keenan kemudian berjalan keluar dari apartemen Keenan dengan hati yang berat.

Setelah mendengar pintu apartemennya tertutup, Anin pun keluar dari kamarnya. Ia tidak ingin Keenan melihat wajahnya yang baru menangis. Anin pun menghampiri meja makan yang sudah tersaji makan malam yang telah dibeli dan juga beberapa roti kesukaannya.

"Nin, eat well. Dont stress yourself."

Anin menemukan sebuah note kecil dari Keenan pada meja. Anin tersenyum tipis, ia usap sisa air mata diwajahnya dan mulai  menikmati makan malamnya. Bertemu dengan Anin dan diberi perhatian oleh pria itu membuatnya merasa senang.

Sebenarnya, Anin ingin sekali memberi kesempatan pada Keenan. Sebenarnya, bukan hanya karena masalah Keenan yang tidak terbuka pada dirinya yang membuat Anin memutuskan hubungan mereka. Itu hanya alasan pendukung baginya untuk bisa putus dengan mudah dari Keenan. Anin masih bungkam dengan sesuatu yang ia simpan rapat-rapat dari Keenan dan tidak ingin pria itu tau.

Just Give Me a Reason ; Kim Soohyun x Kim JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang