***
Setelah hari di mana Anin menyatakan ingin putus dari Keenan, Anin memintanya untuk pulang. Keenan awalnya tidak menerima dan terus meminta maaf pada Anin bahkan ia berlutut. Air mata Keenan pun meluncur deras mendengar kata yang paling ia tidak harapkan keluar dari mulut Anin.
"Nin, aku minta maaf. Aku gak bisa putus sama kamu, aku gak mau!" pinta Keenan dengan posisi berlututnya sambil memegang tangan Anin, memohon dengan tulus agar wanita itu menarik kembali kata-katanya.
"Aku capek, Nan. Ini jalan paling baik buat kita, aku gak mau lagi merasakan hal kayak gini. Please..." Anin juga memohon, berusaha meminta Keenan untuk berdiri dari posisinya.
"No, aku gak mau, Nin. I'll fix everything, please. Hidupku harus gimana kalau gak ada kamu, Nin? Aku akan kasih waktu sebanyak yang kamu butuhkan asal kita gak putus. Aku mohon sama kamu." Keenan menumpahkan tangisannya di hadapan Anin, pria yang jarang menangis itu kini runtuh juga pertahanannya.
"Kita udah coba, Nan. Tapi gak ada hasilnya, kan? Semuanya malah lebih buruk dan kamu jadi lebih tertutup. Untuk apa kita saling menyakiti kayak gini?" Anin mengusap air matanya, rasa pedih di hatinya mulai terasa melihat Keenan yang jadi tak berdaya di hadapannya.
"Aku akan lakukan apa aja, Nin sesuai yang kau pinta. Aku rela korbanin segala hal untuk gak putus sama kamu. Tolong bilang caranya supaya kita gak putus, Nin." Keenan semakin meraung, terus memohon agar Anin dapat memberinya kesempatan lagi.
"Keenan, kalau kita lanjutin hubungan ini, memangnya kamu udah bersedia komitmen sama aku? Kamu udah berubah pikiran?" tanya Anin yang membuat Keenan meredakan raungannya.
"Aku kira, asalkan aku berusaha sedikit lebih keras aku akan luluhin kamu dan kita bisa start untuk memikirkan masa depan. Tapi ternyata ini jawaban dari semuanya, kita gak bisa bareng lagi." kata Anin semakin membuat hati Keenan teriris dan tertampar dengan kata-kata Anin.
"Aku masih sayang sama kamu, aku gak benci sama kamu, tapi aku juga mau bahagia dengan hidupku bukan bertahan dengan hubungan yang seperti ini, Nan." kata Anin berusaha tegar mengucapkan kata-kata yang tidak pernah terpikirkan olehnya akan terucap hari ini.
Perkataan Anin tentang komitmen hubungan mereka sungguh menampar Keenan. Bukannya mereka tidak pernah membahas tentang masalah pernikahan apalagi mereka sudah lama menjalin suatu hubungan. Tapi respon Keenan yang belum memikirkan hal tersebut semakin menambah keraguan dalam diri Anin bahwa mereka tidak bisa melanjutkan hubungan mereka untuk ke tahap selanjutnya.
***
Di saat teman-teman Anin dan Keenan banyak yang sudah menikah, mereka selalu ditodong pertanyaan kapan akan menyusul karena hanya merekalah satu-satunya pasangan yang masih bertahan dan langgeng. Tapi, Keenan selalu menghindari pertanyaan tersebut dan tidak mampu memberi jawaban pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Give Me a Reason ; Kim Soohyun x Kim Jiwon
FanfictionHubungan lama tidak menjamin semuanya akan baik-baik saja. Saat sebuah hubungan bukan lagi menjadi prioritas, dan hanya sebatas formalitas antara dua orang lawan jenis. Bisa jadi perpisahan adalah jalan terbaik bagi dua orang yang bahkan sudah lelah...