Chapter 15 : Revealing The Truth

412 74 20
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pagi ini, Juni dan suaminya, Brian melangsungkan pemberkatan yang dilanjutkan dengan resepsi di salah  satu hotel mewah di kawasan Ubud itu. Setelah makan malam bersama kemarin, baik Anin dan Keenan tidak terburu-buru dan tetap memberi ruang masing-masing. Mau bagaimana pun, rasa canggung itu masih menjadi penghalang mereka karena masih belum punya kesempatan untuk berbicara dari hati ke hati. Mereka berdua bahkan tidak berinteraksi selama pernikahan Juni dan Brian berlangsung.

Acara pernikahan Juni lumayan meriah. Setelah pemberkatan tadi pagi maka dilanjutkan dengan resepsi siang hari, malam hari juga masih ada acara resepsi dengan konsep party. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, dan pesta itu masih akan berlangsung beberapa jam lagi. Anin lumayan lelah dan penat, energinya sudah terkuras habis. Ia pun pamit kepada Juni untuk beristirahat.

Tapi, entah apa yang membuat Anin memilih untuk berjalan-jalan sejenak di tepi pantai yang terletak hanya di seberang hotel. Sepertinya berjalan-jalan merasakan hembusan angin pantai di malam hari bukan ide yang buruk. Dengan dress pink yang terbuka di bagian belakang, Anin berjalan menuju tepi pantai. Meskipun dingin, ia tetap menerobos hembusan angin malam itu. Begitu tiba, Anin menemukan sosok yang tidak asing sedang duduk menghadap pantai, sepertinya Keenan.

"Keenan?" panggil Anin, memastikan ia tidak salah orang.

Keenan pun spontan menoleh ke arah belakang tempat sumber suara berasal. Dengan cepat ia mencabut rokok yang sempat ia hisap dan ia matikan dengan pasir pantai. Kemudian membuat gerakan mengipas agar aroma rokok menghilang. Anin yang melihatnya pun menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.

"Nin? Kenapa ke sini?" tanya Keenan.

"Tadi niatnya mau langsung balik hotel karena udah capek, tapi tiba-tiba kepingin jalan-jalan bentar di sekitaran pantai." jawab Anin.

"Here..." Keenan menepuk sisi kanannya, meminta Anin untuk duduk disebelahnya.

Ketika Anin duduk di samping Keenan, pria itu langsung mengambil jas yang sudah ia lepas dan ia pakaikan ke Anin. Tidak ingin wanita yang ia sayang itu  masuk angin, apalagi model dress Anin yang lumayan terbuka.

"Kamu harusnya ganti pakaian yang lebih nyaman kalau mau jalan ke pantai, kalau kayak gini kamu bisa masuk angin." kata Keenan sembari menatap Anin, tersenyum manis karena dapat berada di dekat Anin lagi.

"Keburu mager untuk keluar lagi." jawab Anin, membalas senyuman Keenan.

"Sejak kapan kamu balik ngerokok?" tanya Anin penasaran, sedangkan Keenan tersenyum getir.

Setau Anin, Keenan sudah lama sekali berhenti merokok. Itu dilakukan Keenan ketika mereka memasuki hubungan yang kedua tahun, kala Keenan sering merasa sesak karena kebiasaan buruknya. Tapi Keenan bukan perokok berat, dulu ia hanya merokok 2 batang sehari. Awalnya karena pergaulan, kemudian ia jadikan merokok sebagian pelarian ketika hubungan dirinya dengan ayahnya memburuk.

Just Give Me a Reason ; Kim Soohyun x Kim JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang